Rumah Sementara

9 6 0
                                    

"Thusa, buruan nak nanti hujan." Teriak seorang wanita paruh baya yang terduduk di kursi depan mobil, yang tak lain adalah Ibu Thusa.

Thusa keluar dari rumahnya dan segera melangkah menuju ibunya,

"bu,mau kemana sih?" tanya Thusa kepada ibunya.

"Udah masuk dulu nak, keburu hujan!" perintah ibunya.

Thusa meraih pintu mobil lalu menariknya, ia pun segera masuk dan terduduk, lalu ia menutup kembali pintu tersebut.

"Udah nggak ada yang ketinggalan, nak?" Tanya ayahnya.

"InsyaAllah, gak ada"

Sang ayah menyalakan mobilnya dan melajukannya.

"Bu, pertanyaan Thusa belum ibu jawab." Ucap Thusa sembari memeluk boneka beruang berwarna pink.

"Kita akan pindah untuk sementara waktu, dikarenakan ayahmu mendapat proyek di sana" Thusa pun mengangguk,

"Terus bagaimana dengan sekolah Thusa?"

"kamu akan sekolah di sana juga sayang, Ayah telah mengatur semuanya" ujar sang ayah sembari melajukan mobil.

Sesampainya di daerah yang dituju!

Kini mereka bertiga sudah berdiri di depan pintu rumah yang berwarna hijau muda.

"Yah,ini rumah siapa?" tanya Thusa sembari tadi mengamati rumah sederhana itu.

"Ini rumah yang disediakan oleh perusahaan ayah. Kamu enggak apa-apa kan tinggal di sini untuk sementara waktu?"

"Gak apa-apa,Yah."

"Yaudah, ayo kita masuk dulu!" Perintah sang ibu.

Sang ibu membuka pintu rumah tersebut agar mereka bisa masuk kedalamnya. Setelah mereka berada di dalam, mereka duduk terlebih dahulu di sofa rumah tersebut.

"Nak, nanti kamu tidur di kamar sana ya!" Sang ayah menunjuk salah satu kamar yang ada di sana untuk sang putrinya.

Sang anak pun mengangguk, "Ya udah Bu, Yah. Thusa ke kamar dulu ya mau istirahat,"

Thusa bangkit dan berjalan menuju kamar yang tadi ditunjuk oleh ayahnya. Sesampainya di depan pintu kamarnya, ia segera membukanya dan masuk ke dalam lalu ia menutup kembali pintu tersebut.

"MasyaAllah, indah sekali kamar ini" ujar Thusa yang mengukir senyumnya dan mengamati setiap sudut yang ada di kamar tersebut.

Gadis tersebut berjalan ke arah tempat tidur yang bernuansa warna merah, ia pun segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur itu dan mulai memejamkan matanya. Thusa dan kedua orang tuanya tadi berangkat dari daerah asal pada pukul 16.00 WIB dan sampai di daerah ini pada pukul 20.00 WIB. Mereka menghabiskan 4 jam perjalanan, karena tempat proyek Ayahnya cukup jauh dengan rumahnya. Kini rumah tersebut sunyi tanpa adanya aktivitas apapun. Ya, mungkin karena kelelahan dalam perjalanan ini, semua orang yang berada di rumah tersebut tertidur dengan pulas.

AGUSTHUSWhere stories live. Discover now