02. PERTEMUAN

335 22 3
                                    

     Pagi yang cerah di SMADA, banyak murid yang bergegas masuk ke kelas nya untuk belajar. Seorang perempuan yang keluar dari mobil, mengenakan sweater biru dengan rambut yang digerai, menjadi sorot perhatian banyak murid yang sedang berlalu lalang disana. Mereka terpanah dengan kecantikannya. Baru kali ini mereka melihat dia di SMADA. Siapakah dia ?



***



Warung samping sekolah dekat ruangan laboratorium yg dikenal dengan Waga atau Warung Xavosga, memang sering menjadi tempat Geng Xavosga berkumpul. Mungkin, sekarang memang sudah jadi wilayah mereka. Tidak ada satupun seseorang yang berani ke warung itu, kecuali salah satu bagian dari mereka.


" Mangg! Bakso nya 2 mangkok, batagor 1, sama minum nya es teh ya mang! " ucap Reo.

" Siapppp mas!! " ucap mamang penjaga warung.

" Anjir, lo makan apa makan itu cok. Banyak amat " jawab Henza

" Ngapa lo? Iri? Mau makan juga? Bayar sendiri! " ledek Reo

" Kata pepatah, jangan pelit nanti kuburannya sempit. " balas Henza

" Amit amit za, mending lo aja yg kuburannya sempit. Gue masih mau makan enak di dunia " jawab Reo yg tidak mau dirinya diejek seperti itu.

" Lo mah bisanya cuma makan za! Berguna kagak, makan paling utama " suasana disana pecah menjadi gelak tawa yg ramai karena perkataan Henza.

Sambil memberikan jari tengah ke arah Henza, Reo berkata, " Fak kata gue teh za! ".


Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing masing. Ada Cakra ketua geng yang sedari tadi menatap layar handphone nya, ada Mavis ketua osis yang sedang sibuk belajar, ada Jazziel wakil ketua Xavosga yg sibuk bermain dengan bola basket yg ia bawa, dan anggota anggota lainnya.


Lalu, Jazziel pun memulai topik pembicaraan yang baru,

" Eh, lo pada udah denger berita sekolah blm kalo kelas XI MIPA 3 kedatangan murid baru? Katanya sih perempuan" topik pembicaraan Jazziel yang tiba tiba membuat semua anggota Xavosga penasaran termasuk ketua geng, Cakra.

" Siapa? " ucap cakra.

MENGAPA DIA BEGITU ANTUSIAS?
S

OAL PEREMPUAN SAJA IA TIDAK MAU TAHU.

" Oh iya, gua juga denger dari Sella katanya dia udah masuk hari ini. " jawab Mavis

" Ciee Sella mulu, gamon lo sama Sella? " ejek Henza.

" Ah, bacot lo za! " jawab Mavis dengan muka datarnya.

" Kira kira anak baru nya cantik gak ya?? " reo dengan segala haluannya.

" Isi otak lo kayakny cuma cewek doang ya? " balas Cakra.

" Gini gini gua paling ganteng diantara kalian semua borrr " balas Reo dengan bangganya.

" Ganteng kagak jamet iya, Ahhaahhahaha " semua anggota tertawa melihat tingkah Reo yang kepedeannya setinggi tower itu.

Tiba tiba, ada seorang perempuan mengenakan sweater biru yang datang ke warung itu.

TIDAK ADA SATUPUN SESEORANG YANG BERANI KE WARUNG ITU, KECUALI SALAH SATU BAGIAN GENG XAVOSGA.

Lalu, bagaimana nasib perempuan itu sekarang??

" Wihh ada cewek cantik nih " ucap Henza yg melihat seorang perempuan memasuki wilayah Xavosga.

" Hai cantik, sendirian aja nih. Kiww " goda Reo.

" Gaje lo pada " ucap perempuan itu.

Tiba tiba, Cakra bangkit dari duduknya lalu berdiri dihadapan perempuan itu.

" Berani juga ya lo masuk ke wilayah gua. " tatapan elang mendarat tepat di mata perempuan itu.

CAKRA MENATAP TAJAM KE ARAH PEREMPUAN ITU. BARU KALI INI ADA SESEORANG YG BERANI MASUK KE WILAYAH XAVOSGA. APALAGI, DIA SEORANG PEREMPUAN.

