~002

131 61 22
                                    

Hai semua

Penyu balik lagi nihh

Bismillah semoga banyak yang suka sama cerita esa aminn:))

Bantu vote dan komen ya biar penyu tambah semangat nulis dan update nya .

" Setiap manusia pasti punya kekurangan dan kelebihan karna tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini "
_esa askara Wijaya _

Happy reading ❤️

***

Sepulang sekolah esa dan dua sahabatnya itu pergi ke markas saat di perjalanan mereka tak sengaja melihat gadis yang sedang dibully oleh gadis sebayanya .

Esa menghentikan motornya di ikuti oleh kedua sahabatnya itu lalu mereka turun dari motor dan membuka helm fullfacenya nya .

Gadis yang sedang di bully itu menangis sambil menatap nanar bunga Daisy yang sudah hancur di injak injak oleh temannya .

Esa yang memang benci dengan orang  yang suka membully pun dia mengambil belati kesayangan nya dan melemparkan ke arah ketiga gadis itu .

Menyadari ada belati yang akan mengenai mereka pun akhirnya menyingkir dan melepaskan tangannya dari gadis yang mereka bully .

Esa berjalan ke arah mereka di ikuti oleh atlas dan alter yang sedari tadi menatap tajam .

Ia mengambil belatinya lalu menatap ketiga gadis itu dengan tatapan membunuh .
" Sekali lagi Lo bully dia , gue sayat muka Lo bertiga " ujar esa dengan mata tajamnya .

Esa membantu gadis itu untuk berdiri tak lupa dia juga membenarkan rambut gadis itu yang berantakan.

" Dih jalang kaya dia emang pantes buat di bully" ujar salah satu dari tiga gadis yang melakukan bully tadi .

" Heh mulut Lo gampang banget bilang kaya gitu , emang Lo pernah lihat dia ngejalang? Nggak kan ? Atau mungkin Lo kali yang ngejalang atau takut kalah cantik sama dia haha " ujar atlas sambil sedikit terkekeh .

Saat gadis itu ingin menjawab tiba tiba alter mendekati mereka bertiga
" Muka siang leher malam aja sok sok an ngatain orang jalang , ngaca dulu lah minimal situ udah bener atau belum ? Atau Lo nggak punya kaca ya ? Makanya sukanya cari kejelekan orang terus " sinis alter .

Ketiga gadis itu pun menatap kesal ke arah atlas dan alter namun mereka juga takut ingin membalas perkataan yang agak menohok itu .

Esa memejamkan matanya sebentar agar emosinya terkendali bagaimana pun mereka perempuan tidak mungkin dia menyakiti perempuan karna nenek dan ayahnya tidak pernah mengajari itu .

" Lo bertiga pergi dari sini sebelum gue benar benar hancurin pembully  kayak kalian bertiga " ujar esa

Dengan kesal ketiga gadis itu pun pergi dari sana .

Esa kembali menatap gadis yang sedang menangis itu , dia menghela nafasnya sebentar lalu setelah dirasa emosinya mereda dia memegang kedua bahu gadis itu .

" Jangan nangis nanti mata Lo sakit " ujar esa .

Gadis itu menatap mata tajam esa sambil tersenyum manis lalu dia menuliskan sesuatu dikertas lalu memberikannya pada esa .

ESA [ REVISI SESUDAH END ]Where stories live. Discover now