04. Big Dick 🔞

24.7K 573 24
                                    

Jaemin Pov,

"Mengapa Tuan suka menghubungi ku di malam hari hem?"

Oh my good, aku sangat suka setiap kali melihat kontolnya, bahkan tidak tegang aja sudah begitu menggiurkan untuk dikulum.

"Aku hanya sedang lelah dengan masalah hari ini Bunny,"

Ow ow ow, apa pria ini adalah seorang pria mapan berkedok Ceo yang selalu diliput oleh permasalahan karyawan nya?

Menarik sekali untuk dimiliki,

Kucoba untuk menarik hasratnya, aku sudah sengaja memakai pakaian yang sangat indah malam ini hanya untuk menemaninya berbicara.

Iya hanya berbicara, Tuan Ljn memintaku untuk menemaninya berbicara layaknya seorang kekasih, akan tetapi ia memintaku untuk panggilan video secara telanjang.

Selama aku dibayar, its okay lagian lelaki itu juga sama telanjangnya, dan terus mengarahkan kameranya pada penis kesukaanku itu.

"Uhm apa masalah Daddy lebih rumit sampai melupakan tubuh Bunny?" godaku padanya.

Aku bisa melihat jika penisnya sudah sedikit bergerak, menegang mencuat keatas, perbedaan ukurannya benar-benar sangat beda.

Aaaa aku sangat menyukainya.

"Bunny jangan terus menggodaku," titah dia lagi.

"Bermainlah sebentar Tuan, auhh lihatlah bisakah Tuan melecehkan lubangku dengan penis Tuan itu auch,"

Aku sudah berjengkit, menungging tepat diatas laptop kamera milikku, sedangkan dia hanya memaju mundurkan penis besarnya dengan tangan.

"Fuck Bunny, aku benar-benar ingin ngewe dengan mu," racau suara yang kudengar dari seberang panggilan.

"Umh kemarilah Tuan, apakah tuan bisa menggaruk lubangku dengan lidah tuan auhh akh,"

Suaraku sengaja ku buat makin melengking bersama dengan lenguhan lenguhan khas yang semakin bisa merangsang fantasinya.

"Ahhh ahhh ahhh, fuck, sempith sekali bunny ahh, kau menjepithh nyaa auch terus sayanghh,"

Lelaki itu semakin liar dengan fantasinya, seakan aku benar-benar memuaskan hasrat cintanya.

"Iyahh tuan auchh disana sayanghh, auhh Daddy lebih cepat ah eumh Daddyhh,"

Semakin membuat pelanggan cepat keluar semakin cepat pula aku mendapat bayaran, aku lelah untuk hari ini.

Bermain bersama Renjun dan Haechan itu seperti momong 10 anak remaja pubertas, terlebih kalau ngemall seperti tadi.

Iner child mereka ngga bisa ditahan ngerepotin banget.

//CROTTT...

Oh tuhan, apa itu, kameranya bahkan sudah basah tertutup buram oleh semburan yang baru saja keluar dari penis besar tersebut.

"Tuan, apa anda baik-baik saja?"

Mengapa sehabis itu lelaki ini tak berbicara?

"Tuan, Tuan Lee?"

Aku mencoba menyahutkan suaraku lagi, tidak dibalas padahal panggilan video masih berlangsung.

"Tuan Ljn, apakah anda masih bisa mendengar,"

Jaemin segera menutup tubuhnya dengan selimut, mencoba mencari tau apa yang terjadi,

"Tuan Lee, jangan membuat saya khawatir, kenyamanan pelanggan adalah prinsip kerja saya, Tuan Lee apa anda masih mendengar?"

Nihil tak ada sahutan dari lelaki itu, aku sudah kelewat khawatir dan tak tau apa yang terjadi selanjutnya karena tiba-tiba telfon terputus.

Jaemin Pov End,

Mrs Bunny | Nomin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang