KEDEKATAN

20 3 0
                                    

hii guys sebelum baca jangan lupa vote dulu!!

selamat membaca<3

aku menyukai perlakuannya kepadaku saat ini
-Velincya Keyvara

****
Vara dan Alvaro berbeda jurusan,sehingga mereka tidak duduk di ruangan yang sama.

bel istirahat telah berbunyi hampir seluruh murid SMK Pramoedya bergegas menuju kantin dan ada juga yang menetap didalam kelas.

Alvaro Fajren Bagaskara berjalan menuju kelas disebelah perpustakaan,itu kelas 11 Akuntansi yang dimana ada Vara didalamnya.
semua mata memandang ke arah Alvaro si ketua osis itu,tidak ada yang berani menegur bahkan senyum pun tidak.
Alvaro sebagai orang paling brandal,tapi entah kenapa dia terpilih menjadi ketua osis,entah mungkin karena ketampanannya.

Alvaro berjalan menuju bangku seorang perempuan yang sedang mengerjakan tugas "heii raa,lagi apa hm?" Alvaro menyapa Vara dengan senyuman yang jarang oranglain lihat.

Vara yang mendengar suara tidak asing yang menyapa nya.
"eh aren ini, ini gue lagi ngerjain tugas lo kenapa kesini?"

"udah istirahat raa, ayo ke kantin" Alvaro mengajak vara kekantin untuk menemaninya makan.

"tapi ren gue lag-"

"gue ga terima penolakan Velincya Keyvara"
Alvaro segera memotong ucapan vara yang mungkin akan  menolak ajakannya.

dikantin telah banyak siswa dan siswi yang makan dan minum.
Aren dan vara duduk dimeja bagian pojok yang lumayan sepi,mereka telah memesan makanan dan minuman.

setelah makanannya sampai mereka berdua mulai makan.
tidak ada percakapan diantara mereka,hanya ada keheningan yang mengiring makan siang kali ini.

***
KRINGG!!!

bel pulang sekolah telah berbunyi semua murid bergegas membereskan barang-barang dan segera menuju parkiran untuk pulang.

Vara,perempuan itu berjalan menuju gerbang sekolah dan menunggu jemputan.
"ayah kemana si? katanya bisa jemput hari ini"

Alvaro yang akan masuk kedalam mobilnya untuk pulang tiba-tiba melihat perempuan yang berdiri gelisah didepan gerbang.
karena merasa mengenalinya Alvaro segera menghampiri perempuan itu.

"raa" Alvaro memanggil vara sambil mendekat ke arahnya

vara segera menoleh ke belakang.
"loh aren,lo belum pulang?"

"belum,lo ngapain disini sendiri?" aren bertanya sambil melihat sekeliling yang terlihat sepi,karena murid-murid telah meninggalkan sekolah untuk pulang.

"gue lagi nunggu jemputan, katanya ayah gue mau jemput"
vara terlihat gelisah sambil mengecek bolak balik hp yang dia pegang.

"anw, gue sendirian pulangnya,mau bareng gue?"
Alvaro menawarkan tumpangan keadaan Vara yang terlihat sangat gelisah menunggu jemputan.

dringgg!!!
suara handphone vara berbunyi menandakan ada seseorang yang menelponnya
"bentar ya ren,gue angkat telpon dulu"

aren mengangguk pelan

vara mengangkat telepon dengan jarak yang agak jauh dari aren,setelah selesai ia kembali ke tempat semula.

"ee ren,gue beneran boleh bareng lo?"
vara berniat untuk pulang bersama aren,karena ayahnya yang sibuk tak sempat untuk menjemput.

"lagian gue yang ngasi tumpangan, kenapa gaboleh?"
Alvaro menatap vara dengan tersenyum sambil menaikkan satu alisnya.
"ayo"

"sekarang?"

"nunggu kita jadian dulu?, ya sekarang"
Alvaro berjalan ke arah mobil meninggalkan vara yang masih terdiam malu.

ditengah perjalanan menuju ke rumah vara, Alvaro bertanya kepada vara "lo ga laper?"

vara yang awalnya melihat ke arah kaca mobil beralih melihat aren yang bertanya kepada nya
"laper si,gue cuma makan pas tadi dikantin sama lo"

Alvaro membelokkan mobilnya ke arah drive thru lalu memesan 2 ayam untuk dia dan vara.

vara bertanya ketika melihat aren yang memesan makanan,
"loh kenapa ga langsung kerumah gue aja?"

"katanya lo laper" aren menatap vara sekilas

"yaudah pake duit gue aja"
vara segera menyodorkan duit 3 lembar ke arah aren yang ingin membayar pesanannya.

"kalo gue ada,pake punya gue aja"
setelah membayar dan mengambil pesanan Alvaro segera melajukan mobil ke arah rumah vara.

"gue ga ngerepotin lo?"
vara yang merasa tidak enak bertanya kepada Alvaro.

"ah engga,anggap aja ini effort gue biar bisa jadi cowo lo"
ucap Alvaro sambil menatap ke arah vara sambil tersenyum

"apaansi ren"
vara segera memalingkan muka nya dari aren,mungkin pipinya sudah memerah sekarang.

"lo cantik banget raa heran,mama gue pasti setuju"
tak ada henti-hentinya Alvaro terus menggoda vara yang pipinya sudah memerah.

vara langsung menatap aren "setuju buat?"

"buat apalagi? ya buat menantu, Velincya Keyvara."

***

gimana sama bab ini?

jangan lupa vote ygy!!

sorry gue lama bgt buat update karna gue sibuk akhir-akhir ini.

-februari 2024

ALVARAWhere stories live. Discover now