7. Jadi Selebriti dadakan

281 55 136
                                    


Note : Bacanya pelan-pelan aja biar ngerti alur dan ceritanya.
Dan jangan lupa ramaikan komentarnya yuk biar aku semangat lanjutnya ✈️

After Five Years

"Buat apa minta maaf? Nggak ada yang harus dimaafkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Buat apa minta maaf? Nggak ada yang harus dimaafkan." Adelia menegakan kembali kepalanya, airmata yang sebelumnya tumpah di pipi kini bersih tak tersisa - selain hidung kecilnya yang memerah.

Javas menegakkan tubuhnya lalu menyerong kearah Adelia. "Mas boleh bicara?"

"Nggak boleh!" Adelia menggeleng. "Saya nggak mau dengar penjelasan apapun, mau Mas menemukan perempuan dimana dan seperti apa - saya menolak untuk tahu." Adelia bangkit dari duduknya. Pandangannya tetap lurus, tak berani menatap Javas.

"Kamu mau kemana?" Javas menahan Adelia untuk pergi dengan memegang pergelangan tangannya. "Kamu bener nggak mau dengar Mas bicara dulu?"

Adelia menggeleng, sudah tak sanggup bicara - khawatir gemetar suaranya didengar Javas. "Sana main catur sama Ayah, udah ditungguin."

"Mas marah."

"Rasanya saat itu mas pengen banget datengin kalian berdua terus mas hajar cowok itu. Kamu ingat kan kalau mas pernah bilang Chanyeol kamu itu aja bisa mas ajak duel, apalagi cuma si bintang-bintang itu." Javas tertawa pelan. "Tapi Mas tahan rasa itu, sampai akhirnya mas tahu alasan kenapa kalian berpelukan sore itu."

Adelia yang semula masih memunggungi Javas lantas memutar tubuhnya menatap Javas yang masih setia menatapnya. Kening gadis itu mengernyit, raut wajahnya meminta penjelasan.

*

Flashback
Javas baru saja akan masuk kedalam mobil hitam keluaran inggris miliknya yang masih terparkir tak jauh dari pagar rumah keluarga Harun, hingga satu suara menghentikan pergerakannya. "Permisi Mas, boleh bicara sebentar?"

Salah satu kafe kopi ternama yang sudah membuka cabangnya di hampir seluruh penjuru indonesia, menjadi tempat pilihan untuk dua orang lelaki itu berbicara.

"Sebelumya, kenalin nama saya Bintang."

Javas mengangguk lalu menyambut uluran tangan lelaki dihadapannya yang sepertinya sepantaran Adelia atau mungkin dua tahun lebih tua dari perempuan itu. "Saya Javas."

"Maaf kalau saya mengganggu waktu luang, Mas Javas."

"No problem. Ada apa?"

Bintang menatap Javas dengan ragu. "Langsung aja. Mas pasti ingat sama saya, yang beberapa hari lalu ketemu di parkiran graha surya." Javas mengangguk. "Malam itu saya ngajak Khaluna --- ah maksud saya Adelia untuk berbicara. Sebelumnya saya sama Adel itu teman, dia adalah adik tingkat saya waktu SMA." Bintang menjeda kalimatnya saat pelayan membawakan dua kopi pesanan dua lelaki itu.

After Five YearsWhere stories live. Discover now