guru cabul?

359 43 0
                                    

"oy besok minum yok"celetuk Rey "gak"cakap Rasya "ayo lah broo jangan besok deh nanti malem aja"

"Gak gua lagi nunggu Adara"cakap Gibran "yaelah bran masih jam 6 cewek Lo pasti masih sarapan"cakap Rey

"Gak gitu gua mau keluar nanti"ucap Gibran "yah batalin lah"sahut Rey"heh Lo gak usah bikin anak orang sesat"sentak eby

"Gua tunggu pokok nya nanti malem"paksa Rey dan langsung pergi "kalo Lo gak keluar sama Adara Lo mau mabuk?"tanya Rasya dengan tatapan tajam

"Insyaallah gak"ucap Gibran "gak usah insyaallah,kalo Lo bilang insyaallah itu artinya Lo masih mau kan"

"Gak sya"cakap Gibran "sayang!!"teriak Adara "sayang,oh iya nanti jadi jalan kan"Caka Gibran

"Gak bisa aku mau kerjain tugas,pas kemarin kita di hukum tugas ku jadi numpuk"jelas Adara

"Ya udah gpp mau di bantu"tanaya Gibran "gak ada niatan mau bilang 'aku bantu ya tugas nya sayang'"ledek Mala ke Rasya

"Tugas aku juga banyak seng mending kita di hukum bareng aja nanti"cakap Rasya "ih gak peka"cakap Mala

Singkat nya bel masuk untuk berbunyi mereka segera masuk dan dosen pun memulai pelajaran seperti biasa

"Anak anak kalian ada kelas tambahan kelas seni ini gak wajib ya kalian bisa ikut bisa enggk ya sama kayak ekskul"

"Siap yang mau ikut Gibran catet Adara berikan ke pak eka ya"ucap dosen itu "baik Bu"jawab Gibran Adara serempak

Adara Gibran pun segera mencatat siapa saja tangan kan mengikuti ekskul baru itu,selesai mencatat mereka pun segera memberi kan nya ke pak eka

Tok tok tok

"Masuk"

"Permisi pak saya mau memberikan catatan siapa saja yang mengikuti ekskul seni di kelas saya"jelas Adara

"Hanya 10 orang saja?"

"Eh maaf pak nama saya lupa di tulis"cakap Adara "kamu ikut"bisik Gibran "iya"jawab Adara "ouu ya udah"

"Makasih ya Adara"mengambil selembar kertas sambil memegang tangan Adara sedetik dua detik,

Gibran yang melihat itu seketika merubah wajah nya jadi datar dan mengubah tatapan nya menjadi tatapan tajam

Adara yang merasa tangan nya di Sentul langsung melepas kan selembaran kertas itu dan menoleh ke Gibran yang melihat pak eka dengan tajam

"Hehe pak kita keluar duit ya,ayo Bran"sambil menarik tangan Gibran "kamu knapa?"tanya Adara

"anjng berani banget pegang tangan cewek gua"cakap Gibran "gak usah ngomong kasar!"cakap Adara "eh iya sayang maap"

Kringg

"Kita langsung ke kantin aja lah"ucap Gibran "ya udah ayo"sahut Adara sesampai nya di kantin Adara dan Gibran pun duduk

"Mau pesen apa"tanya Gibran "jus alpukat aja deh"jawab Adara "mbak jus alpukat satu sama kue brownies 5"

"Eee Dar na-"

"Halo gaiss maaf ya ganggu nih gua mau ngasih undangan ulang tahun Dateng ya nanti malem"cakap Jessi teman sekelas nya

"Eh iya Jes"jawab Adara "oh ya kamu mau ngomong apa?"tanya Adara "nanti Dateng nya sama aku?"tanya Gibran balik

"Knapa kamu gak mau ya?"ucap mereka yang mereka saling bertanya "gak gitu ada urusan nanti"ucap Gibran

"Ouu ya udah gpp"Caka Adara "paling aku nanti berangkat nya Sama Rey?atau..." 'rey? Rey kan suka sama Adara kalo di ajak pasti mau'

"Eh gak usah sama aku aja"lanjut Gibran "ya udah ok"jawab Adara "Adara nanti ya kelas seni nya di mulai"jelas pak eka

"Eh iya pak"jawab Adara,masih dengan wajah datar nya Gibran menatap pak eka dengan tajam

"Dari banyak nya mahasiswa di sini yang ikut tambahan kelas seni knapa cuma kamu yang di ingetin toh yang ikut seni banyak kan?"

"Iya udah gak usah di bahas"Cakap Adara "ini ya minuman nya"cakap mbak mbak yang tiba tiba datang

"Woy si anying di tinggal kita nyariin loh"cakap eby "sorry by"sahut Adara "oh iya kalian ikut seni kan"tanya Gibran

"Kita?enggk si knapa emang"jawab Mala "gak ada yang ikut Dar bilang gak jadi aja"cakap Gibran "udah terlanjur gib"

"Knapa emang Adara ikut"ucap vio "hmm iya"jawab Gibran "ya udah sih gib hoby dia gambar sama ngelukis biarin aja kali"Mala

"Ya udah lah"

Mereka pun makan sambil bercanda canda sampai bunyi bel masuk berbunyi,mereka pun masuk ke kelas

Dosen pun memulai pelajaran seperti biasa memberikan pertanyaan suruh mengumpulkan tugas sampai tak terasa

Bel pulang berbunyi dan seperti biasa ada suara dosen perempuan yang mengucap kan waktu belajar telah usai

"Aku ke ruang seni dulu ya"cakap Adara

"pulang nya nanti sama aku mobil kamu di bawa Mala soal nya mereka mau berangkat bareng sama kita nanti mobil kamu di anter ke rumah kamu kok"jelas Gibran

"Kamu mau nunggu aku?"tanya Adara "enggk aku ada ekskul basket"jawab Gibran "ya udah deh by" "hmm by"

Adara pun berjalan ke kelas seni,saat ia masuk betapa terkejut nya dia saat melihat hanya dia saja yang datang

"Loh pak kok cuma-"

"Sstt duduk saja Adara dan mulai melukis"ucap pak eka lalu memegang undak Adara dan menyuruh nya duduk

'anjing kejebak gua cogg'

Adara pun mulai melukis,tetapi setiap dia melihat jam pak eka slalu melihat Adara dengan senyuman agak lain

"Pak ini sudah jam 6 saya pulang ya pak"pamit Adara lalu pak eka segera memegang pundak Adara lagi

Di situ Adara mulai tak nyaman sebenar nya dari tadi dia sudah tak nyaman rasa nya dia ingin cepat cepat pulang

setelah memegang pundak Adara tangan pak eka makin menurun Dengan cepat Adara langsung menepis itu dan ia pun keluar

"Ada-"

"Ada apa pak?"tanya Gibran dengan tangan yang di lipat di atas perut dan tatapan tajam nya "gpp gpp udah sana kamu pulang"

"Huhh"

"Knapa Dar?"tanya santai "tadi pak eka..'kalo nanti gua bilang yang sebenar nya dia bisa hajar pak eka terus di keluarin dari kampus'"

"Enggk tadi cuman megang tangan aja sama pundak"cakap Adara "ouu yakin cuma pundak gak kebawa bawa kan?🤨"

"Enggk udah lah ayo kita kan mau ke ultah nya jessa"cakap Adara "oh iya yaudah ayo"lanjut Gibran

"Gua yakin Adara di apa apain sambitu guru hanya saja dia gak mau ngaku"

mis cuek dan Mr cuekWhere stories live. Discover now