" Wilayah lo? Ini wilayah milik sekolah! Bukan milik lo! " jawab perempuan itu.

BENAR BENAR MENGEJUTKAN! SEORANG PEREMPUAN BERANI BERHADAPAN DENGAN KETUA XAVOSGA YG DITAKUTI OLEH SELURUH SISWA SMADA !?

" Lo blm tau gue siapa? " balas Cakra, lalu ia melihat name tag yg bertuliskan Aily Freyanna Zarrea.

" Jdi nama lo Aily Freyanna Zarrea? Nama lo jelek kayak muka lo. " cetus Cakra.

Freya hanya bisa diam . Ia tidak bisa berkata apa apa. Lagian ini hari pertamanya sekolah kan? Ia tidak boleh mengacaukan hari istimewa nya hanya karena kata kata pedas itu.

" Eh, kayaknya itu murid baru yg kita bicarain tadi gak sih? Soalnya gua gak pernah liat dia. " ucap Henza.

" Wihh cantik ya ternyata " balas Reo genit.

" Oh, jdi lo murid baru ? " ucap Cakra.

" Iya, kenapa? Ada masalah sama lo, hah?! " Freya memberikan tatapan tajam kepada Cakra.

FREYA BENAR BENAR TIDAK TAHU SIAPA YG DIHADAPANNYA ITU SEKARANG. DIA HANYA MURID BARU YG TUJUANNYA HANYA BELAJAR DISEKOLAH INI.

" Boleh juga nih nyali nya " balas Jazziel

" Lo ngapain disini? Mau caper kayak cewek cewek lainnya? " tanya Cakra.
Dia trus menatap Freya dengan tatapan elangnya yg menakutkan.

" Gue gaada niattan caper sama lo pada, gw disini cuma mau beli minuman! Gk sudi gue klo mau caper modelan kayak kalian! " tegas freya, yg tidak terima dirinya di bilang caper oleh ketua Xavosga itu.

" Alasan lo pasaran. paling lo juga sama kayak cewek cewek murahan yg lain, yg dateng kesini cuma mau caper sama ki- " pembicaraan Cakra terputus-

Plakk, tamparan yg cantik mendarat tepat di pipi Cakra.

" Jaga cara bicara lo ya anj!, Gue disini beneran gaada niattan buat caper ke kalian !! " jawab Freya sambil menunjuk ke arah Cakra dengan jari telunjuknya yg indah itu.

EMOSI CAKRA MENINGKAT, RAHANGNYA MULAI MENGERAS. DIA TIDAK PERCAYA ADA YG BERANI MENAMPARNYA?!, DAN DIA SEORANG PEREMPUAN!.

Semua anggota tercengang melihat ketua Xavosga tidak ada harga dirinya sekarang. Dia ditampar oleh seorang perempuan yang mereka tidak kenal sama sekali.


" Busett, ngeri juga tuh cewek. Berani banget sama Cakra " ucap Henza.

" Bru kli ini ada cwek yg berani nampar dia " balas Mavis dingin.

" Kerennn banget ya murid baru itu, gua suka gayanya! " sambung Jazziel.

SEKARANG, MEREKA SEMUA TIDAK PERCAYA APA YG MEREKA LIHAT DIDEPAN MATA MEREKA SEKARANG.

" Woi!! Cewek anjing lo! Lo gatau klo gue itu ketua Geng Xavosga yg ditakuti di SMA ini hah!! Murid baru kayak lo gak tau apa apa! Murid baru udah songong banget lo! " emosi Cakra meningkat, tangannya mulai mengepal dengan kuat.. siap meluncurkan tinjuan.

" Liat aja! Hidup lo gabakal baik baik aja di sekolah ini, Aily Freyanna Zarrea! " tegas Cakra dengan tatapan elangnya.

" I'm not afraid of you ! " balas Freya, Ia lalu meninggalkan warung itu.


Hanya satu seorang perempuan yg benar benar bisa mengejutkan satu Geng Xavosga pada hari itu. Semoga perempuan itu baik baik saja kedepannya.



***



Cakra DewanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang