˙⁠❥⁠˙1

22 2 4
                                    

Semilir angin di siang hari membuat beberapa orang nampak menghela nafas panjang, karena penatnya seharian bekerja dan lelahnya aktivitas di hari Senin ini.

Agni Nubuwati gadis ayu dari Jawa itu menjadi salah satu dari sekian banyaknya orang yang sedang melepaskan penat sehabis bekerja. Sejak tadi ponselnya tidak berhenti bergetar, namun karena pekerjaannya belum selesai jadi ia urungkan niatnya untuk sekedar mengeceknya.

“Ag, nanti malam sibuk tidak?” Tanya Vega salah satu teman kantornya.

Agni yang hendak mengecek ponselnya lantas menoleh, “Enggak ve kenapa,” 

Vega nampak berpikir sebentar lalu menjawab, “Anterin aku ya beli peralatan buat besok, aku gak berani pergi-pergi sendiri.”

Agni terdiam ia tidak langsung menjawab, “Yaudah, tapi agak sore ya ve gapapa kan?”

Vega menjawab dengan anggukan, kemudian setelah itu Vega ijin pamit kepada Agni karena dia masih ada kerjaan yang belum ia selesaikan.

Setelah temannya itu pergi, Agni segera membuka ponselnya dan ia nampak sedikit terkejut karena pesan yang sejak tadi tidak berhenti itu ternyata dari grup yang ia saja tidak tahu kapan bergabung.

“Loh ini siapa yang nge invite aku masuk ke grup ya,” monolog Agni.

Penasaran dengan isi pesannya, Agni segera membaca pesan tersebut dari atas sampai selesai.

“Oalah Ray, kirain siapa.” Gumamnya pelan.

Dirasa ia perlu juga membalas pesan tersebut akhirnya Agni pun mencoba membalas walaupun sudah terlambat.

Setelah selesai berbalas pesan di grup chat barunya Agni segera memasukkan handphone nya ke dalam saku celana, namun belum sempat ia beranjak dari duduknya tiba-tiba saja ponselnya bergetar pelan tanda pesan masuk.

“Cakka,” gumamnya pelan dengan dahi mengerut.

Reuni SIB {Super Idola Band}Où les histoires vivent. Découvrez maintenant