Zero-Cerita lepas
11 februari 2024
TemaNgeliat temanya aku langsung kepikiran novelku yg satu lagi, yg sempet vakum karena sibuknya nauzubillah,
Habis Dwc ini niatnya lanjut sih
Anggep aja preview ya guysAngkasa dan hidupnya yang sial
Tahun 2025
Nusantara banyak berbeda, letusan anak gunung krakatau pada tahun 2022 merubah permukaan sebagian Pulau Jawa dan Sumatra, Jakarta yang kau kenal tak lagi ada, ia runtuh dalam terjangan tsunami yang meluluhlantakkan setengah Kepulauan Indonesia.
Banyak orang berduka setelahnya. Tapi, Nusantara menolak putus asa selamanya, rezim baru berdiri menggantikan pemerintahan yg mulai berkarat. Negara demokrasi Indonesia berdiri sekali lagi, kota² ditata ulang, memulihkan keadaan di tahun² berikutnya.
Di Pulau Jawa yang tak lagi kau kenali bentuknya, 12 kota dibangun berurutan, berjejer lebih rapih, lebih tertata. Mungkin pemerintah mengambil evaluasi dari negara ini sebelumnya, banyak hal harus berubah, demi perbaikan, banyak hal harus dibentuk ulang, demi peningkatan positif berkelanjutan.
Tahun 2025
Nusantara pulih sepenuhnya, sekolah² baru telah berdiri, krisis pasca bencana tampaknya telah berakhir. Karena meskipun negara berkembang ini tak sepenuhnya damai, masyarakat masih tampak baik² saja, hidup sebagaimana mestinya.
Namun, Lazuardi sepertinya berkata lain, karena malam itu, dibawah terang rembulan bulan Mei, Tanah Jawa kembali riuh dengan kemunculan makhluk dari hutan belantara kota Banyuwangi, kota terakhir Jawa timur pasca terjangan tsunami.
Mereka menggigit dan mengoyak manusia, terpancing dengan suara dan darah, menyebabkan tiap manusia berusaha menyelamatkan diri ke kota setelahnya yang lebih aman.
Berbondong² orang lari dari kengerian yg aneh, karena tiada siapapun yang mengenal jenis makhluk berkaki empat setinggi lembu, dengan kulit sekeras batu.
Kami menyebut makhluk itu, SAGA
Ditengah² kericuhan, pemerintah ambil tindakan dengan membagi kota sesuai tingkat serangan SAGA.
Daerah² paling timur ditetapkan sebagai zona merah, 3 kota di pertengahan ditetapkan sebagai zona kuning, dan 5 kota sisanya merupakan zona aman, dimana benteng tinggi berdiri membatasi kota lamongan dari dunia luar.
Kota jakarta baru, ibukota negara Indonesia, menjadi pusat perkumpulan para pengungsi yang berhasil pergi dari kota² terinfeksi. Tempat dimana sebuah sekolah menengah atas terbesar milik negara, SMA Dewantara dialokasikan sebagai tempat pendidikan penunjang pandemi.
IPA IPS ditiadakan, diganti menjadi 4 kelas utama yaitu kelas penyerang (striker), penyembuh( healer), teknologi(techno), dan pendukung( back-up)
Meskipun sekolah jadi jauh berbeda, namun kisah didalamnya masih sama,
Seperti anak² sulit diatur, salah jurusan, kena hukum guru, masih tetap ada,
Dan jika dijumlah kehidupan sekolah siapa yang punya semua warna warni SMA itu, tentu saja Angkasa Wisnuwarhana jawabannya.
"ANGKASA! LARI YANG BENAR!" teriak pak narendra, coach utama kelas Striker (penyerang) dari sebrang lapangan
Angkasa menggerutu kesal, memang salahnya masuk kelas stiker karena cita cita konyolnya jadi pahlawan.
Bodoh, bodoh sekali.Lihat? Sekalinya ia masuk kelas sudah langsung kena setrap aja.
Alasannya kenapa?
Karena ia belum bawa body protector yang seharusnya diambil masing masing untuk reshuffle rank hari ini. Lagipula itu kan bukan salahnya kalau ia belum tahu harus mengambil sebelum pagi ini.
Ia menggerutu dalam hatiPadahal kan pemberitahuan harusnya dikasih tahu berulang kali, mana ia tahu kalau pengumumannya tidak ada di grup kelas tapi disampaikan di kelas kemarin ketika ia bolos? Jadinya kan ia tidak tahu.
Setelah kena setrap, ia segera disuruh ke ring utama, mengambil kocokan nama untuk reshuffle rank hari itu,
Lebih apesnya apa?
Karena ia dapat nomer ketiga yang naik saat itu juga, dan babak belur bahkan sebelum 2 menit pertandingan.Angkasa tertawa,
Astaga sepertinya ia akan ada di deretan ART (baca A eR Te) alias Anak² Rangking Terendah lagi. Untuk ke 5 kalinya sepanjang semester. Betapa mampus hidupnya.
#1 minggu sebelum kejadian yang terekam di novel ZeroYang kepo boleh lanjut baca ya🤩
YOU ARE READING
Sembagi Arutala
RandomBanyak yang bilang Amaya sudah gila, dia sering raib entah kemana, atau meskipun ada di rumahnya pikirannya sibuk melanglang buana, satu orang yang dapat memahami kata²nya yang absurd hanya Baskara, karena rasa penasaran menampar bokongku, akhirnya...