dandelion🍃

1.3K 105 17
                                    





" Tidak seindah mawar ,
Tidak selugu putri malu
Dan tidak seabadi edelweiss
Namun dandelion memiliki ketegaran
Di balik kerapuhannya."














🍃








Suara langkah kaki itu terasa sangat berat menyusuri setiap anak tangga di rumah mewahnya. Satu demi satu dia tapaki dengan tergesa , hatinya bergemuruh kepalanya terasa panas seolah mau meledak. Juga deraian air mata yang sedari terus membasahi pipi mulusnya yang kini sudah memerah.

Pria itu masuk kedalam kamarnya , mengunci pintu tak ingin seorang pun masuk kedalam kamarnya. Pria itu menjatuhkan tubuh nya di atas ranjang besarnya. Membenamkan wajah nya di bantal dan kembali mengeluarkan tangis nya.

Pria itu bernama park Jimin , seorang direktur muda berusia dua puluh lima tahun , Jimin adalah dua bersaudara. Dia memiliki seorang adik perempuan yang begitu cantik , usia nya pun hanya terpaut tiga tahun dari nya.

Kini suara pintu kamar nya di ketuk dari luar , selain dirinya dia juga tinggal bersama seorang maid dan beberapa orang yang bekerja di rumahnya. Di usianya Jimin dia memang sudah tinggal sendiri sejak tiga tahun lalu , tepatnya saat dia mulai dekat dengan pria itu.

Ketukan di pintu kamarnya semakin keras , Jimin dengan gusar menyeka air matanya lalu bangkit dan membuka pintu dengan kasar. Dilihat nya pria nya itu berdiri di depan pintu kamar dengan penampilan yang acak acakan. Seperti habis menerjang badai di lautan.

Jimin enggan bicara , hanya sekedar bertanya kenapa dengan penampilan nya pun dia tak mau. Sesakit itu kah hati Jimin ?

" Itu tidak seperti yang kamu lihat Jimin." Satu kalimat itu sontak membuat Jimin melongo.

" Jangan salah paham , aku tidak ada hubungan apa apa dengan gadis itu."

" Apa nya yang salah paham ? Jika gadis itu sendiri bilang jika dia memiliki kekasih seorang anak motor , apa menurut mu kencan di setiap Minggu malam itu juga salah , sedangkan setiap Minggu malam kamu beralasan sibuk dan ponsel mu tidak bisa di hubungi. Dan menurut ku kamu juga salah jika berkencan dengan adik ku min yoongi."

Yoongi terdiam , dia tidak bisa berkata kata. Benarkah jika gadis yang selama ini dia kencani adalah adik dari Jimin , kekasihnya yang pertama.

" Kenapa diam ? Apa jisu tidak memberitahu mu jika aku kakak nya ? Atau kamu hanya pura pura tidak tahu ?"

" ... "

" Dengar min yoongi , aku bisa memaafkan mu jika kamu berkencan dengan orang lain , tapi kali ini aku tidak bisa memaafkan mu. Kita akhiri semua sampai disini."

" Jimin , tidak. Jangan seperti ini , aku tidak ingin berpisah dari mu."

" Tidak yoongi , kita harus berpisah. Berbahagialah dengan jisu dan lupakan semua tentang aku dan kita "

" Tidak sayang , Jimin kumohon."

" Tidak yoongi. Lebih baik kamu pulang , dan temui kekasih mu."

Jimin kembali menutup pintu kamar nya , menguncinya dari dalam. Sakit , siapa yang tidak sakit saat kekasihnya tengah berciuman dengan adik nya sendiri.

Kekasih yang selalu dia bangga kan , walaupun yoongi seorang anak motor namun dia tidak pernah membuat onar di luaran sana , yoongi juga kerap kali mengawal Jimin saat Jimin sedang ada kunjungan kerja ke luar kota.

" Semoga kalian bahagia."



" Tetap terlihat tegar walau sebenarnya dia sedang rapuh."















Yoonmin Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang