<HAPPY READING>
Dirumah.
Jeno tengah dirundung rasa khawatir perasaannya tidak enak karena adik bungsunya itu belum juga kembali dari luar.
"Jisung belum kembali ?". Tanya Karina
"Belum"
"Mungkin saja disana sedang ramai pembeli"
"Mana mungkin mengantri sekarangkan hujannya sedang deras tidak mungkin banyak ramai pembeli".
Karina menganggukin jawaban Jeno. Pandangan Jeno teralihkan melihat bibi Seulgi yang hendak pulang ke rumahnya
"Bi Seulgi... bibi akan pulang sekarang ?". Tanya Jeno
"Iya tuan muda, ada apa ?"
"Jisung belum pulang bi. Jeno boleh minta tolong tidak, kalau bibi bertemu Jisung di jalan tolong hubungi Jeno."
"Nanti Jeno akan pergi menyusul dan menjemput Jisung".
"Jisungie belum pulangg... baiklah nanti bibi akan mengabarimu jika bibi bertemu dengannya. Tetapi kamu juga kabari bibi ya jika Jisung sudah kembali duluan"
"Iya terima kasih ya bi".
Lalu Seulgi pun pergi meninggalkan rumah keluarga Lee.
Seulgi tidak berhenti menatap kearah kanan kiri jalan untuk mencari keberadaan tuan mudanya itu.
Setelah beberapa meter perjalanannya, dirinya terkejut menatap ke arah seberang jalan dan terlihat seseorang tergeletak di tanah.
Dirinya lebih terkejut lagi setelah mengetahui bahwa seseorang itu adalah tuan mudanya yang tengah ia cari.
"Astaga Jisungg!!!"
"Jisunggg! Jisunggg! bangun nak, ada apa dengan mu nak ayo bangunnn!!!". Jerit Seulgi sambil menepuk nepuk pipi Jisung.
Tanpa pikir panjang Seulgi segera menelpon suami nya untuk mengantarkan Jisung dan dirinya pergi ke rumah sakit.
"Yeoboseyo Taeil-ah!! cepat jemput aku di perempatan jalan komplek Jisung tidak sadakan dirii". Ucap Seulgi
"Jisung tidak sadarkan diri!! Baiklah aku akan segera kesana". Sambungan diputuskan oleh Taeil yang segera menyusul istrinya.
Tidak menunggu waktu lama, Taeil akhirnya tiba di tempat dimana Seulgi dan Jisung berada.
Mereka segera membawa Jisung ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Diperjalanan Seulgi teringat bahwa ia belum mengabari Jeno dan yang lainnya mengenai Jisung.
DDRRTT DDRRTT
DDRRTT DDRRTT
"Halo bi, Apakah bibi sudah bertemu dengan Jisung? Bibi dimana biar aku kesana". Jawab panggilan Jeno
"Jeno yaa sekarang bibi sedang menuju ke rumah sakit, tadi bibi menemukan Jisung pingsan ditengah jalan"
"APA BII!! JISUNG PINGSAN!!! AKU AKAN KESANA"
"Tunggu!! Nanti paman Taeil akan menjemput kalian"
"Tidak perlu bi, kami bisa kesana sendiri aku akan memesan taksi online. Bibi ke rumah sakit mana?
"Bibi kearah rumah sakit Neo Hospital. Kalian hati-hati dijalan ya"
"Iya bi". Sambungan diputuskan oleh Jeno
"Jeno hyung ada apa kenapa hyung panik begitu ?". Tanya Jaemin dari arah dapur karena mendengar Jeno berteriak
"Jisung masuk rumah sakit, tadi dia ditemukan bi Seulgi pingsan di jalanan". Jelas Jeno
"Jisung masuk rumah sakit!! Ayo kita kesana hyung aku khawatir dengannya." Balas Jaemin tidak kalah panik
"Kau tenang dulu, hyung sudah memesan taksi kita akan kesana bersama"
Taksi yang mereka tumpangi telah sampai di rumah sakit tujuan mereka. Tanpa menunggu lama mereka segera menuju meja resepsionis untuk menanyakan keberadaan adiknya
"Permisi sus, kami mencari pasien bernama Lee Jisung yang baru saja tiba disini". Tanya Karina
"Pasien bernama Lee Jisung sekarang masih berada di ruang UGD tengah di tangani oleh dokter"
"Baiklah terima kasih informasi nya sus".
