12

5.2K 438 69
                                    

Ramein yukss🥰🥰 jangan lupa vote dan spam komen yukss

.
.
.

Chenle kaget saat melihat Jisung yang wajahnya bertambah pucat saat pulang entah darimana, Chenle juga tidak tau padahal tadi dirinya sudah melarang namja itu untuk pergi karena mengingat sang suami yang lagi sakit.

"Om, boboan dulu, kepala nya masih pusing ya? Atau tambah pusing? Lele buatin teh hangat dulu ya, sebentar" kata Chenle yang panik setelah usai mengantar Jisung kekamar dan menyelimuti pemuda itu.

Chenle juga mengecek kalau suhu tubuh Jisung yang kembali panas, padahal tadi pemuda itu sudah agak enakkan.

Sementara Jisung hanya diam sembari melihat kepergian Chenle yang menghilang dari balik pintu, ya emang benar kepalanya terasa pusing entah karena apa tiba-tiba pusing dan rasanya ingin muntah.

Ia ingin pergi ke kamar mandi, tapi rasanya kepalanya begitu berat dan pusing sehingga dirinya hanya bisa menahan rasa mual yang bergejolak di kerongkongan nya saat ini.

Tak berapa lama Chenle datang dengan segelas teh hangat di tangannya, dan kemudian berjongkok dihadapan Jisung dan memberikan gelas itu dengan hati-hati.

"Minum pelan-pelan om" ucap Chenle yang mengingatkan Jisung.

Jisung mengambil teh tersebut dan meminum dengan perlahan, namun saat satu tegukan

"Hoeekk!! Hoeekk! Uhukk!"
Jisung tiba-tiba muntah kesamping dan mengotori lantai tempat tidur hal itu membuat Chenle segera mengambil gelas teh sebelum teh panas itu tumpah dan melukai Jisung.

"Astaga, apa teh nya tidak enak om?" tanya Chenle yang takut akan teh buatan nya tidak enak, bisa-bisa ia kena pukul lagi.

Jisung dengan lemas menggeleng, "Kepala saya pusing" gumam Jisung dengan suara parau.

"K-kalau gitu om istirahat aja, bobo ya. Baju bekas muntahannya diganti dulu" ujar Chenle yang langsung berlari ke lemari Jisung untuk mengambil baju kaos milik pemuda itu.

"Lele pakaikan yaa" pinta Chenle dengan kikuk, takutnya ditolak oleh Jisung.

Sementara Jisung hanya diam dan memejamkan kedua matanya karena pusing tadi, Chenle menganggap kalau Jisung setuju setuju saja lalu membuka kemeja pergi yang memang masih melekat di tubuh pemuda itu sepulang tadi.

Dengan hati-hati Chenle mengganti dan memasangkan kaos polos ke tubuh Jisung, sehingga pemuda itu kini sudah berganti baju.

"Om boboan aja berbaring, Lele mau bersihin bekas muntahan nya dulu" ucap Chenle lagi

"S-sebentar om" ujar Chenle yang berlari keluar untuk mengambil kain lap.

Tak berapa lama Chenle kembali dengan kain lap dan baskom kecil guna membersihkan bekas muntah Jisung yang hanya berupa cairan putih saja.

Tanpa jijik Chenle membersihkan bekas muntahan Jisung dengan suka hati, ya gimana pun juga ini adalah tugas istri disaat suami sedang sakit, sebagai istri yang baik dirinya harus merawat sang suami kan.

Sementara itu Jisung yang tengah berbaring itu hanya melihat Chenle yang berada dibawah ranjang sedang membersihkan bekas muntahannya.

Ada sedikit terenyuh saat Jisung melihat hal itu, kenapa istrinya itu masih mau saja merawat nya? Bahkan tidak jijik sekalipun dengan muntahannya? Jisung jadi merasa bersalah karena dirinya selalu melakukan kekejaman terhadap pria mungil itu selama ini.

"Sekarang sudah bersih, om bobo ya istirahat biar cepat sembuh, Lele mau lanjut bersihin teras belakang dulu" kata Chenle setelah usai membersihkan bekas muntahan Jisung.

Om, Can You Love Me? 🔞|| JICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang