🌀 Invitation 🌀

91 15 0
                                    

(╬☉д⊙)⊰⊹ฺ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(╬☉д⊙)⊰⊹ฺ

"Mau pulang sekarang?" tanya Luffy.

Nami mengangguk. "Makino-san sebentar lagi pulang, kan? Lagipula demammu sudah turun," dia menempelkan punggung tangannya di dahi Luffy. "Bahkan tidak terlalu panas lagi."

Luffy sedikit gugup saat gadis itu menyentuh dahinya.

"Ngomong-ngomong, orang bernama Robin yang barusan menelepon Miss itu siapa? Teman?"

"Ya. Kupikir kau mengenalnya karena kuliah di kampus yang sama denganmu. Nama panjangnya Nico Robin."

Luffy mengangguk-angguk. "Dia sekelasku."

"Oh ya? Berarti dengan Hancock dan Vivi juga?"

"Ya."

"Mereka mengajakku ketemuan karena sudah lama. Jadi kau kutinggal dulu."

Luffy mengangguk lagi. "Terima kasih sudah merawatku kemarin. Miss sampai kehilangan malam minggu karena menjagaku."

"Memangnya ada apa dengan malam minggu?"

Luffy tersadar akan satu hal. "Tentu saja tidak ada yang mengajakmu bepergian saat malam minggu. Aku yakin tidak ada laki-laki yang berani berkencan dengan singa sepertimu," dia menyengir jahil.

Nami menarik sebelah pipinya. "Kau meremehkanku? Walaupun begini, aku juga punya seseorang yang aku sukai. Memangnya kau?"

"Benarkah? Lalu siapa itu?" Luffy semakin menyengir jahil.

"Lagipula kau tidak mungkin kenal dia. Tapi namanya Trafalgar Law," kata Nami.

Luffy menaikkan sebelah alisnya. Sepertinya dia pernah mendengar nama itu, sayangnya dia lupa kapan dan dimana. "Baiklah, semoga hubunganmu dengannya lancar. Aku harap dia betah denganmu," ucapnya, lalu tertawa.

"Jadi ini tantangan?" Nami tersenyum remeh.

"Ya," balas Luffy tidak mau kalah.

"Baiklah. Mungkin aku akan jadian dengannya tidak lama lagi kalau kau menantangku."

"Aku tunggu hasilnya."

Terlihat ada percikan petir yang menghubungkan mata mereka, seperti tidak ada yang mau mengalah sama sekali.

"Kau menyebalkan!" umpat Nami.

"Miss lebih menyebalkan lagi," balas Luffy.

Keduanya akhirnya saling menghela nafas.

Nami kembali menatap Luffy. "Ngomong-ngomong, bagaimana caramu memindahkanku dari ruang tamu ke kamarmu kemarin malam?"

"Hmm? Aku pakai derek," jawab Luffy karena menurutnya pertanyaan itu tidak logis sama sekali.

"Aku serius."

"Aku seret," jawab Luffy lagi.

"Luffy!"

Call Me Miss [✓]Where stories live. Discover now