Chapter 3: Rice Cake

1.6K 121 5
                                    

Sulli POV

Esok hari datang lebih cepat. Aku sedikit malas untuk masuk sekolah. Semua olokan dan sejenisnya- atau bisa dibilang bullying- satu tahun terakhir membuatku sudah tak tahan lagi untuk melanjutkan sekolah di Kyungnam High School.

Apakah aku harus tetap melanjutkan sekolahku disana? Atau... aku harus pindah sekolah? Pikiran seperti itu akhir-akhir ini membayangiku. Aku tak tahu harus memilih yang mana.

Yang membuatku terus bertahan di Kyungnam hanya Eomma, Appa, dan sahabat-sahabatku.

"Jin Ri-ya!!!" Eomma sudah memanggilku untuk segera mandi, lalu sarapan.

~

Setelah dirasa cukup untuk berdandan, aku pun turun dari lantai 2, dimana kamar tidurku berada. Aku hanya memakai bedak tipis di muka, dan rambutku yang hitam panjang kubiarkan tergerai.

"Sarapan hari ini adalah-"

Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, Eomma sudah melanjutkannya. "Pancake dengan saus mapple."

Mataku berbinar. Sudah lama aku tidak memakan pancake! Ini menjadi reuni yang luar biasa antara diriku dan pancake! Lalu, aku mengambil beberapa buah pancake dan menumpuknya, kutuang saus mapple diatasnya. Dan... selamat makan!

Butuh waktu sekitar 10 menit lebih untuk menikmati sarapan kali ini.

"Bagaimana sarapan kali ini?" Eomma bertanya sambil tersenyum. Ia pasti tahu pasti jawaban yang akan keluar dari mulut anaknya ini.

"Neomu masita!" Aku menunjukkan kedua jempol tanganku ke hadapan Eomma.

Lalu, sebuah kotak yang tidak lebih besar dari kotak sepatu ada di hadapanku.

"Apa ini?" Tanyaku penasaran.

"Kue beras." Eomma menjawab sambil membereskan dapur. Setelah selesai, ia menatapku sambil menyodorkan sebuah kantong plastik hitam. "Bungkuslah kotak kue beras itu dengan ini."

Aku hanya menuruti perkataan Eomma. "Lalu?"

"Bawalah ke sekolah. Berbagilah dengan teman-temannu." Ia mengambil nafas lalu membuangnya. "Oke, lebih baik kau segera berangkat."

Aku segera pamit dan melangkah keluar rumah menuju sekolah sambil menenteng kantong plastik berisi kue beras. Segera saja aku berjalan menuju stasiun terdekat untuk menaiki subway menuju stasiun terdekat dari sekolahku.

~

Jam pelajaran Ji Eun ssaem tiba, yang artinya aku harus membayar risikoku. Ya, aku harus berdiri di depan kelas.

"Mari kita lihat siapa teman terpandai di kelasmu, yang mencoba untuk MEMBOLOS." Ji Eun ssaem mengawali pelajarannya dengan atmosfer yang cukup menegangkan. Semuanya terdiam tak ada suara dari mulut mereka. "Choi Sulli..." Ia memanggil namaku dengan nada yang rendah, halus, tapi dibalik itu semua... ada kemarahan Ji Eun ssaem.

Aku berdiri dari tempat duduk dan sempat melihat ekspresi teman sebangkuku- Baekhyun- yang meyakinkanku bahwa aku harus menjalani hukuman ini. Dengan perlahan, aku berjalan menuju depan kelas. Mataku tidak mempunyai keberanian untuk melihat Ji Eun ssaem dan teman-teman satu kelas kecuali... Baekhyun.

"Choi Sulli... kau tahu apa yang sudah kau perbuat?" tanya Ji Eun ssaem.

Aku hanya mengangguk.

"Bagus! Lalu... kau tahu apa hukuman yang sudah saya berikan?"

Aku kembali mengangguk.

"Berdiri di depan kelas hingga jam pelajaran saya, SELESAI!"

Their True Identity [EXO Baekhyun | GOT7 Mark]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant