Menikmati waktu liburan

5 1 2
                                    

Sementara itu di sebuah taman, Charles dan Christina berduaan. "Astaga, Christina Turner cantik. Betapa sejuknya udara pagi" kata Charles sambil memeluk. "Benar sekali, Charles Lutheron. Udaranya sejuk sekali" kata Christina sambil tersenyum. "Benar sekali, Christina Luther. Aku rindu seperti ini" kata Charles sambil merokok. "Terima kasih, Charles Lutheron. Terima kasih banyak" kata Christina sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka berdua berciuman bibir dengan mesra.

Sementara itu di dekat gerbang, Daniel dan Victoria berduaan. "Astaga, Victoria Portman. Betapa sejuknya udara pagi" kata Daniel sambil memeluk. "Benar sekali, Daniel Lutheron. Udaranya sejuk sekali" kata Daniel sambil tersenyum lebar. "Benar sekali, Victoria Portman. Aku rindu seperti ini" kata Daniel sambil duduk merokok. "Terima kasih, Daniel Lutheron. Terima kasih banyak" kata Victoria sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka berdua berciuman bibir dengan mesra.

Sementara itu dekat air mancur, Derek dan Windy berduaan. "Astaga, Windy Spencer sayang. Betapa sejuknya udara pagi" kata Daniel sambil memeluk. "Benar sekali, Derek Lutheron. Udaranya sejuk sekali" kata Derek sambil tersenyum lebar. "Benar sekali, Windy Spencer. Aku rindu seperti ini" kata Derek sambil tetap duduk merokok. "Terima kasih, Derek Lutheron. Terima kasih banyak" kata Windy sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka berdua berciuman bibir dengan mesra.

Sementara itu di rumahnya, Dimitrio sedang asyik merokok. "Astaga, daddy tersayang. Siapakah mereka?" tanya William sambil tersenyum. "Anak-anakku, William sayang. Mereka sudah meninggal" jawab Dimitrio sambil memeluk. "Astaga, daddy Dimitrio. Ternyata aku baru tahu" jawab William sambil terbelalak. "Tidak masalah, William. Semuanya pasti berlalu" kata Dimitrio sambil memeluk. "Tetapi, daddy tersayang. Dimana isterimu berada?" tanya William sambil membelai. "Isteriku bercerai, William. Setelah anak-anak meninggal" jawab Dimitrio sambil sedih. Seketika itu juga, mereka berdua berciuman bibir dengan mesra.

Sementara itu di sebuah taman, Charles dan Christina berjalan. "Astaga, Charles Lutheron. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Christina sambil membelai. "Benar, Christina Turner. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Charles sambil mencium bibir. "Benar sekali, Charles Lutheron. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Christina sambil memuji. "Terima kasih, Christina. Sekarang saatnya kita keluar" kata Charles sambil mencium.
Seketika itu juga, mereka terus-menerus bercerita.

Sementara itu dari belakang, Daniel dan Victoria berduaan. "Astaga, Daniel Lutheron. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Victoria sambil membelai. "Benar, Victoria Portman. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Daniel sambil mencium bibir. "Benar sekali, Daniel sayangku. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Victoria sambil memuji. "Terima kasih, Victoria Portman. Sekarang saatnya kita keluar" kata Daniel sambil mencium.
Seketika itu juga, mereka terus-menerus bercerita.

Sementara itu dari kejauhan, Derek dan Windy berduaan. "Astaga, Derek Lutheron. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Windy sambil membelai. "Benar, Windy Spencer. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Derek sambil mencium bibir. "Benar sekali, Derek Lutheron. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Windy sambil memuji. "Terima kasih, Windy Spencer. Sekarang saatnya kita keluar" kata Derek sambil mencium.
Seketika itu juga, mereka terus-menerus bercerita.

Sementara itu di rumahnya, Dimitrio sedang asyik menonton. "Astaga, William Simanjuntak. Betapa nikmatnya pelayananmu" kata Dimitrio. "Baiklah, daddy tersayang. Nikmati saja pelayananku" kata William sambil tersenyum lebar. "Baiklah, William Simanjuntak. Buka saja bajuku" kata Dimitrio. "Baiklah, daddy tersayang. Seluruh perintahmu akan terkabul" kata William senang. "Astaga, William Simanjuntak. Kancing-kancing ini mudah untuk dibuka" kata Dimitrio sambil mendesah panjang. "Benar sekali, daddy tersayang. Kancing bajumu mudah untuk dibuka" kata William membelai. Seketika itu juga,terus bercerita.

Sementara itu di rumahnya, Charles dan Christina berduaan. "Astaga, Charles Lutheron. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Christina sambil membelai. "Benar, Christina Turner. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Charles sambil mencium bibir. "Benar sekali, Charles Lutheron. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Christina sambil memuji. "Terima kasih, Christina. Sekarang saatnya kita keluar" kata Charles sambil mencium. Seketika itu juga, mereka berdua pergi menuju ruang makan.

Sementara itu di sebelah kamar, Daniel dan Victoria berduaan. "Astaga, Daniel Lutheron. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Victoria sambil membelai. "Benar, Victoria Portman. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Daniel sambil mencium bibir. "Benar sekali, Daniel sayangku. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Victoria sambil memuji. "Terima kasih, Victoria Portman. Sekarang saatnya kita keluar" kata Daniel sambil mencium. Seketika itu juga, mereka berdua pergi menuju ruang makan.

Sementara itu di sebuah kamar, Derek dan Windy berduaan. "Astaga, Derek Lutheron. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Victoria sambil membelai. "Benar, Windy Spencer. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Derek sambil mencium bibir. "Benar sekali, Derek Lutheron. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Windy sambil memuji. "Terima kasih, Windy sayang. Sekarang saatnya kita keluar" kata Derek sambil mencium. Seketika itu juga, mereka berdua pergi menuju ruang makan.

Sementara itu di rumahnya, Dimitrio sedang merasa senang. "Baiklah, William Simanjuntak. Apakah kau melihat siap?" tanya Dimitrio sambil memeluk. "Baiklah, daddy tersayang. Tubuhku siap" jawab William. "Baiklah, William Simanjuntak. Hisaplah penisku" kata Dimitrio. "Tidak, daddy tersayang. Tunggulah beberapa saat" kata William sambil merangkak. "Ayolah, William Simanjuntak. Hisaplah penisku" kata Dimitrio sambil tersenyum dengan lebar. "Tidak, daddy tersayang. Beberapa menit saja" kata William sambil tersenyum lebar. Seketika itu, Dimitrio dan William telanjang bulat berdua.

The Actors Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang