bab.7

2.6K 213 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_

__________

Mendapati chat dari manager Chenle, Jisung langsung tancap gas menuju alamat yang diberikan Renjun. Sesampainya disana Jisung langsung memencet password yang diberikan oleh Renjun padanya.

Pintu Apartemen terbuka, hanya keheningan yang dapat Jisung rasakan dan beberapa bagian ruangan banyak yang berantakan.

Jisung menuju salah satu kamar yang tertutup, satu-satunya ruangan dengan pintu tertutup.

Sejujurnya Jisung juga sudah tidak kuat menjalani hari-harinya yang harus bertemu orang banyak dengan mencium bau seperti busuk itu setiap hari, pusing juga menghantam kepalanya karena ia merasa dirinya tidak menghirup oksigen.

Tanpa berlama-lama Jisung langsung membuka kamar itu dan ia mendapati Chenle yang teduduk di lantai kamarnya dengan baju tanpa lengan, lengannya itu dipenuhi dengan ruam merah bahkan ada yang berdarah karena ia terlalu menggaruk dengan keras.

"Jisung?." Lirih Chenle, linangan air mata dipipi Chenle membuat Jisung tampak iba. Ia seperti melihat dirinya waktu kecil yang tidak tahan dengan 'kesialan' nya itu.

"Lu yang bilang supaya jangan temuin  lagi tapi sekarang lihat kan, lu juga yang butuh gw. Tapi Chenle, gw juga butuh lu."

Tanpa menunggu lama-lama, Jisung langsung mengangkat Chenle untuk berdiri lalu menciumnya dengan sedikit kasar dan terburu-buru.

Chenle juga membalas ciuman itu dengan tidak kalah, ia mengalungkan lengannya di leher Jisung dan membiarkan Jisung memeluk pinggangnya agar mereka semakin dekat.

Dengan begitu Jisung bisa merasakan wangi yang menguar dari Chenle yang membuatnya tidak pusing dan ruam merah yang ada ditubuh Chenle pun sembuh dengan cepat.

______________

Masa lalu

Saat Chenle berusia 8 tahun, mamah nya ketahuan berselingkuh dengan salah satu konglomerat yang terkenal yaitu keluarga Park. Mengetahui hal itu ayahnya pergi meninggalkan mamahnya yang menikah kembali dengan pria lain.

Pria lain itu juga membawa anak yang usianya 1 tahun di bawah Chenle, Park Jisung namanya.

"Ini saudara kamu, Jisung. Semoga kalian akur ya." Tuan Park memperkenalkan Jisung sebagai saudara tiri Chenle.

Pada akhirnya mereka tidak terlalu akur karena ulah tuan Park dan mamahnya itu sendiri.

Dari pihak perempuan menginginkan anaknya, Zhong Chenle itu untuk menjadi pewaris keluarga ini. Dengan ambisi yang kuat mamahnya terus mendorong Chenle agar terlihat baik di depan Tuan Park.

Dampaknya adalah Chenle, selalu di latih untuk menjadi sempurna didepan kolega-kolega sang ayah tirinya itu. Chenle di pukuli oleh ibunya alasannya karena Chenle selalu membuat kesalahan di publik.

Sedangkan Jisung, ia dijauhi oleh sang Ayah karena memiliki 'kesialan' yang mana ketika bersentuhan dengan orang lain ia seperti terkena alergi, Ayahnya melihat Jisung sebagai mahkluk menjijikan didunia ini.

Saat itu, Chenle tidak sengaja membuat kesalahan dalam belajar dan mamahnya mengetahui itu lalu hampir memukul Chenle sebelum Jisung datang dan menolong Chenle.

Dengan begitu, mereka hidup sebagai saudara selama 1 tahun sebelum Chenle meninggalkan Jisung.

Kata terakhir yang Chenle dengar dari Jisung adalah "Chenle, kau meninggalkanku. Aku tidak akan memaafkanmu."

Walaupun begitu Chenle tidak benar-benar melupakan Jisung, ia selalu mencari tahu tentang Jisung yang ternyata saat ia menginjak umur 13 tahun ia ikut dengan ibunya yang sekarang sudah sakit-sakitan dan berdiam dirumah sakit.

Chenle selalu memberikan bantuan pada Jisung diam-diam saat itu, ia memberikan uang untuk biaya pengobatan ibunya dan juga biaya Jisung sekolah. Mungkin Jisung tidak menyadari itu, bahwa Chenle sangat menyayangi Jisung.

Tapi Chenle tetap denial terhadap perasaannya dan membuang jauh-jauh perasaan itu.

________________

Chenle terbangun di malam hari, pukul menunjuk 2 dini hari dan Chenle tertidur di kamarnya.

Masih mengenakan pakaian yang tadi namun lengannya sudah sembuh, dan bagian-bagian yang luka sudah di beri obat serta dibalut.

Chenle beranjak turun dari kasur dan mencari Jisung.

"Apa mungkin dia sudah pulang?." Gumam Chenle, namun pikiran itu seketika dipatahkan oleh Jisung yang muncul dari pintu Apartemennya membawa tentengan plastik.

"Owh, udah bangun." Jisung melirik sekilas ke arah Chenle.

"Darimana??."

"Beli makan, gw sama lu kan belum makan dan kita tadi ketemu tuh sore sekarang aja udah tengah malem gini."

Jisung meminta izin untuk memakai dapur sekalian mengambik piring untuk makan mereka.

"Makasih." Chenle memakan, makanan itu dengan tenang.

"Mari kita menikah, demi kebaikan kita dan gw juga sadar butuh lu disaat-saat dimana emang kita harus skinship di ruangan terbuka." Ucap Jisung.

Chenle yang mendengar itu hanya diam dan mengangguk.
______________

Just info.

Chenle and jisung bukan saudara kandung, mereka gak punya hubungan darah.

Mamah Chenle menikah sama ayah Jisung.

Tapi mereka punya ayah, dan ibu masing-masing.

Lalu cl and js belum ke arah yang 🔞 itu ya, masih 😘 itu aja.

Oke segini dulu updatenya lanjut siang/sore nanti.

POISON MARRIAGE| JichenWhere stories live. Discover now