06. I'll BE YOURS

211 21 1
                                    

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.











"Bagaimana pekerjaanmu?"

Tuan Park James memecahkan keheningan setelah beberapa menit yang terasa melekat di ruang makan itu. Menatap putranya yang terlihat tenang menikmati sajian di meja makan.

"Berjalan baik." Jay meletakkan garpu serta pisau yang ia gunakan untuk memotong steak. Ia menghela napas sejenak sebelum kembali menyahut.

"Minggu ini kak Tzuyu pulang ke Korea. Saya harap papa bisa nepatin janji papa untuk bersikap baik padanya."

"Kamu bicara seolah olah papa bersikap sangat buruk pada kakakmu."

"Memang." Jay segera menyahut. Ia mengambil cocktail dan meneguk minuman itu setelahnya.

Disana, papa Jay terkekeh sesaat. Ia mengangguk. "Jika kamu menepati janjimu untuk pergi berkencan dengan Jang Wonyoung besok. Papa juga akan menepati janji papa."

"Papa sudah mengingatkan seratus kali."

"Memastikan agar kamu menepati janji."

Seperti duplicate. Jika Jay dan papanya sudah berdebat, keduanya sama sama tidak ingin ada yang kalah ataupun mengalah. Jika salah satu memberi, maka yang lain juga harus memberi. Ajaran sang papa yang saat ini masih ia pegang teguh yang bahkan juga berbalik kepada sang papa sendiri.

"Saya selalu memegang omongan saya" Sahut Jay tak kalah dingin menatap sang papa.

"Tapi kamu melanggar omongan kamu satu tahun yang lalu. Mempermalukan nama keluarga dengan membatalkan pernikahan secara tiba-tiba. Kamu sudah lupa, Jay?"

Kali ini Jay terdiam. Kalah telak dengan serangan yang lagi lagi digunakan oleh papanya. Satu-satunya alasan dan kebenaran mengenai ia membatalkan pernikahannya dengan orang yang dia pernah cintai itu sama sekali tak ada yang mengetahui.

"Kamu membatalkan pernikahan dengan wanita itu dengan alasan kamu mencintai perempuan lain pada saat tiga hari sebelum pernikahan. Lalu mencoreng nama baik keluarga dan juga memutuskan tali persahabatan papa dengan keluarga Kim. Apa kamu sudah melupakan kejadian memalukan itu?"

Alasan konyol itu. Yang semua orang tahu, hanya alasan konyol itu yang membuatnya membatalkan pernikahan dengan perempuan itu. Alasan konyol yang ia buat di depan semua orang agar pernikahannya batal. Alasan yang membuatnya dihujat serta di beri sanksi oleh sang papa habis habisan. Alasan konyol yang ia gunakan untuk menutupi alasan sebenarnya.

"Saya sudah meminta maaf jika papa lupa."

Sang papa menarik napas panjang. Mengontrol emosi saat mengingat kejadian memalukan yang dilakukan putranya satu tahun lalu.

"Bahkan sampai saat ini kamu tidak menjawab siapa perempuan lain yang kamu cintai dan membuatmu berkhianat. Dan kamu juga selalu enggan jika papa menyuruh kamu melakukan kencan buta. Ayolah, nak. Papa hanya ingin kamu menikah dan mempunyai keturunan untuk menjadi penerus perusahaan. Cinta tidak terlalu diperlukan dalam sebuah pernikahan."

I'll BE YOURSحيث تعيش القصص. اكتشف الآن