15°᭄⁀➷

1K 106 15
                                    

Win menata barang-barangnya yang telah dikirim oleh Nat. Anak itu mengirimnya dengan aman, dan memuaskan. Barang-barang Win yang tertinggal di rumah si brengsek itu akhirnya kembali pada Win. Meskipun Win ragu, karna sebagian barang disini adalah pemberian dari Bright

Tidak apa-apa, kan?

Mata Win terpaku pada hoodie pemberian Bright saat hari ulangtahunnya dengan dalih 'Aku tidak suka seseorang memasang wajah kedinginan seperti itu di hadapanku'

Deheman Zee membuat Win berjengit terkejut "Kamu ini, sangat hobi mengagetkanku!"

"Bukan aku yang hobi. Tapi kamu yang berlebihan. Bagaimana bisa kamu terkejut hanya karna aku terbatuk kecil?"

Win hanya menatapnya dengan malas sebelum kembali pada kotak barang-barangnya disimpan

Zee memandangi Win dengan senyuman puas dan duduk di atas kursi "Aku sudah bilang, kan kamu harus bersikap sopan terhadapku?"

Win menatap Zee dengan datar "Kenapa kamu tidak langsung bilang saja 'Sopan sebagai orang yang lebih muda' bukan sebagai 'Bawahanmu'?"

"Aku pikir kamu sudah curiga sejak aku membawamu ke rumah ini"

"Um"

"Jadi, panggil aku Phi sekarang dan berbicaralah dengan sopan"

Win menghela nafas, berusaha tersenyum manis di depan saudara sambungnya itu "Iya, Phi Zee ku yang tersayang"

"Aku tidak butuh yang berlebihan"

Win memelototinya dengan kesal "Tapi, ngomong-ngomong kamu dan Zayden juga akan tinggal disini, bukan?"

Zee mengedikkan bahunya "Kenapa memangnya?"

"Sebenarnya aku masih cukup canggung jika tidak bersamamu atau Zayden"

"Kamu akan terbiasa"

"Tentu saja akan seperti itu" Gumam Win

Ketika ia kembali sibuk menata barang-barangnya, setumpuk kertas tiba-tiba dilempar Zee ke pangkuan Win

"Astaga, apa-apaan kamu ini?!" Protes Win

"Lihat sendiri"

Win menatap belasan lembar foto-foto pria yang diakui Win tampan, bergantian dengan tatapan bingungnya pada Zee "Untuk apa foto-foto pria ini?"

"Mereka semua adalah kenalanku. Mereka memiliki reputasi yang bagus, dari keluarga yang baik, dan tentunya aku bisa menjamin sikap mereka semua"

Kening Win semakin mengernyit hebat "Maksudnya?"

"Kamu bisa memilih salah satu di antara mereka dan lupakan bajingan itu secepatnya!"

Win meringis, menatap Zee dengan iba dan dengan nada yang dibuat buat terdengar manis "Phi, jangan mengkhawatirkanku. Khawatirkan dirimu sendiri"

Zee mengangkat sebelah alisnya

"Pikirkan cara agar Nunew kembali padamu!"

Zee terdiam sejenak. Ekspresinya berubah drastis menjadi lebih dingin sebelum ia beranjak dan pergi tanpa sepatah katapun lagi

Win hanya memandangi punggung saudaranya yang menjauh sebelum menghela nafas dan bermonolog

"Mengulang dengan masa lalu memang lebih rumit dibandingkan memulai kisah dengan orang baru"

..×..

Setelah tinggal dengan keluarga barunya, Win mulai merasakan suasana yang berbeda. Meskipun awalnya cukup canggung dan kaku, Win mulai menemukan kenyamanan dan dukungan yang telah lama ia cari

Toxic X-SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang