bidadari cakra

3.4K 82 0
                                    

jam sudah menunjukan pukul tiga sore sekarang cessa sedang menunggu pak jarot menjemput nya, cessa menunggu di tempat satpam dengan cilla karna syera sudah pulang lebih dulu.

tiba lah cakra dengan motor custom dan setelan anak muda, jaket kulit dan celana jeans robek , kaca mata hitam bertengger di hidung mancung nya , syal yang melingkar di leher nya, dan sebatang rokok di tangannya.

siswa siswi yang melihat pun melongo melihat tampilan cakra ada juga beberapa siswi menahan jeritan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

siswa siswi yang melihat pun melongo melihat tampilan cakra ada juga beberapa siswi menahan jeritan nya.

cessa memasang wajah kesal melihat tampilan cakra sekarang sekaligus berdebar, cessa pun pamitan pada cilla lalu menghampiri cakra.

"kakak ko jemput aku?" tanya cessa heran melihat cakra ada disekolahnya.

"gaboleh?" tanya cakra.

"bukan gaboleh aku kan dijemput pak jarot." ucap cessa.

"jarot udah aku suruh diem dirumah biar aku yang jemput kamu." ucap cakra memegang tangan cessa yang putih itu.

"terus kakak kenapa pake motor?" tanya cessa berada di depan cakra.

siswi siswi pun merasa sedih karna cowok keren itu dekat dengan princessa.

"pake pelet apaan sih dia."

"cowok cakep semua dia angkut."

"ganjen banget ew."

"cowok gue juga suka sama dia."

"paling sugar Daddy nya."

"murahan banget tcih."

cessa tak pedulikan ucapan orang orang itu hanya dibalas senyuman oleh cessa "kita pacaran dulu sayang." ujar cakra melepas kaca mata hitam nya.

"kamu kayak seumuran sama aku." ucap cessa menatap tampilan cakra sekarang.

"kan aku masih muda." ujar cakra menyugar rambut nya sehingga membuat nya semakin tampan.

"ayo pulang." ujar cessa berusaha naik motor gede milih cakra itu.

cessa sudah duduk di belakang cakra tetapi paha cessa sangat terlihat jelas karna rok cessa sangat lah pendek.

cakra membuka jaket kulit miliknya lalu menutupi paha mulus milik cessa "milik aku, jangan sampe keliatan." ujar cakra menatap mata cessa.

"iya sayang." gumam cessa walaupun semburat di pipi nya terlihat jelas.

cakra menyalakan motor nya namun tak kunjung jalan "ayoo jalan." ujar cessa sedikit mendekat kan bibirnya pada telinga cakra.

"pegangan ntar jatuh." titah cakra langsung di turuti cessa yang memegang erat kaos hitam nya.

cakra menggas dengan kuat dan mengerem nya sehingga cessa tersungkur psda punggung lebar cakra "kak! pelan pelan." rengek cessa yang memeluk pinggang cakra.

Astrophile! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang