OO. Prolog

170 17 0
                                    

Angin kencang menghampas dirinya pada pohon yang hampir tumbang, Bukan hari yang biasa. Seorang siswa dengan langkah kakinya yang menghajar lapisan tanah kering, terdengar nyaring nafasnya yang terengah-engah.

Namanya Xavier, beberapa orang memanggilnya dengan sebutan itu. Nama panjangnya? Xavier Lennon. Mungkin kalian akan bertanya lebih banyak tentang Xavier? Baik, biarkan aku menjawabnya. Xavier tinggal bersama kedua orang tuanya didalam satu rumah yang terletak di sebuah kompleks perumahan, itu tidak jauh dari kota. Saat ini Xavier sedang menduduki kelas 12 semester satu di sekolahnya, tepatnya kelas 3 SMA.

Dari kecil, Xavier hidup dengan teriakan dari perkelahian yang tak biasa dan tak 'jarang' pula ia dengar dari orang tuanya. Mungkin bisa dibilang dia memiliki hubungan keluarga yang kurang sehat. Terkadang, Xavier bisa saja sangat bersyukur apabila ia tidak mendengar perdebatan membosankan diluar kamarnya, itu benar-benar akan menjadi nikmat yang ia tunggu-tunggu dari dahulu.

Xavier? Punya teman? Keluarganya saja tidak peduli apalagi teman-temannya. Siapa mereka? Apa mereka sebegitu pentingnya untuk Xavier?

Tapi bagi Xavier, teman tidak harus berbentuk manusia. Mereka juga tidak harus berada di satu tempat, mereka ada dimana-mana. Selalu siap untuk mengikuti kemanapun temannya pergi, itulah seorang teman. Selalu siap menemani dimanapun mereka berada. Tidak peduli apapun bayarannya, siap mereka relakan.

Dan perlu diketahui, Xavier juga memiliki teman. Tidak, tidak, temannya bukan hanya satu, mereka ada banyak, ada dimana-mana sehingga Xavier tidak perlu khawatir disaat dia kesepian.

Dia Xavier, Dia punya banyak teman. Dan mereka adalah Kucing.



















𓈒 ۫ ꒰♡ ┈ ˚ . ⊹ ⪧ 🐾 ⪦ ⊹ . ˚ ┈ ♡꒱ ۫ 𓈒
✧ ─┄─┄─┄─┄─┄─┄─┄─ ✧
໑ ˖ ۫ ♡ ৫
ㅤ {猫} Ailurophile ; 'Fredvier' ! 𖥔
꒰꒰ OO. ֹ୬ ﹢۫ Prologue ׅ ⍰
໑ ˖ ۫ ♡ ৫
✧ ─┄─┄─┄─┄─┄─┄─┄─┄─┄─ ✧
◖ ⊹ ׂׅ┈┈┈┈┈ ࣪ ׅ୧ ❕ ୨⸼ ┈┈┈┈┈ ⊹ ◗
L y a a r e ㅤ
{ Happy reading:› ! }


















Beberapa hari terakhir hingga saat ini, Xavier tengah mengalami pilek dan masuk angin. Ini karena kecerobohannya sendiri. Bagaimana bisa? Hal kecil telah mempengaruhi hidupnya. Sudah malang tambah malang lagi.



Ini terjadi, 4 hari terakhir.




"Woi mana pr lo? sini buruan! aelah lama amat lo, ditungguin juga daritadi."

"Biasa-bisanya orang tuanya biarin dia hidup, apa ga nyusahin ya?"

"Beruntung aja dia tuh, orang tuanya masih mau beri makan."

Pagi-pagi Xavier sudah disambut hangat oleh teman kelasnya. Xavier tahu betul apa yang mereka rencanakan, mengganggunya? tentu. Namun, kali ini Xavier tidak bisa memikiran rencana mereka selanjutnya, ini kejadian yang sering, bahkan sudah normal untuk Xavier.

"Woi bangke, cepetan anjing sini tas lo."

"Langsung sikat aja bang."

"Beneran minta dihajar ni bocah."

Xavier menundukkan kepalanya. Berdoa, agar ia masih hidup setelah apa yang anak itu lakukan padanya.

BRAAKK

"Hmn.. enak?"

"HAHAHAHA MAKAN NOH TINJU."

"WKWKWK MULUTNYA BERDARAH TUH, COPOT BERSPA TU GIGI?!"

Sialan...

Sudah menjadi dugaan Xavier setiap harinya, ini adalah senam pagi. sudah jadi makanan sehari-harinya.

Anak lain masih membongkar isi tas yang dibawa Xavier. Membuka satu-persatu buku yang ada disana.

"Nah ini nih yang daritadi dicari."

"Woi bangsat, jangan cepu lo ya anjing. awas lo cepu. tau kan akibatnya kalo lo sampe cepu?"

Xavier mengangguk sebagai jawaban. Anak itu memperhatikan tasnya yang sedang dibuka paksa oleh anak lain, sehingga...

KRAKK

"Yah robek dikit nih, ga ngaruh kali ya?"

"Ya kan buat sekolah bukan gaya-gayaan. ya gak bang?"

"Yahaha udah buluk sih, makanya gampang rusak."

"Eh eh, apaan nih?"

"BWUAHAHAHA"

"Woi apaan sih? liat dong."

Anak itu tertawa dan berteriak heboh. Seperti melihat sesuatu yang mustahil. Xavier melotot kearah mereka setelah mereka mengeluarkan selembar foto yang telah usang.

"BWUAHAHAHA MEMALUKAN!"

Foto itu tidak ada apa-apanya bagi mereka, hanya lelucon. Namun bagi Xavier, foto itu barang berharga yang pernah ia miliki. Dan itu, dipegang dengan tangan kotor oleh sembarang orang.

Xavier berlari dan melompat untuk meraih foto itu. Sedangkan mereka, hanya melempar-lempar foto itu, terus mengoper pada anak yang lain.

"Lo mau barang ga guna ini? astaga... tolol banget."

"BALIKIN."

Xavier tegas secara tiba-tiba, menimbulkan reaksi terkejut dari ketiga anak itu.

"Wah wah... emang mau dihajar dia bang.

"BODO AMAT MAU BUNUH GUE ATAU APAPUN ITU, SEKARANG JUGA BALIKIN BARANG GUE."

"Maksud lo foto buluk ini? pftt..."

KRACKKK

Foto itu kini terbagi menjadi dua bagian yang terkoyak. Pelakunya benar-benar sangat puas dengan reaksi dari Xavier, bahkan ia menunggu-nunggu momen dimana Xavier akan menangis deras dan melarikan dirinya seperti pengecut yang dikenalinya.

Dan ini, bukan seperti yang ia pikirkan.

"BAJINGAN LO-"



BRAKKK





























໑˖ ۫ ‣ To be continued ....

Sorry kmrn ceritanya kehapus anjer gr2 ke log out 😁💔
───────────
# s u a r a h a t i a u t h o r

[𝗙𝗿𝗲𝗱𝗩𝗶𝗲𝗿] Ailurophile II BxB Where stories live. Discover now