Bab 50 ; Mengikhlas kan

5 1 0
                                    


Happy reading

"
"
"

Mereka pun sampai di villa, dan melihat Ganeeta dengan Bunda sudah duduk di meja makan dengan masakan yang tertata rapih dimeja.

"Ayah lama banget sih pulangnya" kesal Ganeeta memeluk Ayah

"Ada urusan kita iya gak bro?" ucap Ayah menyenggol Dirgantara

"Betul tuh, oh iya ada makanan enak tuh oleh di cicipin sekarang?" tanya Dirgantara

"Wah... Aku juga laper nih" ucap Lino

"Yaudah ayo mari duduk, kita makan bersama" balas Bunda

Acara makan bersama hanya terdengar suara piring dan sendok yang saling beradu

"Yah, kapan mau di bicarakan soal tadi keputusan aku tadi?" tanya Lino

"Nanti kita bicarakan setelah selesai makan" ucap Ayah

"Emang keputusan apa?" penasaran Ganeeta

"Jangan kepo" balas Lino

"Heleh wlee..." ucap Ganeeta memutar bola mata malas dan menjulurkan lidah ke arah Lino

10 menit berlalu makanan sudah tidak ada yang tersisa sama sekali, dengan begitu lahap atau doyan ya wkwk

10 menit berlalu makanan sudah tidak ada yang tersisa sama sekali, dengan begitu lahap atau doyan ya wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi

"Huh, kenyang banget" ucap Ganeeta mengelus perut

"Lu cewek, tapi makannya bar-bar banget sedikit kaget gw" ucap Lino

"Kenapa? masakan Bunda gak ada yang bisa nolak" ucap Ganeeta

"Bisa aja kamu" ucap Bunda

"Yaudah aku mau ke kamar" ucap Ganeeta berdiri dari tempat duduk

"Eh, kumpul dulu nak di ruang tamu" ucap Mama

"Tapi aku cape mau langsung istirahat tante" ucap Ganeeta

"Tante mohon sebentar aja, Bunda dan Ayah kamu juga ikut kok" balas Mama

"Hm... Ayo sekarang aja" ajak Ganeeta

6 orang pun sudah berkumpul diruang tamu, seketika wajah mereka tegang

"Ayah atau kamu Lino yang mau bicara lebih dulu?" tanya Ayah

"Aku dulu Yah" ucap Lino

Ayah mengangguk

"Ganeeta" ucap Lino lembut sambil memegang tangan Ganeeta

Ganeeta seketika kaget, dan ingin melepasnya namun dari tatapan sendu Lino ia merasa kasihan

"Kenapa?" tanya Ganeeta

"Aku udah pikir ini dengan baik-baik, aku memutuskan batalin perjodohan kita" lirih Lino menunduk

"Hah,seriuskan ini?" tanya Ganeeta yang masih ragu

"Iya kak benar, Ayah juga gak bisa maksa keputusan yang diambil Lino dan keluarga nya" balas Ayah

"Sebelumnya gw terimakasih banyak sama lu Lino, udah mau mengambil keputusan ini walau, gw tau itu berat buat lu" ucap Ganeeta

Lino hanya bisa mengangguk dan tersenyum palsu

"Jujur sebenarnya, melepaskan kamu itu berat bersama orang lain Gan" Batin Lino

"Namun, percuma kalo aku egois itu gk bisa buat kamu mencintai ku" Lanjutnya

"Ok, sudah clear jadi mari kita balik ke kamar masing-masing besok harus bangun pagi dan kita balik ke Jakarta" ucap Dirgantara

Mereka pun bubar secara bersamaan, untuk bersiap-siap ke alam mimpi

Ada seorang laki-laki yang belum bisa tertidur, memikir keputusan yang terus menerus berputar setelah ia melontar kan tadi di depan semua orang

"Huft...." helaan nafas berat Lino

"Semoga keputusan aku terbaik dan Ekadanta bisa membahagiakan mu  Ganeeta Winter, I will always love you from far or near " ucap Lino memandang langit kamar

TBC...

Ada yang suka JKT48 juga gak?

Sedih oshi author last show 11-2-2024🥲

ETERNAL LOVE IN ART 📚 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang