part 14

766 61 24
                                    

part 14













jaemin baru saja bangun, dia segera menoleh pada jendela besar di sisi kamarnya, melihat danau yang hari ini terguyur hujan rintik dan terlihat begitu indah di pagi hari. dengan perlahan jaemin menurunkan kakinya hingga menapak di lantai dan mencoba untuk berdiri.


kening jaemin menyerngit saat dia merasa tubuhnya lebih lemas dari biasanya, dia juga merasa pusing di kepalanya lebih parah dari hari-hari kemarin membuat dirinya oleng dan hampir jatuh. perasaan aneh juga muncul dari dalam perut jaemin yang terasa sangat tidak nyaman, terasa begitu mual dan perih dari lambung hingga ke tenggorokan.



"Hoek ... " tanpa jaemin duga dia tiba-tiba saja muntah. membuat tubuh ringkihnya tersungkur di lantai. jaemin mencoba untuk bangun dan pergi ke kamar mandi tapi rasa pusing yang begitu kuat membuat jaemin bahkan tidak bisa berdiri dan kembali ambruk.



"jaem !!" jaehyun yang melihat jaemin terduduk di lantai segera menghampirinya dengan panik. sudah menjadi rutinitas jaehyun setiap hari, datang ke kamar jaemin dan memastikan jika istrinya itu baik-baik saja sebelum dia berangkat ke luar untuk mengurus pekerjaan karena mereka memang masih belum tidur di satu kamar yang sama.



jaehyun benar-benar terkejut ketika mendapati jaemin bersimpuh di lantai dan muntah-muntah meski muntahan jaemin hanya berisi air dan cairan lambung yang berwarna kekuningan.



"kau baik-baik saja ?!" tanya jaehyun mengusap peluh di dahi jaemin yang terasa dingin "ayo .. kita harus pergi ke rumah sakit " jaehyun mengambil mantel dari dalam lemari dan membungkus tubuh jaemin yang masih mengenakan piyama dengan itu. dia lalu membantu jaemin berdiri dan menggendongnya keluar dari kamar.


.


dokter wanita yang baru saja selesai memeriksa jaemin menarik nafas dan tersenyum pada jaehyun, dia lalu menoleh pada jaemin yang saat ini duduk di kursi tunggu di luar ruangan yang ada di dekat jendela, menatap kosong pemandangan hujan rintik di halaman rumah sakit.


"sepertinya ... jaemin hamil ... " ujar dokter wanita yang sudah menjadi dokter pribadi jaemin sejak dia datang ke Jepang beberapa waktu lalu.


"apa ?!" jaehyun benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. berita yang  seharusnya menjadi kabar bahagia berubah menjadi sesuatu yang begitu mengkhawatirkan saat ini.


dokter wanita itu mengangguk "melihat kondisi jaemin ... dia tidak seharusnya hamil ... tapi meski begitu ... kau bisa membicarakan hal ini dengan dokter hiruka .. dia yang akan memutuskan jaemin bisa melanjutkan kehamilannya atau tidak ... aku takut ... selain kehamilan ini akan mempengaruhi kondisi fisik jaemin... aku rasa dia juga tidak siap menjadi seorang ibu untuk anaknya nanti "


jaehyun melemah. punggungnya bahkan jatuh merapat pada sandaran kursi begitu saja "apa yang sudah aku lakukan ?!! ... bagaimana ini ? apa yang akan terjadi padanya nanti ... " lirih jaehyun penuh penyesalan.


jaheyun tahu seharusnya dia bisa berpikir dengan jernih dan menimbang segala resiko yang mungkin akan terjadi akibat tindakannya. dia merasa sangat bersalah pada jaemin karena apa yang dia lakukan beberapa bulan lalu. jika dokter hiruka, psikiater yang menangani jaemin mengatakan jaemin tidak siap untuk hamil dan memiliki anak, maka jaemin tentu harus menggugurkan kandungannya. itu pasti akan berpengaruh buruk bagi kesehatan mental maupun fisik jaemin nantinya


pada akhirnya jaehyun benar-benar membawa jaemin untuk menemui psikiaternya setelah dia selesai di periksa. dia juga menceritakan semua yang terjadi pada dokter muda itu. dan hal yang paling jaehyun takutkanpun terjadi. dokter hiruka menyarankan agar jaemin menggugurkan kandungannyankarena kondisi mental dan fisik jaemin masih benar-benar lemah dan kacau.


nomin | markhyuck | different things |Donde viven las historias. Descúbrelo ahora