46. Bye-bye

112 14 0
                                    

*Orang diatas bukan Hasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Orang diatas bukan Hasan.

Sepasang mantan suami istri mendatangi toko buku jadul di kota yang jauh dari Paris. Mereka menaiki helikopter untuk menghemat waktu. Flori yang tak memiliki tujuan dengan mudah mengiyakan seluruh ajakan Hasan. Entah, isi Flori hati sesungguhnya kecewa mengapa mereka hanya jalan-jalan satu hari saja. Ia takut mereka akan lost contact setelah berjauhan. Terlebih tidak etis baginya jikalau menghubungi lebih dulu.

Sudah lima buku Hasan masukkan pada keranjang kayu yang disediakan. Ia sudah membaca singkat lebih dari 10 buku. Ia benar-benar selektif

Sesekali Flori mendengus. Hasan yang hanya memakai kaos lokal Indonesia seharga 100 ribu dipadukan dengan celana kaos seharga 11 juta itu lucu. Sandal pun sandal harga 20 ribu. Flori tahu Hasan bukan laki-laki yang ingin terlihat kaya. Panggilan OKB sangat tidak cocok dengan Hasan.

"Abis ini kita makan. Neng mau makan dimana? Udah cari di google?" tanya Hasan secara tidak langsung membimbing Flori agar ikut menuju kasir.

"Pake baju ini lagi?" tanya Flori menatap penampilan mereka. Flori tak berhenti memasang topeng dingin dan jutek yang khas.

"Aku sih jijik bawa kuman kemana-mana."

Pria itu menggaruk tengkuk. Ia salah tingkah setelah sadar mereka belum berganti pakaian sejak semalam. Pakaian Flori bahkan dipakai tidur.

"Oke, kita beli baju sekarang."

"Eeh?! Ngapain?!" pekik Flori terkejut tangannya dicengkeram dan ditarik, sementara Hasan menyimpan keranjang kayu di tangan dengan begitu saja.

"Bayar dulu lah! Ck!"

"Emang orang ini suka aneh, ya!"

"Tamatin dulu kerjaannya satu-satu! Ini malah batal beli buku. Udah tinggal bayar doang!"

Hasan kentara sekali menahan malu. Maksudnya baik, ingin segera mengabulkan keinginan Flori. Tapi ternyata ulahnya sangat konyol.

Selama menunggu Hasan yang ngantri, Flori menunggu di luar pintu toko. Hasan selalu memantaunya dari dalam.

Gerak-gerik Flori yang sibuk dengan ponsel dan merekam suara sembari menghadap toko membuat Hasan penasaran. Hasan kuatir mantan istrinya dekat dengan pria lain. Mereka sudah 5 tahun bercerai. Kemungkinan besar sekali Flori yang sangat cantik dan memukau untuk mendapat pasangan baru yang tampan.

"Iya, Vivii! Vioool! Si baweeel! Mamih besok pulaaang! Eeerrgh! Mamih kiss kalo ketemu!" bisik Flori pada speaker ponsel.

"Ga boleh, lho! Ga boleh bilang mamih evil. Durhakaa!"

"Nooo! Mamih mau nangis aja."

"Ck! Vioool!! Cantiik! Beautifuuuul! Iya, naak, sayangkuuu!"

Flori melangkah mundur sembari siaga memantau Hasan. Jangan sampai Hasan tiba-tiba ada.

The Beautiful Devil is My Lady [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang