¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Tak terasa hari-hari pun berlalu, hari ini adalah hari terakhir mereka mengikuti ujian.
"Aaaa akhirnya selesai juga ujiannya" teriak Vanessa yang masih berada dalam kelas.
"Berisik lu anjyyy" celetuk Jean.
"Yehh biarin, lagian disini juga udah mulai sepi"
"Iyaa bener banget, akhirnya kepala gua bisa berjalan dengan lancar tanpa harus memikirkan soal ujian" ucap Vania.
"Pantas aja lu bego, ternyata otak lu gak berjalan toh" ucap Jena. Vanessa mendengar itu seketika langsung tertawa.
"Enak aja lu bilang, gini-gini gua juga masuk rengking 10 besar" bangga Vania.
"Cehh belagu bener lu"
"Bodo amat biarin"
Disisi lain Neysha hanya diam sambil melihat pesan yang dikirim papa nya. Neysha mendengus pelan.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Ney lu gakpapa, kok diam aja" tanya Vanessa yang melihat teman satunya ini cuma diam. Gak biasanya Neysha diam begini biasanya dia paling banyak berbicara.
"Ohh enggak kok" ucap Neysha.
"Yakin lu, kok dari tadi liat hp mulu" tanya Vanessa lagi.
"Iyaa beneran gua gakpapa kok, tenang aja" kata Neysha meyakinkan mereka semua.
"Yaudah kalo gitu, kalo ada apa-apa cerita sama kita jangan di sembunyiin" ucap Vania.
"Iyaa kita bakal dengerin cerita lu kok Ney" sambung Jean.
"Makasih yaa" jawab Neysha dengan senyum.
.
.
.
.
.
"Ini mereka kemana sih tadi nyuruh kita buat tunggu di kelas, sekarang kok gak datang-datang" ucap Jean yang mulai jengah.
