BAB III - BUNGA HATI

202 11 0
                                    

Malam semua! Maaf semalem ga jadi double up, jadi sebagai gantinya malam ini aku bakal double update!

Enjoy reading guys♡

♡♡♡

Waktu masih menunjukan pukul sepuluh, Selena sudah rapi dengan setelah casualnya. Kini gadis tersebut menatap pantulan dirinya di depan cermin. Memperhatikan setiap penampilannya. Rambutnya berwarna coklat di biarkan tergerai, celana hitam yang di padukan dengan atasan berwarna putih dan make up simple yang menambah kecantikan gadis tersebut. tak lupa tote bag dan snekers yang berwarna senada dengan atasan gadis tersebut melengkapi outfitnya hari ini.

"Selena, udah siap belum? Ini Alvar nungguin kamu dari tadi!" Teriak sang bunda dari lantai bawah.

"Iya bun ini mau turun." Balas Selena, sambil berjalan keluar kamarnya yang terletak di lantai atas.

"Pagi Na!" Sapa Alvar, Ketika Selena Tengah menuruni anak tangga.

"Pagi juga kak!" Balas Selena, lalu berjalan menghampiri Alvar.

"Bun, Alvar bawa Selena bentar ngga papa kan?" Tanya gadis tersebut.

"Gapapa Var. Lama juga ngga papa kok, asal bareng Alvar mah." Gurau sang bunda, yang berhasil membuat cowok tersebut tertawa pelan, menampilkan lesung pipinya.

"Bunda.." Peringat Selena, gadis tersebut merasa malu karena gurauan sang bunda.

Alvar menyalimi tangan sang bunda, di susul oleh Selena yang ikut menyalimi sang bunda.

"Yaudah bun kita berangkat dulu." Pamit Selena, setelah itu keduanya berjalan menuju keluar rumah.

Kini keduanya masuk ke dalam mobil milik Alvar. Selena duduk di kursi penumpang, sementara alvar masih belum memberitahukan kemana tujuan mereka sekarang.

"Kak Alvar." Panggil Selena.

"Kenapa Na?" Balas Alvar yang kini mulai melajukan mobil miliknya menuju keluar komplek perumahan Selena.

"Kita mau kemana kak?" Tanya Selena kepada cowok tersebut.

"Ke mall, katanya ada Art Space baru di sana. " Balas Alvar yang masih fokus menyetir.

"Bukannya tempatnya baru buka hari ini ya kak? Trus juga beli tiketnya online kan?" Tanya Selena dengan tatapan polosnya.

Alvar menatap Selena sambil tersenyum. Lalu mengeluarkan dua lembar kertas dari dashboard yang ada di hadapan Selena.

"Kakak mesan waktu mau berangkat ke indonesia. Kebetulan waktu itu kakak dapet kiriman link undangan buat pembukaannya. Jadi kakak inget kamu suka banget sama event seni. Yaudah kakak pesan satu tiket lagi buat kamu." Ucap Alvar jujur, sambil menampilkan senyumnya.

Selena menampilkan senyumnya, sambil menatap kertas yang ada di tangannya tersebut. Sementara Alvar kembali fokus dengan mobil yang di kendarainya.

♡♡♡

Kini keduanya telah sampai di tempat yang di tuju. Selena Tengah antusias menunggu antrian giliran masuk. Alvar yang melihat hal tersebut menampilkan senyumnya.

"Excited banget ya Na." Ucap Alvar sambil mengelus kepala Selena, di tambah dengan senyuman manis cowok tersebut. membuat para Perempuan yang ada di mall, membuat alvar menjadi sorotan.

"Habisnya kemarin aku war tiket tapi keburu abis." Ucap Selena yang masih sibuk memandangi tiket. Gadis tersebut sangat merasa senang di karenakan tempat yang menjadi salah satu bucket list nya di terwujud. Di tambah lagi hal itu di wujudkan oleh laki-laki di hadapannya.

"Yaudah habis kesini kita makan siang ya?" Ajak Alvar, kini cowok tersebut merangkul bahu Perempuan yang ada di samping nya. Membuat gadis tersebut sedikit kaget. Untung saja gadis tersebut dapat mengontrol raut wajahnya.

Ajakan Alvar di balas dengan anggukan oleh Selena. Tak berapa lama kemudian, Alvar kini giliran keduanya masuk menuju ke dalam.

Dengan semangatnya gadis tersebut berjalan duluan. Meninggalkan Alvar di belakangnya. Alvar hanya tersenyum memperhatikan Selena yang bersemangat mengeskplore tempat tersebut.

Selena tengah sibuk-sibuknya memperhatikan sekelilingnya. "Waaaah." Kagum Selena Ketika layer tersebut menampilkan lukisan abstrak di seluruh penjurunya. Selena mengeluarkan handphone miliknya, gadis tersebut hendak ingin berswafoto, namun Alvar yang memiliki kepekaan lebih, mengulurkan tangannya ke Arah Selena.

"Sini biar kakak yang fotoin Na." Tawar Alvar kepada Selena. Sepertinya Ketika pembagian antri kepekaan Alvar yang paling banyak mendapatkan bagian, sehingga cowok lain di muka bumi ini hanya terbagi sedikit-sedikit.

"Emang boleh kak?" Tanya Selena dengan polosnya.

Alvar yang mendengar hal tersebut tersenyum. Walaupun Alvar memiliki raut wajah yang tegas dan cool, tapi percayalah ia merupakan seorang yang hangat. Kepada orang tertentu. Ingat ya kepada orang tertentu.

Selena memberikan handphone nya kepada kepada Alvar. Dengan cekatan cowok tersebut memotret Selena yang tengah bergaya. Gadis yang memang biasa menjadi model tersebut dengan cekatan perpose.

"Gimana kak? Aku mau liat dong." Ucap Selena, lalu berlarian kecil menuju kearah Alvar. Selena menatap hasil fotonya dengan senyuman puas.

"Thank you." Ucap gadis tersebut dengan suara lembutnya. "Sekarang giliran kakak." Ucap Selena mengambil handphone miliknya.

Kini bergantian giliran Selena dengan cekatan mengarahkan sekaligus memotret Alvar. "Bagus kak." Ucap Selena, melihat hasil potretnya dengan wajah puas.

Setelah itu keduanya mengelilingi tempat tersebut. "Kuliah kamu gimana Na?" Tanya Alvar di waktu keduanya berkeliling.

"Lancar kak. Ya walaupun ada pusingnya." Ucap Selena sedikit mengeluh.

"Kamu nggak lupa kan yang kakak bilang waktu dinner malam wisuda kakak sama abang kamu kan?" Tanya Alvar kepada Selena.

Selena menampilkan senyumnya. "Kalo pusing, atau mau tanya sesuatu chat kakak aja. Biar nanti kakak bisa ajarin kamu." Ucap Selena mengulangi perkataan yang di ucapkan cowok tersebut dua tahun yang lalu.

Alvar menampilkan senyumnya. "Trus kenapa hm ngga hubungin kakak kalo misalkan kamu pusing?" Tanya Alvar meminta penjelasan kepada gadis kecilnya tersebut.

Selena terdiam sesaat, seperti menyiapkan suatu penjelasan. "Takut ganggu kak Alvar, lagian juga kakak kan di sana sibuk kerja. Aku nggak enak gangguin kakak." Ucap gadis tersebut.

Alvar yang mendengar hal tersebut lalu merangkul Selena. "Sesibuk-sibuknya kakak, kakak bakalan luangin waktu buat Na." Ucap cowok tersebut sambil mencubit pipi gadis tersebut.

"Aaaaw kak shaaakhiiit!" Rengek Selena, sambil berusaha melepaskan pipinya dari keganasan Alvar.

Alvar tertawa memperhatikan pipi Selena yang memerah sebelah. "ututu kacian banget pipinya merah." Ucap gadis tersebut mengelus pipi Selena bekas cubitan gadis tersebut.

"Kak Alvar sih jahat!Dasar om-om!" Kesal Selena. Gadis tersebut Ketika sudah kesal baik kepada Alvar maupun Radhi akan reflek meledek keduanya dengan sebutan om-om. Bagaimana tidak sudah berumur 27 tahun keduanya belum juga kunjung menikah. Padahal teman seangkatan keduanya sudah banyak yang menikah bahkan memiliki anak.

"Om-om gini juga laku kali Na." Balas Alvar dengan percaya dirinya.

"Masa sih? Malah Na mikir kalo abang sama kakak itu..." Ucap Selena menggantung karena mendapat tatapan intens dari Alvar.

"Gay?" Tebak Alvar,tepat sasaran. Yang di balas cengiran oleh Selena.

"Habis ini kita lanjut makan ya." Ucap Alvar. Yang di balas anggukan semangat 45 oleh gadis tersebut.

♡♡♡

TBC

Jangan lupa vote nya biar author semangat nulisnya♡

♡Thank you♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEAR ALVAR || NEW VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang