-14

372 40 13
                                    




******

Kata orang-orang, jika niat kita baik pasti selalu ada jalan yang akan diberikan Tuhan. Apapun itu.

Dengan keyakinan itu, Wendy memulai hidupnya yang baru. Walau hati kecilnya masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri karena telah menyakiti seseorang. Tapi biarlah semua itu dia yang akan menanggung karma lain yang akan diberika Tuhan untuknya di lain waktu. Sekarang, Wendy fokus untuk memperbaiki diri dan melanjutkan hidupnya.

Kembali ke tempatnya semula.

"Ini" Baekhyun menyerahkan satu map dokumen pada Wendy yang sedang mengemasi barang bawaannya. "aku sudah mengurus semua berkas pindahmu"

"Terima kasih"Ujarnya. Gadis itu memasukan map itu ke dalam koper kabin berwarna hitam.

"Kevin akan menjemputmu setibanya kau disana. Dia juga sudah membersihkan apartemenmu. Jadi sampai disana kau bisa langsung beristirahat"

Baekhyun melipat tanganya di depan dada, lalu duduk di kasur, bersebelahan dengan barang-barang Wendy yang tinggal sedikit lagi belum tersusun.

"Bagaimana kau menjelaskan kondisi hubunganmu dengan Chanyeol yang sekarang kepada orang tuamu?"

"Aku yakin ibuku akan mengerti tapi tidak dengan Ayahku. Mungkin aku akan bersujud di kakinya sampai dia memaafkanku. Kau tahu, dia sangat menyayangi Chanyeol lebih dariku" Wendy berdecak kesal setiap kali mengingat bagaimana Ayahnya tidak pernah absen memamerkan Chanyeol setiap kali mereka pergi makan bersama dengan para rekan bisnisnya.

"Chanyeol adalah menantu idaman semua orang"

"Kau benar. Dan dengan semua kebodohanku, aku merebut calon menantu yang mereka idamkan itu"

Wendy memasukan tas kecil yang berisi perlengkapan skincarenya kedalam koper dan menutup koper itu sempurna.

"Ayo, cepat. Sehun sudah sampai di depan" Wendy memakai kacamata hitam dan topi. Dan memberikan kopernya pada Baekhyun agar dibawakan oleh pria itu.

Penerbangan Wendy ke Kanada di jadwalkan pukul tiga sore, dan mereka punya waktu sekitar dua jam lagi sebelum boarding gate dibuka.

Sehun menyetir dengan tenang, "Aku akan mengunjungimu setelah pekerjaanku di Paris selesai"

"Tidak perlu repot. Lebih baik kau pulang ke rumahmu. Aku yakin Bibi dan Paman sangat merindukan anaknya yang seperti anak hilang, tidak pernah pulang ke rumah" Wendy memejamkan matanya, wanita itu duduk di belakang bersama tasnya. "Kalian berdua. Jangan pernah datang kesana sebelum aku menyelesaikan kuliahku"

"Kau yakin?" Baekhyun tertawa mendengarnya, "Aku yakin sebelum 24 jam kau disana, kau akan menghubungiku atau Sehun dan mengatakan, 'Aku merindukan kalian'"

"Tidak. Aku punya Kevin disana, ya walaupun sangat sulit untuk mengeluarkan pria itu dari rumahnya. Tapi aku akan berusaha membuat dia menikmati hidup ini"

"Jangan yang aneh-aneh selama aku tidak ada"Ucap Sehun pelan. Dia jelas tahu apa maksud dari wanita itu. Wendy si ratu pesta kembali ke kandangnya.

Gadis Son itu membuka matanya lalu bergerak maju, dari bangku belakang dia menyetuh pundak Sehun lalu berbisik di kupingnya, "Kau ingin, aku menunggumu dan kita bersenang-senang bersama, begitu?"

"Son Wendy!" Teriak Sehun kesal, padahal dia sedang sangat serius tapi gadis gila ini membalasnya dengan candaan "Kau gila".

"Tapi kau sukakan?"Nada bicara Wendy terdengar mengejek, lalu dia tertawa, "Jangan terlalu percaya diri, sejak hidup dengan Chanyeol, ya walaupun hanya sebulan dan bercinta dengannya. Aku punya standart tinggi mengenai pria. Dan kau tidak masuk dalam standart itu"

NO; PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang