01| Bruh!

314 22 1
                                    

HAPPY READING!

.

.

Sekarang masih di bulan Januari, sudah di pertengahan bulan setelah euphoria tahun baru. Libur semester masih berlangsung hingga mendekati akhir bulan Februari nanti, tetapi seorang Navey Dde Mabella sudah sibuk bolak-balik kampus untuk mengurus surat kepengurusan. Menjelang semester 4 ini, Navey mengemban tugas dan jabatan baru sebagai Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa Ulas tingkat Universitas.

Hal ini tentu saja diluar dari rencananya, menjadi kandidat yang dipilih langsung saat Kongres tanpa persiapan apapun. Navey juga berpartisipasi mengajukan nama temannya yang berpotensi untuk mengemban jabatan tersebut. Terpilihnya ia sebagai Pimpinan Umum periode berikutnya menjadi tanggung jawab yang harus ia pikul selama satu tahun, mencoba membuat perubahan dan meninggalkan hal tidak baik di periode sebelumnya.

Terhitung sudah tiga kali Navey mendatangi Gedung rektorat karena SK yang ia buat ada kesalahan dan harus ia perbaiki di sekretariat, belum lagi LPJ yang juga kena revisi jadi ia berkoordinasi melalui whatsapp dengan Pimpinan sebelumnya untuk memperbaiki LPJ tersebut.

Tepat di jam dua belas siang, urusannya dengan bagian Minat Bakat dan Tata Usaha telah rampung, tinggal menunggu SK keluar dan mereka secara resmi diakui sebagai pengurus periode baru. Kini saatnya Navey mengurus kegiatan Pelantikan Kepengurusan Internal yang telah ia canangkan untuk dilakukan pada bulan maret jika tidak ada kendala.

Navey menghela nafas panjang, ia lantas duduk di salah satu bangku kantin untuk mengisi perut yang tidak sempat sarapan tadi pagi karena buru-buru pergi dari ke kampus. Sembari menunggu Navey mengecek ponselnya, membuka grup setiap departemen yang sibuk berdiskusi untuk membuat program kerja baru untuk rencana kegiatan mereka selama satu periode. Sengaja ia suruh untuk membuat program baru karena dari proker periode sebelumnya sangat sedikit.

"Woi, masih hari libur gini, udah di kampus aja lo."

Navey tersentak ketika seseorang menepuk pundak dan duduk disampingnya, ia menoleh dengan senyum tipis yang terpatri. "Biasalah orang sibuk," jawabnya membuat Melin tertawa.

"Gaya lo!" Melin berdecak pelan sembari meletakkan ponselnya. "Ngapain lo ke kampus? Pakai PDH lagi."

"Mengajukan SK sama LPJ lah, ngapain lagi," sahut Navey mendengus, ia mengucapkan terima kasih dengan senyuman ketika ibu warung mengantar makanan dan minumannya.

"Oh iya, gue lupa, ciee jadi Pimpinan Umum," kata Melin sambil mencolek lengan Navey dengan kerlingan jahil.

"Diem deh, belum apa-apa gue udah kena mental." Navey menghela nafas panjang dengan tatapan lirih. "UKM lo sendiri udah pemilihin ketum baru gak?"

"Belum, forum gak memenuhi jadi ketunda terus," jawab Melin dengan wajah muram. "Susah betul bikin mereka bisa berhadir tuh, gue kan juga pengen cepet rampung."

Navey tertawa kecil, ia tahu jika Musyawarah Besar UKM Melin berhari-hari bahkan sampai tengah malam. Berbeda dengan UKM-nya yang hanya memerlukan satu hari, sudah mencakup pembahasan AD/ART dan juga pemilihan ketua umum.

"Eh tapi, hari ini HIMA juga lagi mubes kan?" tanya Navey memastikan.

Melin menganggukkan kepalanya. "Ini lagi istirahata makan siang, jam satu masuk lagi buat pembahasan. Ini masih Tatib, belum ke AD/ART-nya anjir!" keluh Melin dengan suara tertahan karena banyakanya adik Tingkat mereka yang diwajibkan berhadir pada kegiatan musyawarah ini.

"Ya karena itulah gue gak mau jadi delegasi buat menghadiri Mubes HIMA, sabar aja ya Mel, paling tiga hari baru selesai," ucap Navey sambil menepuk-nepuk pundak Melin.

Sweet SerenadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang