AFFERO 33 - Devina Meets Alfredo Again

7 0 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Alfredo Galarzo.

Kakak dari si kembar Affero dan Affaro itu kini sudah kembali ke Los Angeles. Tanggung jawabnya sebagai CEO di salah satu cabang perusahaan keluarga mereka itu membuat Alfredo tidak bisa berlama-lama menetap di Indonesia. Sebagai anak sulung, ia punya tanggung jawab yang besar. Terkadang, ia berpikir ingin terlahir di keluarga biasa-biasa saja dan menikmati fase dewasa dengan nongkrong bersama teman-teman.

Namun, tentu saja itu mustahil.

Karena bagaimana pun situasi dan kondisinya, ia tetaplah seorang Alfredo Galarzo.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi, Pak. Anda ada jadwal berkunjung ke Whitney High School hari ini."

Alfredo mengangguk singkat saat sang sekretaris memberikan informasi terkait jadwalnya setelah ini. Tujuannya berkunjung tentu saja tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menemui sang kepala sekolah, sekaligus untuk membahas kelanjutan kerja sama mereka. Ia juga berniat untuk mengumpulkan murid-murid berprestasi dan memberikan bantuan dengan program beasiswa bagi mereka yang memang pantas mendapatkannya.

Bukan tanpa alasan kenapa ia memilih Whitney High School sebagai tujuan utama dari program tersebut. Selain karena perintah sang papa, ada seseorang yang ingin ia jaga di sana.

"Huft ... lama-lama menjadi bos ternyata jenuh juga. Mungkin kapan-kapan aku akan melamar kerja ke perusahaan lain sebagai karyawan biasa. Yah, hanya sebagai pekerjaan sampingan." Alfredo terkekeh setelah memikirkan tentang ide gila yang tiba-tiba saja terlintas di kepalanya tersebut.

Netra laki-laki itu kemudian melirik ke arah jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, dan Alfredo seketika terkejut karena ia hampir terlambat ke Whitney High School. "Ohh, tidak. Aku benar-benar bisa terlambat jika tidak bergegas sekarang," gumam Alfredo panik sambil menyambar kunci mobil yang tergeletak di atas meja kerjanya.

Dengan langkah terburu-buru, Alfredo Galarzo pergi dari kantor dan menuju ke salah satu Sekolah Menengah Atas di Los Angeles tersebut.

Brum! Brum!

Kendaraan beroda empat milik Alfredo itupun meninggalkan area parkiran kantor dengan kecepatan 80km/jam. Alfredo berharap ia bisa segera sampai dan tidak terlambat. Karena sang kepala sekolah adalah tipe orang yang sangat disiplin, dan ia tidak ingin memberikan kesan buruk akibat keterlambatannya.

𓈓 𓈓 ◌ 𓈓 𓈓

Whitney High School.

Alamat pastinya terletak di Blvd 107, Los Angeles, California. Membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam bagi Alfredo untuk sampai ke sana. Namun karena kecepatan mobil di atas rata-rata, Alfredo sudah sampai dalam waktu 45 menit saja. Jalanan LA yang tidak terlalu padat juga membuat Alfredo bisa sampai dengan selamat.

Bangunan luas yang memiliki ciri khas warna Maroon dan Gold itu menyambut Alfredo dengan gagahnya. Suasana di sekitar tampak sepi dikarenakan jam pelajaran masih berlangsung. Alfredo memarkirkan mobilnya di tempat khusus dan bergegas menemui sang kepala sekolah di ruangannya.

Namun, takdir seolah mencoba menghalang-halangi niat Alfredo. Karena tabrakan di koridor itu benar-benar tidak bisa terelakkan.

Brug!

"Aws!"

Pekikan seorang gadis yang tidak asing di telinganya, membuat laki-laki berusia 25 tahun itu spontan mendongak.

Devina?

"Can you be careful when you walk?! I was clearly walking correctly, but you hit me anyway!" Gadis dengan seragam khas WHS itu berujar kesal sembari memungut buku-bukunya yang juga terjatuh karena insiden tabrakan tidak terduga tersebut.

"Ah, maafkan saya, Nona. Anda tidak apa-apa?"

Devina terkesiap, saat tahu ternyata orang yang ditabraknya adalah laki-laki yang tempo hari bertanya di mana ruang kepala sekolah padanya. "Anda bisa berbahasa Indonesia?" tanya Devina seolah masih tak percaya. Ia ingin memastikan kalau pendengarannya tidak salah. Yahh, memang sih. Wajah laki-laki di depannya ini memiliki darah campuran Asia dan Eropa.

"Ya, tentu saja. Saya lahir di Indonesia." Alfredo tersenyum ramah pada gadis yang tampak membulatkan netra tak percaya saat menatapnya.

"Wahh! Beruntung sekali rasanya saya bisa bertemu orang Indonesia di sini."

Devina tidak bisa menyembunyikan raut wajah senangnya saat bertemu sosok Alfredo. Karena hanya ia dan sang sepupu Reiga, yang berasal dari Indonesia di Whitney High School. Itupun Reiga memang lahir di LA, karena orang tuanya yang tinggal di sana.

"Apakah Anda ingin pergi ke ruang kepala sekolah lagi, Tuan ..."

"Alfredo."

"Ah, iya! Tuan Alfredo."

"Panggil Kakak saja. Usiaku tidak berbeda jauh darimu," ujar Alfredo disertai kekehan gelinya.

"Kak Alfredo?"

Alfredo mengangguk seraya mengacungkan kedua jempolnya. "Nah! Itu lebih baik! Nama kamu Devina, 'kan? Salam kenal, ya. Maaf Kakak nggak bisa ngobrol lama-lama. Soalnya Kakak harus menemui kepala sekolah kamu karena ada yang harus diurus bersama beliau. See you!"

"Eh, tunggu!" Devina dengan cepat mencegah Alfredo yang ingin kabur. Gadis itu bersedekap sembari memicingkan matanya. "Kakak tahu dari mana kalau nama saya Devina?"

Alfredo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan canggung.

"Waktu terakhir kali ketemu juga. Kakak memanggilku Devina, padahal kita belum berkenalan hari itu."

"Itu. Kakak tahu dari nametag yang kamu pakai."

Devina mengikuti arah telunjuk Alfredo dan mendapati namanya terpampang jelas di nametag yang ia pakai di atas saku seragamnya. Gadis bernama lengkap Devina Blanc itu seketika dibuat malu karena telah menuduh yang tidak-tidak.

"Ma-maaf! Saya kira, Kakak memata-matai saya atau semacamnya."

"Ahaha, tidak apa-apa." Alfredo jadi tidak enak sendiri. "Kalau begitu Kakak pamit, ya. Sudah ditunggu soalnya. Mungkin kapan-kapan kita bisa bertemu lagi."

Devina mengangguk, masih disertai senyum malu dan rasa tidak enaknya. Kali ini ia benar-benar membiarkan Alfredo pergi dengan netra yang tak lepas dari punggung lebar laki-laki dewasa itu.

"Tapi sumpah, Kak Alfredo kok mirip banget sama Fero, ya? Apa cuma perasaan gue aja?"



Hayolohhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayolohhh ...
Ini kali kedua Devina tanpa sengaja bertemu dengan Alfredo di WHS. Kira-kira kenapa dan ada apa, ya?

Penasaran dengan lanjutkan kisahnya?

Tunggu di part selanjutnya, ya♡

AFFERO : The Secret of Galarzo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang