Bab 10

996 119 3
                                    

A/N : Cerita UHC tersedia versi full dalam bentuk PDF, di Google Play dan Karya Karsa ya (@iamtillyd)

Seputar info novel terbaru, PO/diskon, visual, QnA, dll biasanya aku info lebih awal di IG : @iamtillyd

Seputar info novel terbaru, PO/diskon, visual, QnA, dll biasanya aku info lebih awal di IG : @iamtillyd

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Apa kau akan menunggu sampai limosin tiba atau diantar sopir Gia? Mama harus berbicara dengan teman Mama terlebih dahulu, pasti membutuhkan waktu lebih lama."

"Aku akan pulang bersama sopir, Mama."

"Gia?" Ayahnya kali ini memanggil Gianna, "apa kau tidak akan menunggu saja dan pulang bersama kami dengan limosin?"

Gianna menggeleng, "tidak Papa, aku akan bersama sopir—"

"Gia akan pulang bersamaku, Tuan Gattani," potong Leon dengan senyuman tipis di bibir. "Jika Anda mengizinkan ... saya ingin memastikan Gianna selamat sampai tujuan, kebetulan Ayah saya dan saya berada di mobil yang berbeda."

"Leon," Silvestre tersenyum. "Terima kasih karena kau bersedia menjaga Gia."

"Ya, Leon. Tentu saja kami memberikanmu izin," Ibunya terkekeh pelan, "kalau begitu, hati-hati di jalan."

"Mama..."

Gianna nyaris memprotes ketika Leon melambaikan tangan dengan sumringah pada Ibunya. Gianna mendelik kesal melihat kehadiran pria itu. Lagi-lagi Gianna harus berhadapan dengan si singa bodoh yang menyebalkan.

"Ke mana kau akan pergi?" tanya Leon.

"Kenapa kau mengekoriku?" Gianna melotot kesal karena Leon mengekori langkahnya sekarang.

"Memastikanmu aman dan tidak kabur, Gia. Memangnya ke mana?"

"Demi Tuhan ... aku harus ke kamar mandi. Menjauh dari depan pintu kamar mandi wanita!" pekik Gia kesal, "atau aku akan berteriak bahwa kau sangat mesum!"

"Baik, aku akan menunggumu di sini."

Leon melangkah menjauh dari area toilet. Pria itu berdiri di sisi taman. Dan selama Gia di dalam, ia tidak mendengar keributan apapun selain air mengalir dan sisa musik dansa dari ballroom. Tapi ketika Gianna telah selesai, ia tiba-tiba mendapati Alessio yang memukul Leon hingga Leon tersungkur ke tanah.

"Uncle Alex!" Gia memekik, "hentikan! Uncle—a-apa yang kaulakukan..."

Gia berjongkok di sisi Leon, berusaha untuk membantunya bangkit, ia berbisik dengan khawatir, "apa kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja. Tidak apa-apa, Gia."

Gianna nyaris terhuyung merasakan cekalan Alessio di lengan. Alessio menariknya menjauh dari Leon dan hal itu membuat pupil matanya membesar.

"Uncle—"

"Menjauh darinya," desis Alessio dingin. Tatapan pria itu lurus pada Leon, "jauhkan tanganmu darinya, Vitiello."

Under His ControlWhere stories live. Discover now