2-5+6=3 \ 25÷5-1=4

30 6 0
                                    

"Hari ke tiga..." gumam yohan yang melihat tanggal dikertas.

"Han..." yohan menoleh kearah sumber suara. Vino, Vino yang memanggil yohan.
"Ohh, hmm" jawab yohan kemudian kembali melihat kertas.

"Lu tau sesuatu?" ucap Vino yang membuat yohan menoleh cepat.

"Maksudnya?" tanya yohan datar.

"Lu tau soal..."

"Woii, berduaan aja nih!!" tiba-tiba jun datang dari arah belakang. Vino hanya memutar bola matanya malas dan beranjak pergi, "tu liat kertasnya, kalo keluar tulisan bilang" ucap yohan kemudian pergi dari hadapan jun.

"Gini amat jadi gue..." ucap jun saat melihat punggung Vino dan yohan yang berjalan menjauh darinya.

Saat jun balik badan tatapannya langsung tertuju ke arah kertas yang muncul tulisan pelan. "Gaess, sini" teriak jun memanggilnya teman-temannya.

"𝐷𝑖𝑛𝑎 𝑘𝑒 𝑡𝑒𝑙𝑢 𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑝𝑎𝑝𝑎𝑡."

Vino membacanya dan mencoba mengartikan untuk teman-temannya. "Hari ketiga dan keempat."

"Maksudnya gimana ya?, kok hari ketiga dan keempat?" tanya yudis saat mendengar arti dari Vino

Tulisan kembali muncul, mereka terus menatap pada kertas. "𝑇𝑒𝑙𝑢 𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑝𝑎𝑡 = 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑛𝑎"

"Tiga dan empat sama dengan satu hari" ucapan Vino yang kemudian diangguki semuanya.

"Jadi hari ini bakal jadi hari ketiga dan keempat?" tanya jofan kemudian diangguki vino.

"Anjirr, digabung dongg..." seru askha.

"Tapi tempatnya dimana pin?" jun bertanya kepada Vino.

Vino menunjuk kearah kertas yang kemudian muncul tulisan. "𝑅𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑘 𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑢𝑙𝑎"

"Jadi tempatnya pisah?" Vino mengangguki pertanyaan yandi.

"Oke, kalo gitu kita bagi. Ajun, siho, jaenal, dony, dan juhan ikut gue ke ruang musik, sisanya ke aula" ucap yudis kemudian diangguki semuanya.

"Dan lu, bisa ikut kan?" yudis bertanya kepada dony dan hanya mendapat anggukan dari dony.

---0---

Semuanya berpencar sesuai yang yudis bagi, setengah dari mereka pergi ke aula dan setengah lagi pergi ke ruang musik.

Kini jun, yohan, askha, Vino, yandi, Haden, dan jofan berada di aula. Ruang aula sangat besar, mereka menoleh kekanan dan kekiri tetapi tidak ada yang aneh.

Disisi lain, ke-enam anak lainnya berada di ruang musik, baru saja mereka memasuki ruangan, mereka sudah disambut makhluk kecil dihadapan mereka.

Tikus, itu tidak terlalu buruk. Mereka mengabaikan tikus itu, mungkin mereka mengira itu hanya tikus yang keluyuran diruang musik.

"Cuma tikus kok, tetep jaga-jaga aja." ucap yudis yang memperingati saudaranya.

Saat semuanya keliling di ruang musik, tiba-tiba...
"Aahkk, anjing!!" Ajun berteriak dan terjatuh kebawah, ia memegangi kakinya yang seperti digigit sesuatu.

Saat semuanya menoleh kebelakang, yang pertama kali mereka lihat adalah makhluk besar yang menyerupai tikus dengan tikus-tikus kecil disekitarnya.

Ajun segera ditarik jaenal kebelakang mereka.

"Keknya kita salah ka, itu bukan tikus biasa..." ucap siho dengan mundur perlahan.

The High School [TREASURE]Where stories live. Discover now