Singa

592 76 4
                                    

Wang Yibo sedang menahan amarah yang tumbuh di hatinya setelah mendengar apa yang diceritakan si cantik padanya. Tiga penonton pun ikut kesal meski mereka sudah tahu kejadiannya.

Xiao Zhan sedang berusaha menenangkan si tampan yang mendadak cosplay menjadi singa garang yang siap menerkam siapa pun yang bisa ia jadikan mangsa.

Tangannya sibuk menggenggam dan mengusap tangan si tampan yang mengepal kuat. Mulutnya terus berucap kata-kata yang bisa membantu membangkitkan ketenangan sang singa.

"Yibo, sudahlah! Kejadian itu sudah satu bulan yang lalu. Aku sudah berusaha melupakannya meski kadang masih merasa takut. Aku juga selalu ditemani saat bertemu dengannya. Jika karyawan gudang tidak bisa, salah satu anggota Jingshi pasti menemaniku."

Entah kata apalagi yang harus Zhan ucapkan untuk singanya. Hawa dingin mencekam masih meliputi mereka, sang singa pun tak mengeluarkan suara sejak cerita berakhir beberapa menit yang lalu.

Wang Yibo memejamkan mata, menarik napas dalam dan mengeluarkannya perlahan. Ia berusaha menenangkan sisi singanya.

Jika saja keluarganya di Yunmeng tahu seorang Wang Yibo berusaha menekan emosinya hanya karena seorang pemuda cantik yang bahkan baru dikenalnya, mereka pasti akan langsung mengantongi Xiao Zhan untuk dibawa pulang ke istana mereka.

Selama dua puluh empat tahun mereka menghirup udara yang sama, mereka tidak pernah melihat sosok si sulung yang menahan amarah. Yang mereka lihat hanya sosok yang selalu meledak-ledak.

"Ge, yang lain lagi ngumpul di kafe. Mau nyusul ke sana gak?" tawar Cheng-cheng tiba-tiba.

Xiao Zhan maupun Wang Yibo menatap pemuda manis itu. Dua gadis yang berdiri di samping kanan kiri Cheng-cheng pun ikut menatap mereka.

"Yibo, kita...."

"Kita ke kafe!"

Yibo bangkit dengan hawa dingin yang perlahan sudah mencair. Xiao Zhan pun ikut bangkit karena tangannya masih menggenggam tangan si tampan.

Mereka keluar dari gudang untuk menuju kafe. Cheng-cheng, Chu-chu, dan A-qin pun ikut. Setelah memastikan keadaan gudang aman, mereka menutup gerbang dan tak lupa menguncinya.

Lima orang itu berjalan beriringan melewati jalan desa yang menuju ke arah kafe. Tak lama berjalan, mereka sudah sampai di depan sebuah kafe terbuka yang di depannya tertulis nama 'BJYX Kafe'.

Mereka langsung masuk dan disambut teriakan Ji Liyang super lembut.

"SELAMAT DATANG!!!! YIBO, KAU HARUS MENCICIPI MAKANAN ATAU MINUMAN KAFE KAMI!"

"Astaga, Yizhou kenapa tahan sekali dengannya," gumam Xiao Zhan yang hanya didengar dirinya dan Yibo saja.

"Yizhou siapa?" tanya Yibo penasaran. Ia jadi agak sensitive mendengar nama lelaki dari mulut si cantiknya.

"Itu, pemuda yang dijadikan sandaran Ji Li. Kekasih Ji Li, dia warga asli desa. Kerjanya di peternakan kuda," jelas Xiao Zhan.

Yibo mengangguk. Di sana memang banyak orang yang belum ia kenal. Selain anggota Jingshi, ada Xuan Lu dan Ziyi yang ia kenal. Xiao Zhan menariknya untuk mendekati mereka.

"Kalian tak ingin berkenalan sendiri?"

Semua orang langsung menatap Xiao Zhan dan Yibo yang berdiri berdampingan. Mereka yang merasa belum kenal langsung mengulurkan tangan untuk mengajak Yibo berkenalan.

"Aku Song Jiyang, kekasih Haoxuan. Kalo kau main ke kantor desa, kau bisa menemuiku," ucap Jiyang ramah dengan tangan yang memeluk pinggang kekasihnya.

"Aku Yizhou, kekasih Ji Li. Kau bisa menemuiku di peternakan kuda. Mungkin kau ingin menunggangi kuda di sana," tawar Yizhou sambil menyuapi buah anggur Ji Li.

He Is ... (END)Where stories live. Discover now