part 34

1.3K 103 0
                                    


"Baik lah pak, pak minjam dlu mobil ny" ucap Eby.

"Ini kunci mobil ny pakai aj dlu" pak Yuda memberikan sebuah kunci mobil.

"Terimakasih pak" Eby menerima kunci tersebut"yk guys"Eby pergi lebih dahulu.

"Permisi pak" ucap mala tunduk seraya melangkah pergi dan di susul oleh Rakha dan Vio.

Sesampainya di RS Devi pun segera di masukan ke sebuah ruangan rawat, yg memang ini untuk Devi beberapa hari ke depannya.

"Tolong anda tunggu di sini" ucap dokter wanita itu menghentikan langkah Afan yg mau masuk ke dlm ruang rawat itu.

"Baik dok, tolong selamatkan teman sy"

"Baik" dokter pun masuk.

"Y allah semoga Devi baik²aj" mata Afan berkaca².

"Afan di mna Devi? " tanya mis salma yg baru datang.

"Di dlm, masih di tangani dokter mis.. "

"Semoga dia cepat sadar y"

"Amin"

"Afan" panggil seseorang.

Afan dan mis salma pun menoleh.

"Gimna keadaan Devi kak? " tanya Mala tampak khawatir.

"Ga tau, masih di tangani dokter"

"Kok bisa gini sih? " tanya vio dengan mata yg berkaca².

"I_ini semua salah aku! Aku penyebab nya! "

"Gak fan! Kmu g bolh nyalahin diri kmu sendiri, ini musibah dan cobaan dari allah" mis salma menenangkan Afan.

"Iya fan lo jgn nyalahin diri sendiri gitu dong"

Afan masih saja tetap gelisah.

Tak berselang lama dokter pun keluar.

"Dengan keluarga pasien"

"Saya guru nya dok" ujar mis salma.

"Alhamdulillah tak ad luka yg fatal di anggota tubuh pasien" ujar dokter.

"Alhamdulillah"

"Yasudah sy permisi dlu"

"Silahkan dok"

Dokter pun pergi dan di dampingi suster.

Dengan cepat Afan pun masuk ke dlm ruang rawat itu dan di susul oleh mis salma, vio, mala, Rakha dan Eby.

"Dev aku minta maaf bgt y sama kmu.. " butiran²bening mengalir di p1p1 Afan.

Eby dan Rakha yg melihat itu pun saling menatap satu sama lain, mereka heran kenapa Afan bisa bersifat seperti ini? Biasa nya dia tak terlalu sensitif seperti saat kini.

Next?

siswi cerewet milik ketos dinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang