Bab 7

255 31 7
                                    

BYUR!

"Bangun sialan!"

Jaehyuk terlonjak kaget saat dirinya di guyur air panas oleh sang bunda disaat dirinya masih terlelap. Tidak terlalu panas, tapi hangat sedang. Kalian mengerti kan? Itu juga sangat panas kalau di guyur langsung.

Jaehyuk lantas duduk dan tidak melihat sang kakak disampingnya. Ia berfikir mungkin itu semua mimpi.

"Dari mana saja kau kemarin hah?" Tanya Sohee sembari mencengkram kuat dagu Jaehyuk.

Jaehyuk menggeleng. Kenapa bibirnya susah untuk berbicara? Kepalanya bahkan berdenyut sangat sakit.

"JAWAB!"

BRAK!

Sohee melepas cengkramannya melihat Jihoon yang masuk tiba tiba dan membawa satu tas. Ia menatap Jaehyuk yang terdiam diam mematung layaknya boneka bahkan tatapannya kosong.

"Biar aku yang urus, bunda keluar." Titah Jihoon.

Sohee berdecak sebal. "Bunuh dia saja kalau perlu. Menyusahkan dasar anak sialan!" Maki Sohee kemudian melenggang pergi dari sana.

Jihoon berjalan mendekat ke arah adiknya, mencoba mengeringkan tubuh Jaehyuk dengan tissue agar tak basah wajah dan tangan nya. Tangan bergetar Jihoon mengangkat kepala Jaehyuk, dapat ia lihat darah segar mengalir dari hidung Bangir Jaehyuk.

"J-jae?"

"U-ugh.. hah... Hhh.."

"JAE!"

Jihoon di buat terkejut saat dada Jaehyuk naik turun dengan cepat bahkan suara Mengi memenuhi ruangan. Mulut Jaehyuk terbuka sangat lebar seperti sedang meraup banyak oksigen.

"Tahan.. kakak mohon jaga kesadaran, kita ke rumah sakit"





















































Suara ricuh dorongan brankar terdengar di seluruh lorong rumah sakit. Jihoon berlari sembari mendorong brankar adiknya dimana adiknya sudah tak sadarkan diri bahkan membuatnya menangis.

Brankar Jaehyuk di masukkan ke IGD membuat Jihoon tak bisa masuk dan hanya bisa menunggu di luar. Jihoon sudah menghubungi Yoshi dan menjelaskan semuanya.

Setelah mendengar penjelasan Jihoon, Yoshi akan segera kesini bersama kakak kelas Jaehyuk yaitu Asahi, Junkyu dan teman Jaehyuk itu Doyoung.

Jihoon tak henti merapalkan doa agar adiknya baik baik saja. Namun mengingat adiknya sesak nafas bahkan kejang di hadapannya membuatnya takut.

"Jihoon!"

Jihoon mendongkak, ia berdiri menghampiri Yoshi dan..

Bruk.

Jihoon menjatuhkan tubuhnya di dalam pelukan Yoshi dan menangis sejadi jadinya. Tangisan dan isakan itu dapat Yoshi dengar bahkan sesiapapun yang mendengarnya pasti hatinya akan teriris.

Asahi meraih tangan Jihoon, melihat darah di tangan Jihoon yang menempel ia bahkan merasakan tangan Jihoon bergetar ketakutan.

"Yoshino—maksudku, kakak. Tolong bawa dia dulu dari sini, ke taman saja. Tenangkan, dia phobia akut akan darah" jelas Asahi.

Yoshi mengangguk. Ia membantu memapah Jihoon dan membawanya menjauh dari sana.

Doyoung memainkan kemeja sang kakak sebentar. "Kak, dobby beneran takut jae kenapa kenapa," ucap Doyoung lirih.

Junkyu tersenyum. "Jaehyuk pasti baik baik saja. Jangan khawatir. Jaehyuk anak kuat" tutur Junkyu.

























Please Look At Me || Yoon Jaehyuk [SELESAI✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora