Bab 11

326 69 12
                                    


.  .  .

Mansion Xiao...

Wang Yibo tiba di depan kediaman Xiao Zhan, karena pemuda itu tadi menghubungi nya.

Pria itu menggunakan motor hitamnya dengan helm fullface nya.

Yibo membuka helm fullface nya dan berbicara dengan penjaga gerbang.

Setelah mendengar jawaban dari sang bos, barulah gerbang tersebut terbuka dan Yibo di persilahkan masuk.

Di depan pintu sudah ada Lou Yunxi menunggu dirinya. Lalu menggiring Yibo masuk membawanya menuju ruang tengah dalam mansion tersebut.

Di sana sudah ada Xiao Zhan dengan pakaian yang terbilang cukup berantakan serta noda darah memenuhi pakaian dan juga wajahnya.

Kemudian mata Yibo tertuju pada beberapa manusia tergeletak tak bernyawa di lantai.

"Ini balasannya, jika kalian berkhianat" suara pemuda itu menggelegar dalam mansion tersebut membuat siapapun bergidik ngeri, kecuali Yibo.

Pria itu menatap Xiao Zhan datar, lalu kemudian berjalan mendekati pemuda itu.

"Bereskan!" serunya dengan aura dingin dan menekannya.

Lagi lagi hal itu membuat orang yang ada di ruangan itu kembali bergidik ngeri.

Bahkan Lou Yunxi di buat bingung dengan aura yang Yibo keluarkan tadi.

"Bukankah dia seorang detektif? mengapa aura yang ia keluarkan tadi sangat berbeda?" batinnya bertanya-tanya.

Yibo membersihkan darah yang ada di wajah Xiao Zhan. Membuat pemuda itu tersadar dari pemikirannya.

Ya, Xiao Zhan juga memikirkan hal yang sama dengan yang Yunxi pikirkan.

Kemudian ia menatap Yibo lekat "Siapa kau sebenarnya, Yibo?" Xiao Zhan tanpa sadar menyuarakan isi pikirannya.

Pergerakan Yibo terhenti lalu menatap Xiao Zhan balik "Menurutmu aku siapa bunny?" Yibo balik bertanya dengan seringaian tipisnya.

"Hah?" bingung Xiao Zhan.

"Ganti pakaianmu. Aku tidak suka milikku di lihat oleh orang lain" Yibo menatap pakaian Xiao Zhan yang terbilang cukup seksi dan menggoda iman.

Bagaimana tidak, pemuda itu mengenakan kaos putih kebesaran serta celana pendek di atas lutut hingga memperlihatkan kaki jenjang serta paha mulusnya.

"Milikmu? Siapa? Aku?" tunjuk Xiao Zhan pada dirimu sendiri.

"Ya, kau milikku bunny" jawab Yibo tegas.

"Tidak, aku bukan milikmu. Lagi pula sejak kapan aku menjadi milikmu?" ujarnya, lalu melangkah pergi dari sana menuju kamarnya.

"Sejak 10 tahun yang lalu, apa kau lupa?" sambung Yibo mengikuti langkah Xiao Zhan.

Xiao Zhan tampak berpikir, ia mencoba mengingat ngingat kejadian sepuluh tahun yang lalu.

Dia ingat dulu ia pernah menyelamatkan seorang remaja berusia lima belas tahun, yang terluka karena berkelahi dengan beberapa orang berpakaian serba hitam. Bahkan dirinya sempat terluka juga karena ikut bertarung dengan orang-orang tersebut demi membantu remaja itu.

"Luka ini... Chup~

Yibo mengecup bekas luka yang ada di punggung Xiao Zhan.

Xiao Zhan sedikit terkejut saat merasakan sesuatu yang basah dan kenyal menyentuh punggungnya.

Saat ini pemuda itu bertelanjang dada, karena mau mengganti pakaiannya dan tak menyadari jika Wang Yibo mengikutinya sedaritadi.

"Apa kau sudah ingat bunny?" Yibo berucap tepat di telinga Xiao Zhan.

Xiao Zhan mengangguk "Tapi... Bagaimana mungkin ini dirimu? Bukankah dulu kita sama?" Xiao Zhan bertanya pada Yibo.

Seingatnya dulu remaja yang pernah ia tolong adalah pemimpin dunia bawah.

"Aku menjadi Detektif karena ingin membantumu menemukan adikmu" jawab Yibo.

"Aku sudah menemukannya" balas Xiao Zhan.

"Benarkah siapa?" tanya nya.

"Dilraba" jawab Xiao Zhan.

"Ah, gadis itu, aku dengar Wen Rouhan mengancamnya akan mengeluarkan nya, jika dia tidak melunasi tunggakan nya" Yibo memberitahu.

"Apa yang pria bejat itu lakukan pada adikku?!" Xiao Zhan mengenakan pakaian yang lebih bersih.

"Dia meminta Reba untuk bercinta dengannya sebagai gantinya gadis itu terbebas dari uang sekolah hingga lulus" jelas Yibo.

"Brengsek! Tidak akan ku biarkan mereka menyentuh adikku" geram Xiao Zhan tangannya terkepal kuat hingga buku jarinya memutih.

"Ah, ya, apa gege membawa yang Zhanzhan minta?" suaranya mulai melembut juga manja.

Dulu setiap kali bertemu dengan Yibo, Xiao Zhan akan bersikap manja karena Yibo selalu memanjakannya.

Namun, pertemuan keduanya tak berlangsung lama, karena Wang Yibo harus pindah mengikuti sang ayah pergi keluar negeri.

Sebelum pergi, Yibo sempat meminta Xiao Zhan menjadi kekasihnya, dengan iming-iming jika dia sudah kembali mereka tidak akan terpisahkan lagi.

Xiao Zhan kecil yang memang pada dasarnya tidak mau berpisah dengan Yibo karena sudah merasa sangat nyaman dan manja pada Yibo pun mau tak mau menerima ajakan remaja itu.

Ternyata sudah bucin sejak dini (┬┬_┬┬)

"Hmm... Aku jamin kau pasti tidak akan percaya ini!" ujar Yibo memberikan amplop coklat tersebut pada Xiao Zhan.

Saat ini mereka sedang duduk di sofa yang terdapat di sisi lain ruangan kamar Xiao Zhan. Dengan pemuda itu duduk di pangkuan Yibo.

Xiao Zhan membuka amplop coklat yang di berikan oleh Yibo padanya lalu membacanya.

"Brengsek... Ternyata dia pelakunya!" Xiao Zhan meremat kuat kertas yang ada di tangannya.

"Sstt... Tidak boleh mengumpat bunny" Yibo mencubit gemas bibir sang kekasih.

Xiao Zhan mencebikkan bibirnya "Dia targetku. Tidak ada yang boleh menyentuhnya selain diriku" ujarnya.

"Ya, terserah kau saja, Bagaimana apa kau sudah mendapatkan yang aku mau?" Yibo mengusap rambut Xiao Zhan.

"Sebentar"

Xiao Zhan beranjak dari posisinya berjalan kearah meja nakasnya.

Kemudian kembali berbalik ke arah Wang Yibo dengan membawa amplop coklat tebal di tangannya dan memberikannya pada Yibo.

Wang Yibo menerima itu dengan senang hati.

"Terima kasih bunny" Yibo tersenyum manis. Senyum yang hanya ia tunjukkan pada Xiao Zhan seorang.

"Hmm,, mengapa kau tidak mencari tahu-nya sendiri? Mengapa melibatkan ku?" Xiao Zhan menggembungkan kedua pipinya menatap Yibo kesal.

"Itu bayaran atas kerja kerasku yang harus membobol kediaman Yang" Wang Yibo mencubit gemas pipi Xiao Zhan pelan.

"Benarkah? Apa gege tidak ingin bayaran lebih?" Xiao Zhan mulai menggoda ia menggerakkan pinggulnya menggoda milik Yibo yang sedang tertidur.

"Grrmm... Jangan menggoda ku bunny!" ucap Yibo dengan suara seraknya.

Sejak tadi ia sudah menahan diri agar tidak menerkam kelinci manisnya ini, saat melihat pemuda itu berganti pakaian di depannya.

Hadeh,, nih kinci minta di terkam emang...

____________

T
B
C

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Apr 24 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

PSYCHO!  [ YIZHAN ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora