Een

420 42 3
                                    

Halo aku ahyeon anak bungsu dan memiliki satu orang kakak yang sudah berkuliah namanya Risa dia berkuliah di Australia karena mendapatkan beasiswa atas prestasinya.

Sepertinya aku Tidak harus menjelaskan dari titik awal, tapi pagi ini aku dan pharita sahabat sekelas ku akan mendaftarkan diri untuk menjadi anggota OSIS tahun ini, alasan terkuat yang kami pilihkan adalah karena kami ingin menjadi seperti kak jennie dan juga kak Irene
Yang mampu memimpin dengan ketegasan dan juga keanggunan yang Mereka miliki.

Saat aku dan pharita di panggil ke depan dapat ku dengar suara orang yang paling terkacau berteriak menyemangati padahal dengan mendengar suaranya membuat ku semakin tidak semangat. Entah kenapa populasi anak berandalan semakin banyak dan bahkan di gemari banyak murid, entah apa yang menarik dari itu? Ku harap aku tidak akan seperti yang lain berakhir dengan murid berandalan. Oh tuhan itu terlalu merepotkan sejujurnya jika harus berurusan dengan mereka.

Kami pun memulai Dengan kak Jennie dan kak Irene yang memimpin pembicaraan sampai akhirnya semuanya selesai.

.......

Di dalam kelas aku dan para sahabat ku sedang fokus mendengarkan pak  Rudi berbicara mengenai jenis olahraga yang akan kami lakukan setelah ini, pelajaran seperti ini sangatlah membosankan bagiku karena Harus berurusan dengan matahari dan keringat.

Tok..
Tok..
Tok...

Atensi kelas pun teralih pada ketukan pintu kelas kami yang tertutup, suara tapak yang bersahutan seperti berlari berirama pun tidak membuat pak Rudi bergerak untuk membukakan pintu karena dia tau itu hanyalah ulah pengganggu dari kelas IPS.

Dapat kami lihat sih ketua genk sedang menampakkan kepalanya di atas jendela dengan tersenyum Besar sambil meledek kearah teman sekelas ku yang bernama haruto.

" Anjing Lo!". Pekikan pria yang ku sebut tadi pun menggema kesal karena Chiquita selaku ketua dari IPS selalu saja menguji kesabarannya bahkan kesabaran semua murid termasuk aku, huft

Pak Rudi menegur sedikit dengan suara tegas pada haruto yang semakin naik darah, keduanya beradu argument sebentar sebelum akhirnya

" Semuanya bersiap untuk langsung kelapangan, saya tunggu selama lima menit kalian berganti pakaian". Pak Rudi menyelesaikan pembicaraan dan langsung keluar kelas

Kelas yang awalnya hening menjadi riuh dengan makian anak lelaki yang kesal adapun yang malas untuk bergerak, keluhan demi keluhan ku dengar sambil menyisir rambut kebelakang lalu menutup ranselku setelah meletakkan semua buku kedalamnya.

Pharita rora dan asa berjalan beriringan sambil menunggu ku yang masih di tempat, setelah selesai barulah kami berjalan bersama menuju lapangan karena kami telah berganti pakaian sebelum pak Rudi memulai jam pembelajaran Karena jika menunggu jam olahraga maka toilet akan penuh seketika Karena bukan hanya kami yang memulai jam kelas olahraga hari ini.

" Dia emang bandel ya orangnya, gak heran kalo Ruto kesal ke dia". Perbincangan dimulai dengan rora yang membuka suara prihal tingkah ketua IPS 1

" Huft kalo boleh jujur'. Aku bersuara dengan hembusan nafas lelah membuat mereka menoleh dengan tatapan penasaran

" Ahyeon!". Pekik asa membuat ku dan pharita terkejut bukan main sedangkan rora tidak karena dia fokus berjalan mendahului kami

" Kenapa teriak gitu asa". Kesal pharita yang ku angguki dengan tidak senang juga sedangkan asa hanya tersenyum meledek

" Kenapa?'. Heran ku sambil bertukar pandangan dengan pharita yang juga merasa aneh

" Jangan bilang kalo kamu itu suka Chiquita hahaha'. Setalah puas tertawa dia berlari mengejar rora yang asik berbicara sendiri, memang kelebihan dari sahabat kami itu adalah selalu berbicara tanpa melihat keadaan sudah seperti orang gila saja

WHAT A TROUBLE Where stories live. Discover now