Mereka bertiga berlari ke arah ruang UGD berada dan terlihat Seulgi dan Taeil yang duduk didekat ruangan tersebut.
"Bibi bagaimana keadaan Jisung? Apakah Jisung baik-baik saja?"
"Dokter belum keluar sejak tadi, kami juga masih menunggu hasil pemeriksaannya".
Setelah beberapa saat dokter tersebut keluar dari ruang tindakan dan segera menghampiri mereka semua.
"Dengan keluarga pasien?"
"Iya benar, bagaimana keadaan adik kami dok". Sahut Jeno cepat
"Kondisi pasien terbilang cukup lemah mungkin karena terlalu lama berada dibawah guyuran air hujan dan pasien sedikit mengalami dehidrasi".
"Pasien akan dipindahkan keruang rawat saat sudah sadar nanti dan harus dirawat beberapa hari kedepan agar kami dapat memantau kesehatan pasien."
"Apa kami bisa bertemu dengannya sekarang dok?"
"Iya tentu saja silahkan"
Setelah mendapat jawaban dokter tersebut, Jeno, Karina dan Jaemin segera menghamipiri dimana adiknya itu berada.
Jeno menatap bersalah kepada Jisung, andaikan saja jika ia tidak menyuruh Jisung keluar tadi padahal ia tahu bahwa hujan akan segera turun.
Seulgi dan Taeil sudah pulang kerumahnya atas perintah Jeno, meninggalkan keempat saudara itu di rumah sakit
Kini Karina dan Jaemin sudah tertidur di sofa dan kasur tambahan yang berada di ruang rawat Jisung.
Sedangkan Jeno masih memperhatikan adiknya yang masih belum sadarkan diri dari tadi
Jemari Jisung mulai sedikit bergerak dan mulai perlahan membuka matanya. Jeno yang melihat itu segera menekan tombol yang berada di sebelah brankar Jisung.
"Jisung-ah kau sudah sadar? Apa ada yang sakit? Tunggu sebentar dokter akan segera datang". Ucap Jeno
"A-aku tidak a-apa apa hyung". Balas Jisung dengan suara yang agak serak
Setelahnya pintu ruangan terbuka menampakan dokter yang akan memeriksa keadaan Jisung.
"Keadaan Jisung masih belum stabil, dia harus banyak istirahat dan tidak boleh terlalu banyak fikiran agar cepat pulih. Kalau begitu saya undur diri ya". Pamit dokter
"Baik dok terima kasih". Ucap Jeno lalu membungkuk kearah dokter tersebut.
Suasana sunyi saat kepergian dokter itu.
"Sekarang kau harus istirahat Jisung supaya kau cepat pulih". Ucap Jeno dan di angguki Jisung.
Tak lama Jeno pun terlarut dan mulai memasuki alam mimpinya.
Belum lama Jeno memejamkan mata, ia dikagetkan dengan pintu ruang rawat Jisung yang terbuka kasar.
BRAKK!
"JISUNGG!!!"
Hayoo siapa yang gebrak pintuuu...???
Jangan lupa votenya ya Yeorobun^___^
Double update!!!!
Typo bertebaran.....
ВЫ ЧИТАЕТЕ
✨『Special Child』✨ | 「 ✦ Park Jisung ✦ 」🐹
Подростковая литература"Appa....." "Apa kau menyayangi ku...." "Jika iya.... bisakah kau jujur padaku....." "Aku lelah.... dibuat bingung oleh mu...." "Katakan saja... aku akan menerima apapun resikonya..." "Karena...." "Aku akan selalu menyayangi mu appa ....." ✨HAPPY RE...
