7

1.9K 193 5
                                    

Happy Reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.












Pagi-pagi sekali, ketika adel baru masuk ke kelas nya, ia melihat sahabat mungilnya itu sedang menangis sedu, adel pun mendekatinya dengan perlahan. Ia sudah tahu apa permasalahan yang membuat flora seperti ini, "jangan nangis mulu, nggak sehat tau"
Kata adel, ia menaruh tasnya lalu berusaha untuk menenangkan flora, "tai lah, bangsat. Kak freya cuma ngasi harapan doang"
Ucap flora di sela isak tangisnya


Adel menghela nafasnya dalam-dalam, sebenarnya ia ingin sekali menjambak rambut temannya itu. Huh, flora sudah terlalu mencintai freya, padahal freya belum tentu mencintai flora, "makanya jangan terlalu berharap bego, lo si. Gw bilangin ngeyel mulu"
Tangis flora semakin deras, membuat adel panik. Ternyata perkataan nya membuat flora semakin menyesal, "flora. Jangan kek anak kecil lo, udah-udah jan nangis kek, malu-maluin aja lo"
Adel menguncang-guncangkan tubuh flora, ia menyuruhnya untuk berhenti menangis. Astaga itu sangat memalukan



"Bodoamat! Gw mau nangisin kak freya!"
Adel memutar bola matanya malas, ada apa dengan anak ini? Ia sudah terlalu dibutakan oleh cinta



Jeane yang sedari tadi melihat kejadian itu pun menghampiri mereka berdua, lalu duduk di samping adel untuk menanyakan hal tersebut, "dia kenapa kak?"
Tanya jeane sambil menatap bingung ke arah flora yang sedang menangis tersedu-sedu, "biasa, masalah cinta-cintaan"
Jeane pun mengganguk lalu membiarkan adel menenangkan flora



"Kak freya jahat! Babi babi babi"
Adel menggaruk kepalanya kebingungan, flora terus saja mengumpat sampai jessi yang sedang belajar menjadi terganggu, "udah bego! Tuh si jessi keganggu"
Nihil, usahanya sia-sia. Flora tetap mengumpat dengan kata-kata kasar sambil menjelek-jelekan nama freya di hadapannya



Sementara jeane, ia malah tersenyum gembira seperti orang sedang jatuh cinta. Itu semakin membuat adel bingung menanggapi keduanya, "lo berdua kenapa si?! Yang satu sad yang satu senyam-senyum kek orgil"
Jessi akhirnya membuka suara untuk membantu adel, ini juga demi ketenangannya dalam belajar agar mendapatkan nilai yang bagus


"Diem lo jess! Atau gw sobek buku lo!"
Bentak flora membuat jessi hanya bisa kembali belajar walau dengan keadaan yang sangat berisik dari orang yang sedang patah hati ini. "Kak adel"
Panggil jeane, adel sontak menoleh ke arahnya dengan mata yang sinis, namun. Berpura-pura untuk terlihat ramah tamah



"Itu si greesel cakep juga ya? Kayaknya aku suka sama dia deh, aww"
Adel tersenyum kecut, teman nya yang satu sedang patah hati sementara lainnya sedang tumbuh benih-benih cinta di hatinya, "eh lo itu bego ya? Suka sama orang yang udah punya pacar"
Ucap adel memperingati jeane, greesel itu sudah memiliki pasangan. Dan ya, hampir seluruh sekolah mengetahuinya


"Hah?! Emang iya kak!"


"Iya anjjj, pacarnya si cynthia noh, masih mau lo sama greesel?"
Ekspresi wajah jeane berubah menjadi cemberut, adel yang melihat itu pun semakin dibuat kesal, karena pasti sebentar lagi ia juga akan bersedih seperti flora, "huaaa! Kenapa aku nggak tau dari awal sih?!"
Jessi dan adel begitu tertekan, mereka sangat terganggu dengan flora dan jeane. Merepotkan sekali

Born to dieWhere stories live. Discover now