6

14 2 0
                                    

∆⋋✿ ☆゚•● Nee-chan ●• ゚☆ ✿⋌∆

Binar senang terpancar dari mata mereka semua, oh ayolah! Siapa yang tidak senang di beri makanan manis? Apalagi kalau di beri secara cuma-cuma, sudah pasti langsung senang.

Dengan sekali kedipan mata, mereka langsung berlari mengerubungi 2 makhluk yang membawa kantung bittersweet itu, namun Kuroo dengan sigap langsung mengangkat badan Hyuraa seperti anak kucing dan membawanya keluar dari kerumunan tadi.

"Hopp, Yosh. Minna, jangan buat Coach cantik kita kesusahan, ayo berbaris semuanya! Oy, kapten Camar bantu aku memberikan ini kepada anggota tim mu." Lalu memberikan kantung yang ia pegang tadi kepada kapten tim Kamomedai, suwa. Sementara ia mengambil kantong dari tangan Hyuraa, sekalian modus.

"Namaku Suwa, tolong panggil dengan benar-" Balas Suwa lalu mengambil kantung itu dari tangan kuroo. "Yosh Minna! Ayo berbaris dengan benar, atau ku pastikan kalian tidak dapat bagian." Ucapnya lagi sambil tersenyum.

Selagi para kapten itu sibuk membagikan dessert kepada anggotanya masing-masing, Hyuraa malah menemukan kenma yang berada di pojokan sambil memainkan Nintendo nya. Yah maklum sajalah namanya juga kenma, pokoknya Game no.1! Urusan perut belakangan saja, paling Kuroo yang membawakan untuknya.

"Kuroo, berikan 1 kotak padaku, dan tolong pisahkan yang yang berukuran sedang untuk para Coach dan Guru, aku ingin menyusul kenma."

"Oshh, serahkan saja padaku." Balas Kuroo.

Hyuraa kemudian langsung menyusul kenma yang berada di pojokan dengan Nintendo nya, dengan sepiring makanan dan sekotak bittersweet.

"Ken-ken, mau hentikan game mu atau Nintendo mu aku jadikan es kiko?" Tanya Hyuraa penuh senyuman.

Kenma yang tidak mau Nintendo nya menjadi es kiko langsung memasukkannya ke dalam kantong, tidak peduli gamenya game nya kalah atau tidak, yang penting Nintendo nya selamat.

"Iya Nee."

"Begitu bagus, sekarang makan. Aku tau porsi makan mu tidak banyak, jadi aku mengambilkan makan untuk mu tidak banyak. Dan ini, bittersweet, aku membelinya sebelum kesini tadi, ukurannya sengaja tidak besar, manis punya tempat tersendiri di perut kau tau itu kan? Makanlah."

Kenma mengangguk mengiyakan, kemudian langsung memakan makanannya tanpa banyak bicara, dan Hyuraa memakluminya.

"Aku sudah bicara pada Bibi Cathline, dan ia mengizinkan, dengan syarat pulang sebelum Senin. kau paham maksudku bukan?" Sambil tersenyum.

Sontak Kenma terkejut, tidak percaya dengan pendengarnya.

"Kau tidak bercandakan?!"

"Maa, aku tidak mau mengulanginya. Sekarang, dimana Korai?" Balas Hyuraa sambil beranjak mencari keberadaan Korai.

Belum sempat menolehkan pandangannya, tiba-tiba saja Korai menubruk badannya sampai keduanya terjatuh.

"Nee-chan?!" Panik Kenma.

"Bisakah kau muncul dengan cara yang biasa saja Arai?? Kaki ku bisa rusak kalau kau selalu muncul dengan cara-cara yang tidak normal." Marah Hyuraa.

Dan yang dimarahi hanya senyum-senyum saja seperti tidak punya dosa.

"Hehe, maaf." Senyumnya watados.

"Dasar Camar bodoh! Maaf mu, sama sekali tidak berguna."

"HAH?! Diam kau kucing kampung!"

"Maa sudahlah, namanya juga, Arai. Memberinya nasihat sama saja seperti memberi batu nasihat, tidak di dengarkan." Kemudian ia bangkit kembali dan membersihkan pakaiannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cinta Terhalang IQWhere stories live. Discover now