Love Wins All

1.6K 214 61
                                    

Suara sirine mendengung di telinga, langkah kaki yang mendekat, bahkan teriakan suara di sisi jalanan besar itu tak mampu masuk ke dalam telinga nya. Semuanya seolah tertahan dengan tubuh yang tergeletak penuh darah di atas aspal yang begitu dingin, salju turun perlahan dari langit yang kemudian bersatu dengan darah yang mengalir menuju sungai yang tak jauh dari sana.

Jantungnya berdegup kencang, iris berwarna hitamnya tak mampu melihat langit dengan baik, tetapi pikirannya masih mampu bekerja berusaha menggerakkan jemari yang tergores aspal cukup parah. Ia berusaha bergerak, tak peduli sakit di seluruh tubuhnya. Namun, otot di tubuhnya seolah mati, tak ada yang mau bergerak mengikuti pikirannya kali ini.

"Ka," Suara itu bahkan tak terdengar oleh salju yang jatuh tepat di pipinya. Iris berwarna hitam terfokus pada mobil yang terbakar di hadapannya, jantungnya berdetak semakin cepat dan ketakutan mulai menyelimuti kehidupannya. Ia mengingat ada seseorang di sana, sosok yang menemani kehidupannya selama tujuh tahun terakhir. "Tae," Ia mencoba untuk bersuara, tetapi pita suaranya tak juga menuruti perintahnya.

Pandangan yang mengabur perlahan kembali seolah ia menggunakan lensa untuk melihat dunia kali ini, air mata nya menetes, jemarinya berusaha untuk mengepal dan pikirannya bergejolak ingin berteriak. Ia melihat pendampingnya berada di dalam mobil yang terbakar, tubuhnya telungkup dan tertahan oleh jok mobil yang juga terbalik. Pendampingnya masih ada di dalam sana hingga isakan tangis kini mulai membangunkan kekhawatiran petugas pertolongan pertama.

"Tae," ucapnya dengan bibir yang gemetar, jemarinya berhasil menunjuk pada akhirnya dan mengalihkan petugas. "Hyung," ucapnya lagi yang berusaha menggerakkan tubuh. Seseorang harus menolong pendampingnya di sana, seseorang harus menyelamatkannya hingga air matanya menetes semakin sering dan jemari nya bergerak walaupun tak berarti. "Dia," ucapnya lagi setelah mengalami kesulitan untuk bersuara karena menahan sakit.

"Kami akan mengeluarkannya," ucap seseorang yang entah dari sisi mana ia bicara, pandangannya kini ditutup, seorang petugas menghalangi pandangannya. Seketika, suara teriakan menggema di tengah pendengarannya, seseorang berteriak untuk segera menjauh bersamaan dengan tubuhnya yang diangkat begitu cepat ke atas ranjang dan digerakkan menjauh dari tempat kejadian.

Ia mampu mendengarnya dengan jelas, suara ledakan tak jauh dari tempatnya. Pikirannya langsung bergerak pada mobil di mana pendampingnya berada. Ia yakin jika mobil itu lah yang meledak. Jantungnya berdetak semakin cepat, tekanan darahnya turun seketika hingga tubuhnya kini masuk ke dalam ambulance. Bukan itu yang ia inginkan hingga tubuhnya mencoba untuk berontak, ia ingin ke tempat pendampingnya di sana, pendampingnya membutuhkan pertolongan.

Hanya saja, seketika pandangannya kembali mengabur, pendengarannya menghilang begitu saja, napasnya semakin sesak seolah semesta akan mengambil nyawanya. "Tuan Kim Jungkook," Seseorang menyuruhnya untuk tetap tersadar, seseorang menyuruhnya untuk tetap membuka mata, tetapi ia tak tahu pendampingnya selamat atau tidak hingga Kim Jungkook pun menutup mata nya, berharap jika semesta turut mengambil nyawanya, daripada ia hidup tanpa pendampingnya.

Desember 30, 2023

Terjadi kecelakaan besar di Jembatan menuju Kota. Di duga kejadian disebabkan oleh rem blong yang menabrak penyangga jalan hingga mobil terbalik. Kejadian ini mengakibatkan jatuh nya korban jiwa bernama Kim Taehyung. Sedangkan, pendamping dari Kim Taehyung, bernama Jeon Jungkook kini dilarikan kerumah sakit dan sedang dalam keadaan kritis.

"Menurutmu, bagaimana jika aku pergi lebih dulu, Jungkook?" tanya nya. Pertanyaan menyeramkan itu diajukan dengan wajah tersenyum dan mampu membuat pemuda bernama Kim Jungkook menatap tajam dan menggelengkan kepala cepat sebagai tanda ia tidak menyukai pertanyaan itu, tetapi pendampingnya kembali menatapnya begitu teduh. Tatapan teduh itu membuat Kim Jungkook mengalah dan memikirkan jawaban terbaiknya. "Bagaimana jika bumi kehilangan matahari, Ka Taehyung?" tanyanya hingga si pemilik iris cokelat di sana mengerutkan kening, berpikir kemana arah percakapan ini akan dibawa oleh pendampingnya.

Love Wins AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang