enam. melawan nafsu

852 35 1
                                    

Happy reading~!

"Huh?"

"y-yaa.. aku sudah meminta ke teman lainnya, mereka menolak.. karena itu, dengan terpaksa aku meminta kepadamu" ucap jaemin, Haechan yang mendengar itu berpikir sejenak.

"Hmm baiklah.. kau boleh, namun sehari saja kan?" Ucap Haechan. Jaemin menggangguk.

"Tapi ingat, kita akan tetap menjadi musuh" ucap jaemin. Haechan senyum tipis.

"Haha memang, kau tetap di brengsek dan aku si bodoh." Ucap Haechan, jaemin mendengar itu tertawa kecil.

"Ya sudah ayo." Haechan memegang lengan jaemin dan menariknya untuk ke rumah, jaemin yang melihat itu merasa gemas terhadap kekasih- ah maksudku musuhnya.

Jaemin duduk di sofa, ia melihat sekelilingnya, waahh.. mewah..

"Nana, kau bisa meminjam bajumu di lemari, aku ingin ke toilet dulu sebentar" ucap Haechan dan langsung pergi ke toilet.

"Huh? Nana? Haha.. lucu" gumam jaemin, ia pergi ke kamar Haechan melihat pakaiannya.

"Apa apaan ini? Pakaiannya terlihat imut dan dipenuhi Hoodie dengan bermacam macam hewan" ucap jaemin, pada akhirnya ia menemukan sweater Haechan hitam polos. Jaemin memakainya.

Disaat jaemin berbalik ada Haechan dibelakangnya yang membuat jaemin terkejut.
"Ah! Huh.. ngapain?" Tanya jaemin. haechn menjawab "aku hanya heran, baju itu kegedean di aku, sedangkan di kamu pas" jawab Haechan.

"Ohh haha, karena kau kecil" ejek jaemin yang membuat Haechan marah. "Oh ya , aku tidur dimana" ucap jaemin .

"Kita sekamar, tapi kau dibawah sialan!" Ucap Haechan. " Yayayaya" balas jaemin.

Haechan sedang mengambil sesuatu diatasnya, "hwaaa~!! Ahk! Akhirnya bisa" seru Haechan.

Jaemin yang melihat itu merasa gemas, ia berusaha melawan nafsunya.

Disaat Haechan berbalik badan ia terkejut karena ada jaemin tepat dibelakangnya, tanpa disadari, jaemin mendekati Haechan hingga terpojok.

"J-jaemin??! K-kau mau apa?" Tanya Haechan, namun jaemin tak menjawab. Jaemin mendekati muka Haechan hingga jarak mereka sangat dekat.

Dan..

Cup!

Jaemin mencium bibir manis Haechan, ia melumat bibir tersebut. Haechan terkejut melebarkan matanya.

Haechan melingkari tangannya dileher jaemin, jaemin yang merasa diberi lampu hijau ia memasukkan tangannya ke dalam baju Haechan.

Haechan berusaha menahan desahnya namun. "Nghh~ mphh~" desahan itu lolos dari mulutnya.

Jaemin semakin semangat, ia menggigit bibir bawah Haechan lalu beralih ke lehernya. Jaemin berusaha membuat tanda kiss mark di leher Haechan.

"Aahh~ j-jaemin anghh~!" Desah Haechan, jaemin suka itu.

Berhasil, jaemin berhasil membuat kiss mark di leher Haechan.
Tanpa disadari mereka sudah bercumbu setengah jam. 

jaemin mengelus perutnya dan punggung Haechan, jaemin memasukkan tangannya Haechan kedalam perutnya sehingga Haechan bisa merasakan sixpack yang ada ditubuh nya.

Haechan sesek nafas, ia memukul dada jaemin untuk berhenti melakukan permainan itu lagi.

Jaemin melepaskan ciumannya dan terjadilah benang saliva diantara keduanya.

Keduanya sangat canggung, tak tau apa yang harus dilakukan lagi.

"Bibir mu lezat, rasa blueberry. Kau memakai liptin blueberry ya?" Ucap jaemin secara tiba-tiba.

"Huh.. i-iya" ucap Haechan.

Jaemin mendekati Haechan dikasur, dan tidur disebelahnya.
"Sekarang kau milikku setelah aku berikan tanda merah di lehermu" ucap jsemin.

Haechan tak menjawab, ia hanya diam saja, matanya fokus ke langit langit atas.

Jaemin memeluk Haechan mengeratkan pelukannya. "Ya! Jaemin!!" Teriak Haechan.

Jaemin mendekati telinga sang omega. Dan menjilatinya sembari berkata. "Kau harus tetap bersama ku, jika ada apa apa telepon aku, sayang" baru kali ini Haechan mendengarkan deep voice jaemin.

"y-y-yaa! Udah ah sanaaa!!" Haechan mendorong jsemin menjauh yang membuat jsemin terkikik gemas.






TBC.

enemies to lovers || NaHyuckDove le storie prendono vita. Scoprilo ora