47. Violetta marah

75 7 0
                                    

Jangan lupa scroll sampe eps baru satunya lagi yaww.
Sesuai janji, aku double up😍😵🫣 🙈😘🥳🤩

THE BEAUTIFUL DEVIL IS MY LADY

Hampir seminggu penuh Florenzia sibuk bekerja di Jakarta setelah kepulangannya dari Paris. Vivi mulai merengek dan marah-marah di hari kelima ia sibuk. Flori terkadang sampai ke rumah saat Vivi sudah tidur, lalu berangkat saat anaknya masih tidur juga. Bukan tak peduli, keadaan perusahaannya harus ia urus dengan baik.

Ini adalah hari ke tujuh. Di dinginnya malam, Florenzia berjalan cepat sekali memasuki suatu bangunan tempat bimbingan belajar milik ibunya yang eksklusif. Biasanya Vivi diambil alih oleh Karina, ibu tirinya yang baik itu. Di belakang Flori ada dua orang kepercayaannya membawa boneka jumbo dan lego princess yang sangat besar sekali.

Ctlek

Pintu bertuliskan 'Ketua Yayasan' dibuka dengan mulus oleh Flori. Nyaris gelap gulita di dalamnya. Hanya ada sedikit cahaya dari beberapa jendela yang ditutup gorden tipis. Sisanya tertutup gorden tebal. Ruangan ini luas sekali.

Flori mencebik dan merentangkan tangan kala bertatap mata dengan wanita yang duduk di meja kejayaan, ditambah sedikit pantulan cahaya dari lampu belajar yang menyorot banyak kertas pada meja.

"Ututuuu... kesayangannya bubuun. Cini nakkk...." Karina ikut merentangkan tangan sembari menjauhkan diri dari meja.

"Capeek... ga mau baangkruut," rengek Flori sangat lemah sekali.

"Sini-siniii."

"Mamih Florii, sini sayaang.. biar bunda Karina peluk." Karina masih duduk. Tangannya melambai-lambai.

"Ga mau jadi jandaaa," rengek Flori menjatuhkan tubuh pada gendongan sang ibu. Sontak Karina tertawa besar disaat mereka berpelukan erat.

"Ga ada yang mau jadi janda! Hahah! Ada-ada aja kalo ngomoong."

Flori bak bayi kecil. Bibirnya mengerucut lesu, matanya menutup, kepalanya mendarat pada sisi bahu sang ibu. Ia meringkuk.

Dengan semangat Karina menunjuk ayunan di kejauhan sana. Disana ada Violetta sedang lelap tidur sejak dua jam yang lalu setelah ikut berenang dengan murid les. Salah satu usaha yang Karina geluti adalah bimbingan belajar dengan segala fasilitas terbaik, guru-guru terbaik, kurikulum pun internasional.

"Lihat, tuh, anaknya! Nyenyak! Vivi kalo tidur, mau ada dangdutan aja kayaknya ga bakal bangun. Hahaha." Karina gemas.

"Hahaha! Bunda suka bener kalo ngomong..." Flori tersenyum manis memandangi ayunan di kejauhan.

"Tadi, kan, bunda ga sengaja mecahin kaca gede. Bunda udah takut banget dia bangun."

"Tapi, kok, gak berkicau ya itu cucu bunda. Pas ditengok! Eh, nyenyak, doong!"

"Hahaha."

Wanita yang tak lagi muda itu tersenyum lembut nan manis seiring menyaksikan sang ibu tersayang. Ibunya memang ibu terbaik. Ia hampir selalu lupa kalau ibunya ini adalah ibu tiri.

Flori biarkan ibunya bicara. Ia memejamkan mata dan mengalungkan tangan dengan erat. Ibu tirinya yang hanya memiliki perbedaan usia 9 tahun ini memang merambat menjadi sahabat dekatnya sekaligus.

"Tahu ga?" kicau Flori setelah sekian lama diam.

"Ga."

"Iih! Jawab yang panjang dong!"

"Gaa!"

"Bundaaaaa!" rengek Flori kesal. Tapi betisnya malah diberi tamparan kecil sekarang. Ia pun tak bisa membantah.

The Beautiful Devil is My Lady [TAMAT]Where stories live. Discover now