chapter 2

42 3 1
                                    

Pada hari berikutnya, tepat jam 07.35 pelajaran pak james.

Yaps, dari namanya kedengaran kayak Inggris Inggris gitu kan. Bener,dia guru bahasa Inggris. Pak James mengajarkan materi tanses :

"Allright, my students. How are you?
Now, we are going to study about tanses and also l want you to make a story telling for title is up to you. Understand? "
Tanya pak John kepada semua murid.

"Yess, sirr"

How about malikha? Yes, dia gugup...

"Ya allah, harus nih story telling. Aku ngak bisa.
Bantu aku ya allah"
Ucap malikha yang gugup.

"Sar, kamu bisa story telling? " Tanya Malikha kepada temen sebangku nya.

"Bisa kahh, kenapa? "

"Emmm, gini boleh ajarin aku ngak? Aku susah di pengucapan nya? "

"Bolehhh, nanti abis dari sekolah kita ke rumah aku buat belajar. Ok? "

"Okee, makasih yaaa"

Yaps, namanya teman sebangku malikha itu. Saviraa. Yaps savira ajaa.
Savira ini temen malikha yang dari SMP juga ya, kyk aurora. Mereka bertiga waktu SMP deket banget ,bisa dibilang "close friends"

Savira ini bisa dibilang jago lah ya bahasa Inggris. Cuman kekalahan dia ada di ...
Biology

"Kah , kamu mau story telling tentang apa? "
Tanya savira dengan serius.

"Emmm, rorojongrang. Bagus ngak? "

"Bagus bagus aja sihh, kita ajak aurora yuk buat tugas ini" Ajak savira.

"Boleh, ajakin aja" Sahut malikha.

15 menit kemudian

"Sorry ya lama, macet banget dari rumah gua naik mobil kesini"

"Owhh, oke. Santaii"

"Oke, gua tema rorojongrang.. . .

" Oke, aku tema rorojongrang.. .

Kata malikha dan aurora bersamaan.

"Kahh, lu ngapain milih tema rorojongrang. Kan gua mau tema itu cuy? " Tegas aurora.

"Astaghfirullah, aku juga ngak tau kalo kamu pilih itu juga. "

"Yaudah lu nganti tema nya ya, gua mau yang rorojongrang "

Dengan wajah yang datar, malikha pun mengalah.

"Yaudah kahh, kamu ini aja.Emmmmm timun emas gimanak? Tanya savira.

Dengan menarik napas lalu menghembuskan ia pun setuju.

Mereka pun belajar hingga jam 3.

tiba tiba aurora pun menghentak kan meja.

" Takkkkkk"

"Woy, gila. Gua kaget" Ucap savira kaget.

"Ehhh, sorry. Gua ingat tugas OSIS gua, disuruh nyari buku sama pak Adrian. Guru sejarah. Abislah aku kalo ngak dapat besok"
"Aduuhhhh"

"Yaudah, santai dlu.

Setiap masalah pasti ada jalan keluar nya kok, InsyaAllah Allah kasih kemudahan.

Gini cari di gramedia aja" Ucap malikha dengan ide cemerlang nya"

"Ihhhhh, malikha love u. U always make me happy ketika aku sdg ketakutan"
Thanks "
Ujar aurora yang langsung memeluk malikha.

"Gini, kita ke gramedia yuk temenin gua? "
Tanya aurora dengan senang.

"Bolehhh"

"Yahh, gimana ya. Aku ngak boleh lama lama"

"Santai, pulang dari gramedia. Gua anterin lu pulang sampe selamat"
Yuk buru naik mobil gua"

,Akhirnya, malikha, aurora dan savira pergi ke gramedia bersama. Tetapi sebelum itu malikha chat ibunya terlebih dahulu agar tak khawatir.

"Guys, gua ke kesana ya. Siapa tahu ada tuh buku. " Ujar aurora.

"Iya, gua sama malikha ke sana ya. "

Disaat aurora melihat liat buku. Ia melihat buju yang Ia cari  ada di atas bagian kanan ,itu susah buat Ngegapainya. Karena tinggi ia pun menjinjak.

"Susah kali lah ngambilnya. " Ucap aurora kesal.
"Ihhh, ngak nyampeeeee"

Tiba tiba ada seorang pria yang melintasi lorong buku yang sama dengannya.

Ia membantu nya dan meraih buku yang aurora inginkan.

Aurora terkejut dan melihat kearahnya.

"Ehhh, ITU BUKU YANG GUA PENGEN,LU jangan ambil YA! " Teriak aurora.

"Eh, what do you mean? What a girl, l've help you but you tone is angry with me ehh?! " Ucap pria itu kesal.


Disisi lain, malikha dan savira belanja buku juga.
Malikha dan savira mencari aurora di area sana tapi ngak di temuin. Jadi, ia ke arah buku sejarah aja siapa tau ada.

Ehh ternyata ada, ia bersama pria yang mengenakan hoodie hitam yang menutupi kepalanya with over-ear headphones. Dengan menggunakan celana jeans, dan I-Phone 15 pro ditangan nya.

"Cuy, lu ngapain disini? Cowok lu?" Tanya savira.

Pria tadi melihat ke kanan ke arah malikha dengan sejenak.

Ketika yang lain asik mengobrol, pria tadi ingin memberikan bukunya. Namun,

Ia merasakan rambut nya menusuk matanya. Jadi, ia melepaskan tutupan kepalanya dan memperbaiki rambut nya dengan tangan nya. Rambut Kepalanya yang belah seperti gaya rambut yang tren saat ini.

"Owhh, sorry. I felt my hair so bother me, this your book? Ucap pria tadi dengan wajah yang cuek.

Semua terkejut karena ketampanan nya dengan rambut belahnya, dan yaps,, dia bukan orang indo ku rasa karena dari alisnya tebal, bibirnya yang merah, kulit yang putih seperti susu dan hidung yang mancung.

Namun, apa yang terjadi pada malikha. Ia hanya berdiri dan tak tersenyum sedikit pun.

"Owhh sorry, l don't know. I'm sorry"ucap aurora.

Lalu, pria tadi langsung ke kasir untuk membeli buku yang sudah ia pegang di tanggan kirinya.

Ra, sar. Pulang yuk udah mau jam 5 nih. "
Ucap malikha.

"Yukxlah, udah mau magrib nihh"

Mereka ke kasir, dan membayar buku tersebut.

Di parkiran mobil, mobil BMW'seri 7 parkir di sebelah mobil aurora.

Ternyata, itu mobil cowok tadi bersama supir nya.

"Ayok, kita pulang"

Di sepanjang perjalanan, mereka hanya membicarakan tentang cowok tadi, gantengnya, jarang ada cowok yang mau baca buku dlll. Dan aku hanya mendengarkan aja.

"Dah, Terima kasih. Aurora udah nganterin"

       

Oke, temen temen thanks yang udh baca. Maaf kalo misalnya ada yang typo dari tulisannya.
See youu😆

"Susah mengapaimu love"Where stories live. Discover now