03

926 63 2
                                    

Brak!!!

Johan menutup pintu gudang, atau pintu ruang penghakiman jika menurut Rakha,

Sebelum berangkat sekolah tadi, Johan melihat Rakha yang sedikit tertatih dengan jalannya, dan lebam di wajahnya langsung murka ketika tau Rakha ikut tawuran antar sekolah kemarin sore.

"Berlutut kamu" perintah Johan

Ctass!!

Satu cambukan untuk satu kesalahan, itu sudah biasa di terapkan oleh Johan kepada sang putra, yang di sebut didikan olehnya.

Johan keluar ruangan dengan wajah mengeras,

Melihat itu, Rasya bergegas masuk ke dalam gudang, dan menghampiri Rakha yang masih berlutut dengan tangan terkepal di atas paha.

"Ayo kha, gue bantu," ujar Rasya ingin membantu Rakha berdiri.

"Lo ga boleh ada di sini sya, banyak debu, jangan tambah masalah gue" gumam Rakha sambil memandang Rasya,

"Ga usah pikirin gue, gue obatin yah," Rasya membantu Rakha berdiri.

"Ga usah, ini cuma satu kali, sepertinya ayah lagi baik sama gw, mending kita cepet cepet cabut dari sini, emang Lo mau terlambat sekolah?" Ujar Rakha membuat Rasya berdecak kesal.

"Lo harus ikut mobil gue, ini perintah"

Jika Rasya sudah memerintah, itu tandanya rasya tak menerima penolakan, Rakha pun hanya mengangguk, lebih baik nurut untuk kali ini, Karena kalau Rasya sudah ngambek, bakalan panjang kasusnya, lagian dia juga sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat.

.
.
.

Rasya menjalankan mobilnya sedikit pelan, karena Rakha yang selalu meringis jika punggungnya bergesekan dengan jok mobil,

Namun di Tengah perjalanan, seseorang mencegat mobil Rasya membuatnya ngerem mendadak.

"Bangsat!!" umpat Rakha, karena baru saja dia ingin menyelami alam mimpi, namun di kagetkan oleh mobil yang ngerem mendadak.

"Kha,, itu siapa" ujar Rasya lirih, membuat Rakha membuka matanya guna melihat siapa yang di maksud oleh Rasya.

"CK!!" Decak Rakha dan keluar dari mobil.

"Ngapain Lo halangin mobil gue?" Ujar Rakha kepada seseorang yang mencegatnya,

"Gue ga tau, ternyata Lo kembar yah? Dia Jago juga ngga kaya Lo? Kapan kapan boleh lah, di ajak,"

"Jangan harap, dia itu anak baik baik, ngga kaya Lo"

"Ngatain diri sendiri? Emang Lo anak baik?"

"Mau Lo apa sih gib,"

Gibran tersenyum, membuat Rakha mengerutkan keningnya.

"Gw pengin main main dong sama kembaran Lo, mukanya mulus banget, kalo gw bikin lukisan di wajahnya Bakalan jadi keren"

"Dasar psikopat Lo" teriak rakha ingin menghajar Gibran, ketika mereka sudah berancang-ancang ingin berkelahi, sebuah motor sport berhenti tepat di antara dua orang yang sedang bersitegang.

Seseorang itu membuka helmnya, membuat  rambutnya jatuh terurai membingkai wajahnya yang cantik.

"Berhenti kalian berdua !!!" Teriaknya dengan lantang tanpa rasa takut sedikitpun,

Rakha menaikkan satu alisnya, "minggir Lo, gue gada urusan sama Lo,"

Naura, wanita itu tersenyum miring melihat Rakha,

"Tapi sayangnya gue ada urusan sama Gibran, sorry yah, Gibran gw bawa" ujarnya

"Lo ikut gue gib, urgent" ujar Naura sambil memakai helmnya kembali dan pergi dari sana di ikuti Gibran.

Rasya keluar dari mobil menghampiri Rakha,

"Tadi siapa kha?"

"Anggota dari kubu Utara" jawab Rakha Rasya hanya mengangguk sebagai balasan.

"Inget sya, siapapun orangnya, jika itu dari kubu Utara, jangan pernah kamu deketin, oke? Janji Lo sama gue?" Ujar Rakha sambil memegang kedua pundak Rasya,

"Iya khaaa, yaudah yuk, kita hampir telat loh ini" ujar  Rasya

Dan mereka pun kembali ke mobil melanjutkan perjalanan nya ke sekolah yang tadi sempat tertunda.

Tanpa Rasya sadari, Rakha mengepalkan tangannya dengan pandangan tajam,

Gibran sudah bermain main dengannya, jika Rasya yang ia incar, maka Rakha tidak akan diam saja, se helai saja Gibran menyentuh rambut Rasya, maka seribu kali Rakha akan membalasnya.

Karena ini bukan hanya tentang kewajiban seorang saudara untuk saling melindungi, tapi, ada dosa yang Rakha pikul, membuatnya harus menempatkan keselamatan Rasya di atas nyawanya sendiri, dosa yang harus selalu dia bayar dengan hukuman, yang di sebut pembalasan.

.
.
.
.

TBC ...

Cuap cuap:

Hay yay..
Naura udah muncul nih guys,

Sampai jumpa di chapter selanjutnya yaaaaa, pay pay..❤️

between cat and Lion Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora