Chapter 11: Yang Disembunyikan.

876 80 9
                                    

Note. Semua cerita ini hanya karangan yang dibuat, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat atau karakter yang ada dan juga tidak berniat untuk membuat nama karakter yang ada di sini menjadi jelek. Semuanya hanya imajinasi dan karangan semata. Akan banyak salah kata atau typo  di chapter khusus flashback ini, jadi mohon dimaklumi.

Warn¡ rape, sensitive content, criminal case.

.
.

Lima belas tahun yang lalu

Gudang yang gelap nan sunyi, hingga bau debu semerbak hanya dengan melangkahkan kaki mendekat di sana. Tetapi seorang gadis terbaring di atas salah satu meja yang ada di sana dengan seragam yang berantakan dan roknya terbuka hingga ke atas perut. Sungguh malang dirinya karena harus melawan debu-debu yang ada di sana saat seorang laki-laki yang lebih tua dibandingkan dirinya satu tahun tengah melesakkan penisnya sedalam yang dia bisa demi mencapai kenikmatan.

"K-Kak... Udah... K-ahh! Sakit, kak..." Gadis itu meringis kecil, rasa sakit di bagian sensitifnya begitu nyeri sampai rasa nikmat yang seharusnya dia dapatkan dalam berhubungan seks tidak lagi dia rasakan. Sakit. Perih. Dia ingin menyelesaikan ini semua, tetapi kakak kelasnya terus-terusan melesakkan penisnya di vagina yang sempit.

"Diam, pelacur!" Bukannya mengasihani gadis yang dia setubuhi karena sedaritadi meringis kesakitan, lelaki itu malah mempercepat pinggulnya hingga gadis yang awalnya hanya meringis menjadi menangis kesakitan. Malangnya, tetapi tidak ada yang bisa membantunya karena ini semua murni kesalahannya.

[Full Name], gadis berumur empat belas tahun yang mendambakan kasih sayang ayahnya malah berakhir dijadikan pemuas nafsu. [Name] tak tahu bagaimana rasanya disayangi, dicintai, dan diperlakukan lembut oleh ayahnya. Jadi dia mencari kekosongan yang tak pernah dia dapatkan, mencari sosok laki-laki yang bisa mencintainya dengan penuh lembut.

Lalu datanglah kakak kelas yang dia cintai, Aiku Oliver. Pertama kalinya [Name] disayangi, kepalanya dielus dengan lembut, dan tubuhnya yang kecil dipeluk. Bahkan, ayahnya saja tak pernah memeluknya seperti ini tapi Aiku melakukannya. [Name] yang baru saja mendapatkan kasih sayang yang diinginkannya selama ini langsung jatuh ke dalam pelukan Aiku.

Dia mencintai laki-laki itu lebih dari yang dikira orang-orang, dia bahkan rela memberikan apapun demi Aiku sampai keperawanannya sendiri. Malam itu, Aiku mengajaknya ke rumah dengan embel-embel ingin mengajari [Name] matematika. Memang, umur seperti itu matematika adalah musuh terbesar semua pelajar, termasuk [Name] yang kesusahan dalam mengerjakannya.

Tanpa banyak basa-basi, [Name] menerima ajakan itu dan tak kuasa menahan rasa bahagianya sembari membayangkan seberapa menyenangkan malam itu karena menghabiskan waktu bersama Aiku. Di tengah-tengah belajar mereka, kakak kelasnya itu mulai mengelus pahanya yang lembut. [Name] yang masih berpikir suci hanya terkekeh kecil karena menganggap itu salah satu kasih sayang yang Aiku berikan padanya.

Tetapi yang awalnya hanya membelai paha, mulai merayap semakin jauh menyentuh titik yang tak seharusnya tidak boleh disentuh lawan jenis. [Name] yang mengingat ajaran ibunya yang mengatakan bahwa vaginanya tak boleh disentuh oleh siapapun selain dirinya sendiri jadi sedikit panik, tapi rasa cintanya pada Aiku mengalahkan ketakutannya.

Aiku mengatakan seberapa cintanya dengan [Name], bahkan berkata pernah membayangkan memiliki keluarga yang bahagia dengan gadis itu. [Name] luluh, mendengar pernyataan cinta Aiku yang begitu lembut dari tutur katanya membuat [Name] hanya diam saat laki-laki itu mencium dirinya. Awalnya semuanya berjalan lancar, ciuman yang memabukkan dan begitu lembut disertai elusan di seluruh tubuh [Name].

【Fanfiction Blue Lock】 Serendipity⚠ [Kaiser Michael]Where stories live. Discover now