Chap 2

108 22 0
                                    

Sebuah mobil memasuki halaman mansion, dari pintu depan keluar seorang pria bertubuh besar. Pria itu langsung membuka pintu belakang, lalu keluarlah Perth.

Langkah tegap nya berjalan menuju ke pintu depan, tiba-tiba langkah nya terhenti lalu mengangkat wajah nya ke atas.

Tepat di atas sana, di balkon kamar Saint. Perth melihat gadis itu sedang berdiri dan menatap nya datar. Tatapan gadis itu begitu datar dan tanpa ekspresi, mungkin lebih baik dari pada sebelum nya karena sebelum nya gadis itu selalu menatap nya penuh rasa takut.


Perth lebih dulu memalingkan wajah nya, lalu kembali melangkah masuk ke dalam mansion.

" Dia_siapa? Apa dia...suami ku?" gumam Saint.

Tak lama kemudian pintu kamar nya di ketuk dari luar, Saint langsung membuka nya dan ternyata May yang mengetuk pintu kamar nya.


" Ada apa May?" tanya Saint.


" Makan malam sudah siap, tuan menyuruh nyonya untuk segera turun." ucap May.


" Tuan?" beo Saint.

May mengangguk kecil.
" Iya nyonya, tuan...suami nyonya."


" Maksud mu...pria yang baru datang tadi, apa dia suami ku?"


" Iya nyonya, dia tuan Perth...pemilik mansion ini."


" Baiklah...aku akan segera kesana."


May pun pamit pergi, tak lama kemudian Saint menyusul nya.


Di ruang makan Saint melihat seorang pria sudah duduk di meja makan, wajah nya memang sangat tampan tapi terkesan dingin sekaligus garang.


" Duduklah..." Ucap Perth.


Saint pun duduk di kursi nya, lalu ia menatap Perth." Apa kau...suami ku?" tanya nya, dengan wajah polos nya.


Perth mengangguk kecil, tanpa Saint tau pria itu mengulum senyum nya.

" Bagaimana keadaan mu? Apa kau belum mengingat apa pun?" tanya Perth.


" Sudah lebih baik, tapi_aku belum mengingat apa pun."


Perth manggut-manggut, tanda mengerti." Bersabarlah, mungkin perlahan kau akan bisa kembali mengingat semua nya."



Saint hanya mengangguk kecil.

Mengingat semua nya...dalam hati Perth bahkan berdoa agar gadis itu tidak akan pernah mengingat masa lalu nya lagi.


Kedua nya lalu mulai makan, dan tak ada lagi obrolan dari kedua nya.


" Permisi tuan." Frame datang, lalu memberikan ponsel nya kepada Perth.


Perth langsung beranjak dari kursi nya, dan memilih menjawab panggilan itu jauh dari Saint.


Tatapan Saint dan Frame bertabrakan, Saint tersenyum tipis kepada Frame tapi Frame membalas nya dengan kikuk. Kemudian pria itu pergi menyusul Perth, meninggalkan Saint sendirian di ruang makan.


Perth langsung mengembalikan ponsel Frame saat pembicaraan nya telah selesai, lalu kedua nya duduk di kursi malas yang ada di pinggir kolam renang.


" Bagaimana pengiriman senjata kemarin?"


" Berjalan lancar tuan, bahkan tuan Max ingin memesan lagi."


WHO I'MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang