05 - Belut Geprek Dengan Saus

1.6K 202 11
                                    

BYURR!!

"Uhukk! Uhukk!"

Tangan Nera mencengkram rambut seorang siswa cupu kelas XI, siswa ini adalah langganan bully mereka bertiga, kalo ditanya kenapa sih, Nera selalu menjawab "Karena mukanya bullyable"

Tara menekan tombol flash toilet, dan Nera kembali menekan kepala Si Cupu dan memasukkan mukanya ke dalam lubang kloset. Hal ini sudah mereka lakukan berulang kali dari tadi. Sementara Juan menjaga di pintu depan. Mereka ber-4 berada di toilet laki-laki lantai 3, pojok timur. Toilet yang sepi dikunjungi karena katanya horror.

Baju atas Si Cupu sudah basah kuyup, tapi Nera belum berhenti dan masih ingin melampiaskan rasa kesalnya, tapi teriakan dari Juan menghentikan aksinya.

"Cok! ada tiga anggota keamanan jalan kesini"

Nera mengangkat kepala Si Cupu yang sudah kehabisan napas dan menariknya berdiri, mendorong badan lemas Si Cupu itu untuk masuk salah satu bilik toilet.

"Awas lo! Kalo berani ngadu!" setelah mencuci tangan, Nera, Tara dan Juan pun keluar toilet dengan santai seolah tidak terjadi apapun.

Sayangnya anggota keamanan yang dimaksud Juan salah satunya adalah Ixora. Mata tajam pemuda pirang itu menangkap cipratan air di baju dan celana Nera yang terasa janggal, mereka tidak mungkin main air bukan?

Ia bergegas memasuki toilet, dan menemukan adik kelasknya yang sudah lemas dan basah kuyup, satu anggota kemanan membawa Si Cupu ke UKS. Sementara Ixora dan satu anggota lain yang bernama Hasan mengejar adik kelas mereka tadi.

Nera, Tara dan Juan yang menyadari perbuatan mereka telah ketahuan berlari cepat.

"Jangan lari kalian!!" Teriak Hasan yang tentu tidak diindahkan oleh adik kelas mereka.

"Mencar cok!" Nera memberi intruksi yang langsung diikuti Juan dan Tara.

Nara berlari ke kiri menuju deretan laboroatorium dan perpustakaan, di belakangnya ada Ixora yang mengejar. Di sisi lain, Juan sudah tertangkap, karena Hasan adalah atlet lari, sedangkan Tara masih dikejar anggota keamanan lain yang tadi berpapasan dengan Hasan sebelum mereka berpencar.

Saat melewati laboratorium kimia Nera meringis, di sebrang gedung ia melihat Tara sudah tertangkap, dan berhadapan dengan Pak Dani, yaitu guru BK pembimbing anggota keamanan. Artinya sekarang tinggal Nera, adrenalin membuat senyum miring Nera terkembang. Apalagi Ixora sama cepatnya dengan dirinya, mungkin sedikit lebih cepat.

Sekarang masih jam pelajaran, jadi tidak banyak murid berkeliaran. Ixora menatap sedikit panik, adik kelasnya ini tidak memelankan larinya sama sekali, padahal di depan mereka adalah jalan buntu, perpotogngan gedung, gedung selanjutnya, berjarak sekitar 7 meter.

Disi lain Nera semakin semangat, Nera melompati dinding pembatas dengan tangan kiri menjadi tumpuan pada dinding, ia melompat turun menuju lantai satu, ketika hampir mendarat Nera mengubah posturnya menjadi roll depan untuk mengurangi efek hantaman.

Ixora mengikuti pergerakan Nera, dirinya terlalu menganggap remeh adik kelasnya ini. Ixora tersenyum semangat, penasaran sejauh apa kemampuan adik kelasnya satu ini, jadilah dia menambah kecepatan larinya. Mereka berdua kejar-kejaran di lorong sekolah.

Nera mulai panik saat Ixora semakin dekat, hingga dia tidak sadar di depannya ada sedikit tanjakan, Nera tersandung dan terjerembab. Wajah gantengnya menubruk dada seseorang alih-alih lantai, orang itu sempat terhuyung karena kaget tapi bisa menyeimbangkan diri pada akhirnya. Nera mendongak, bersitatap dengan mata emerald, matanya membulat, mampus!

Yang Nera tabrak adalah Kiera, saat hendak melepaskan diri, kerah belakang Nera sudah lebih dulu dicekal oleh Ixora.

"Dia ngapain?" Tanya Kiera pada Ixora.

BITTER AND SALTY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang