Satu

313 40 8
                                    

Pagi hari di sebuah apartement sederhana, terlihat sang pemilik sedang berkelana di dalam mimpinya. Sembari berselimut dan meringkuk diatas kasur empuk miliknya. Memang akhir-akhir ini cuaca di kota Seoul sedang tidak bisa di prediksi, kadang panas namun lembab dan terkadang hujan deras datang tiba-tiba disertai angin yang lumayan kencang. Seperti semalam, hujan turun sangat deras disertai angin hingga pagi ini hujan masih turun mengguyur perkotaan namun tidak sederas semalam.

Pemilik apartement tersebut masih nyaman bergulung diatas kasurnya, hingga suara bel apartement memecah keheningan pagi yang nyaman dan mimpi yang indah dari sang pemilik apartement itu.

Tok - Tok - Tok

" Seungcheolie.. buka pintumu! " ucap seseorang yang terus menerus mengetuk pintu dan memencet bel apartement sejak 5 menit yang lalu

"Oh astaga, dimana manusia itu. Apa dia tidak tau jam berapa sekarang? Hahh.. Kurasa tidak ada pilihan lain" gerutu orang itu lalu memencet password pada pintu apartement lalu masuk kedalam apartement itu

Betapa terkejutnya, ia melihat seseorang yang masih tertidur pulas diatas kasur sembari menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut yang cukup tebal bergambar buah cerry itu

"Astaga, pantas saja dia tidak menjawab panggilanku .. " ucapnya sembari menepuk jidatnya sendiri dengan pelan dan mendekat ke arah pemilik apartement ini dan mencoba membangunkan nya

"Seungcheolie, ayo bangun kita ada jadwal pagi ini " ucapnya sambil terus membangunkan seseorang di hadapannya ini.

" YAK CHOI SEUNGCHEOL, BANGUN ATAU KU BUANG SEMUA ALAT GYM MU?!! " teriaknya sambil melihat seseorang di hadapan nya kini tengah terbangun dengan tidak elite nya.

Iya benar, Choi seungcheol atau bisa kita panggil cheolie ini terbangun dengan kondisi mata setengah terbuka, rambut yang acak-acakan dan tidak lupa air liur yang mengering di pipi sebelah kirinya. Sangat tidak elite bukan?

"Yak yoon, bisa tidak kau bangunkan aku dengan pelan-pelan? kau tidak lihat aku sedang bermimpi indah tadi?" ucap cheol yang masih mengantuk sembari mengusak kedua matanya

"Apa? Pelan katamu? Sini kuberi tau, hampir 15 menit aku mencoba membangunkanmu dengan tata krama yang masih ku punya tapi sepertinya kau memang tidak bisa ku bangunkan dengan tata krama yang ada di dunia ini. Jadi, terima saja jika ku bangunkan dirimu dengan cara seperti tadi. " menatap tajam kearah cheol lalu berjalan meninggalkannya dan menuju ke dapur untuk membuat sarapan

"ck, Dasar orang tua. Punya hobi marah-marah terus. Awas cepet ubanan ntar. " gerutu cheol sambil turun dari kasur dan mencoba membersihkan tubuhnya karena ia tau kalau ia tidak segera mandi, ia akan mendapat masalah lebih dari sekedar alat gym yang terbuang. Poor cheolie ..

Di sisi lain, yoongi yang sedang berkutat dengan roti dan selai strawberry di hadapannya ini sudah mulai memakan sarapannya dengan tenang sebelum ada teriakan dari arah kamar seungcheol. Iya kalian benar, kamar seungcheol. Yoon yang cheol maksud adalah Yoongi atau Min Yoongi. Seorang anak dari pengusaha terkenal nomor 2 di Korea. Siapa sangka, dia atau bisa kita sapa Yoongi ini adalah pewaris tunggal dari keluarga Min. Pewaris dari segala aset yang keluarga Min punya. Tapi bagaimana bisa ia disini? Di apartement yang bisa dibilang jauh dari kata mewah ini? Jawabannya ada di seungcheol yang sekarang sedang berteriak dan menuruni tangga kearah Yoongi berada.

"Yak Yoon, kenapa kau tidak bilang jika ini sudah jam 10 lebih? Kita sudah terlambat yoon. " seungcheol yang panik pun kini telah merebut roti selai strawberry milik yoongi yang sebenarnya tinggal beberapa suap lagi

"Kau yang susah bangun, aku yang di salahkan. Dasar kampret. " yoongi yang jengah pun langsung membereskan piring dan gelas yang ia gunakan untuk sarapan sembari meninggalkan cheol yang masih menggerutu sambil memakai setelan jas miliknya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Miracle [ Namcheol ]Where stories live. Discover now