𝘭𝘪𝘵𝘵𝘭𝘦 𝘮𝘦𝘮𝘰𝘳𝘺

166 35 3
                                    

ఌ︎ 𝙋𝙚𝙧𝙛𝙚𝙘𝙩 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣 ఌ︎

༆༆༆

Di hari yang berbeda tepatnya pukul tujuh malam dalam sebuah rumah yang amat megah, terdapat sosok wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa ruang tengahnya.

Dengan secangkir teh dan pikirannya jatuh dalam setiap bacaan pada sebuah benda pipih di genggamannya. Kadang kala setiap beberapa kali, wanita itu menyeruput sedikit teh herbalnya tersebut dengan gestur elegannya.

Namun tak lama terdengar bunyi langkah kaki antara sepatu dengan lantai rumahnya. Makin lama makin mendekat suaranya.

"Baru ingat alamat rumahmu lagi?" sarkasnya seraya menaruh secangkir tehnya kembali di atas meja. Pandangannya masih fokus pada gadgetnya dan terlihat rautnya yang begitu datar.

Suara langkah itu berhenti, tandanya sang pemilik juga berhenti bergerak.

Lalu terlihatlah sosok lelaki muda berjas cukup panjang dengan kacamata yang masih bertengger di hidungnya. Sama halnya rautnya dengan sosok wanita paruh baya itu.

"Ganti bajumu,.. Mama tak mau terlambat lagi," lanjutnya tapi nadanya lebih ditekan. Pandangannya masih tak mau bertemu. Malah kini menyilangkan kakinya dengan anggun dan kembali jari telunjuk itu menggeser lembut layar gadgetnya.

Rautnya semakin tak senang. Sorot matanya kian menajam. Ia buang pandangannya begitu malas dan langkahnya kembali bergerak saat ada seseorang yang menyusul dari belakang.

Sosok gadis dengan model rambut bob itu pun terhenti. Ia melihat sosok saudaranya yang pergi dengan raut yang tak mengenakkan, begitu pula sang ibu.

Ia sudah tahu keadaan ini.

Tontonan yang biasa ia alami.

Keluarganya tak harmonis. Semenjak kedua anaknya telah lulus Sekolah Dasar (SD), orangtua mereka seringkali bertikai.

Rasanya tiap pulang sekolah, selalu ada saja adu mulut antara mereka berdua. Seringkali orangtuanya berdebat bahkan tak jarang barang-barang seperti gelas, vas ataupun sejenisnya pecah.

Itu juga jadi makanan hari-hari dari dua saudara kembar ini. Mereka hanya bisa diam mengurung di kamar mereka masing-masing.

Kalian mau tau apa permasalahannya?

Ibunya ketahuan berselingkuh.

Ayah mereka itu sering keluar negeri dengan alasan bekerja. Kerja sang ayah memang pebisnis dan investor dan kebanyakan di luar negara Korea Selatan.

Maka dari itulah penyebab sang ibu suka merasa kesepian dan mencari tempat yang lain, walaupun itu salah.

Lalu, tak lama juga orangtua mereka memutuskan untuk bercerai. Hak asuh kedua anaknya dipegang oleh ibunya dan sang ayah kalah telak. Mulai saat itulah keluarga mereka kurang harmonis sampai sekarang.

Sang ayah saat kini masih dengan urusan pekerjaannya di luar negeri, tepatnya di Kanada. Sedangkan ibunya, masih dengan selingkuhannya hingga menjadi kekasihnya, sampai detik ini.

Jika kalian mau tahu lagi, Beomgyu bekerja di perusahaan ayahnya. Masih ayahnya yang menjadi tahta tertinggi dalam perusahaan yaitu presiden direktur (CEO) dan Beomgyu sebagai direktur operasional (COO).

Itu juga karena Beomgyu sudah dewasa dan memilih hidup mandiri tanpa asuhan ibunya. Sedangkan Minjeong masih tetap bersama ibunya karena sang ibu tak mengizinkannya.

Lalu mengapa ibunya masih mengatur putranya sampai saat ini, walau putranya sudah mandiri?

"Kau juga, Minjeong"

PERFECT WOMAN || BEOMRYU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang