Malam Suram (9)

75 19 15
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.

Rabu malam adalah hari yang suram bagi dia yang bermarga Kwon. Putra kedua dari Kwon Young Hwan akan mengadakan acara pertunangannya dengan putri tunggal seorang pengusaha furniture terkenal Choi Tae Ju. Perjodohan ini dimaksudkan agar jalinan kedua pengusaha tersebut semakin erat dan memperkuat bisnis mereka dalam kerja sama nantinya. Sialnya yang menjadi tumbal dari ambisi kedua orang tua ini adalah Kwon Jiyong. Putri Choi Tae Ju langsung memilih si bungsu Kwon begitu diberikan dua foto dari anak Kwon Young Hwan. Sang gadis berusia 19 tahun itu terpikat oleh ketampanan Jiyong, namun dia tidak tahu bagaimana dinginnya pemuda itu.

Jiyong memandangi gambaran yang dibuat Seungri minggu lalu saat mereka berada di perpustakaan. Alih-alih disingkirkan ke tong sampah, gambar itu disimpan dengan baik oleh Jiyong di dalam buku coretan musiknya. Dalam balutan jas mahalnya, Jiyong mendesah lagi. Meski itu gambar dirinya, namun yang terlintas dalam benaknya bukanlah refleksi akan dirinya sendiri, melainkan orang yang telah menciptakan gambar akan dirinya.

Ceklek

Pintu kamar dibuka oleh pria sudah diduga Jiyong adalah kakaknya sendiri. Dong Hyuk juga sudah berpakaian rapi dan tampan tak kalah dengan adiknya untuk menghadiri acara pertunangan adiknya sendiri. Dong Hyuk melihat adiknya sedang duduk di depan meja belajarnya. Sepasang mata coklat itu menatap tanpa ada gairah di dalamnya dan hanya Dong Hyuk yang mampu membacanya seperti itu.

"Hyung ...," Jiyong sebut nama kakaknya saja.

"Kau masih punya waktu untuk menolak perjodohan ini," ucap Dong Hyuk.

Jiyong masih saja diam. Dia sangat kesulitan mengutarakan perasaanya saat ini.

"Tak apa." Hanya itu yang bisa Jiyong katakan.

Dong Hyuk tahu dari kata 'tak apa' tersimpan rasa kecewa. Namun, dia sendiri sebagai yang paling sulung tak bisa berbuat apa-apa demi melindungi adiknya sebagaimana janjinya dengan sang ibu. Jika dia tidak sedih dengan yang dialami Jiyong itu tidak mungkin. Tahu bagaimana kerasnya sang ayah jika sudah berkehendak.

"Jika itu yang terbaik, maka kita siap ke tempat pertemuan," ucap Dong Hyuk menepuk pundak Jiyong dan meremasnya sedikit untuk memberi kekuatan pada sang adik.

Jiyong menantap Dong Hyuk, kemudian dia mengangguk. "Ada wartawan?"

"Sesuai permintaanmu, tidak akan ada liputan tentang pertunangan kalian," jawab Dong Hyuk dan Jiyong mengangguk lagi. "Ayo, kita berangkat. Appa sudah menunggu di bawah."

Sebelum beranjak dari tempatnya Jiyong melipat lagi dan menyimpan gambar dirinya di selipan buku catatan miliknya. Jiyong menghela napas sebelum akhirnya dia bangun dan mengikuti kakaknya turun ke bawah di mana sang ayah sudah menunggu kedua putranya.

....

Acara pertunangan diadakan di sebuah restoran mewah yang diselenggarakan secara tertutup. Hanya kedua belah pihak saja yang akan menyaksikan. Itupun Jiyong yang memintanya melalui kakaknya. Jadi, kini dua keluarga penting antara Kwon dan Choi berkumpul di dalam ruangan private.

The Unpredictable Love [End]Where stories live. Discover now