1. Permen loli, motor bebek

152 22 0
                                    


Terlihat dari pakaian yang Nicholas pake ke sekolah, dia bukan anak dari orang sembarangan. Belum lagi tas bermerek yang pasti harganya selangit, Sunghoon baru menyadari kalau mereka berada di kasta yang berbeda.

"Sunghoon, kenapa kamu nembak aku? Kita kan gak saling kenal" ujar Nicholas saat keduanya tengah menikmati kencan pertama mereka dibawah pohon deket kantin sekolah.

Sunghoon menatap Nicholas sinis, "harusnya gua yang nanya, kenapa lu mau pacaran sama gua? Kita kan gak saling kenal"

Nicholas ngikutin Sunghoon, berselonjor kaki diatas rumput. Beda sama Sunghoon yang gak pake sepatu karena katanya kebasahan, kaki Nicholas terbalut sepatu mahal yang harganya dua digit.

"Karena kamu berani, aku kagum sama orang-orang berani kaya kamu. Sebelumnya, gak pernah ada yang nyatain perasaannya ke aku didepan banyak orang kaya kamu tadi"

Bukan berani, Sunghoon lebih ke nekat sih.

"Ya, gua orangnya emang gitu. Kalo suka, ya langsung gua tembak. Gak peduli baru kenal seminggu, sehari, sejam, atau baru ketemu, atau bahkan kalo dia udah punya pacar atau enggak, selagi gua suka ya hajar aja" ujar Sunghoon sengak.

Nicholas tertawa kecil, "kamu lucu ya"

Sunghoon terdiam, nge-bug. Too stuned to speak. Baru kali ini ada orang yang bilang kalo dia ini lucu. Lu.cu. Sunghoon gak habis pikir, bahkan ortunya sekalipun gak pernah adoring dia kaya gitu.

Tanpa sadar, kedua pipinya memerah. Sunghoon merona untuk pertama kalinya.

Sebadung apapun seseorang, pasti punya sisi lembutnya. Sunghoon tersipu hanya karena pujian polos dari Nicholas.

Sunghoon berdehem, "btw, nama lu siapa ya?"

Nicholas kembali tertawa, kali ini lebih ngakak dari yang sebelumnya.

"Bisa-bisanya kamu gak tau nama aku padahal kita udah pacaran setengah jam yang lalu"

Sunghoon ngegaruk tengkuknya canggung, "y-ya nama di seragam lu gak bisa gua baca, gak ngerti bahasa Jepang"

"Ini bahasa Mandarin loh, bukan Jepang"

"O-oh ya?"

Nicholas menghadap Sunghoon, "emang kamu gak liat muka aku oriental gini?"

Dengan polosnya, Sunghoon ngegeleng, "enggak, lu mirip orang Jepang"

Jawaban Sunghoon membuat Nicholas mendesah kecewa, tanpa sadar cemberut dan keliatan sedih.

"Sorry kalo gua nyinggung lu. Gua Sunghoon, Park Sunghoon, lu bisa manggil gua apa aja" ujar Sunghoon tanpa natap Nicholas.

"Panggil 'Hoon' boleh gak?"

"Kan tadi udah gua bilang, apa aja boleh"

Nicholas mengangguk mengerti, "nama asli aku Wang Yixiang, tapi karena pastinya kamu bakalan kesusahan nyebutnya jadi kamu boleh panggil aku Nicholas aja, atau Nicho"

"Oke"

Sunghoon ngelirik gerombolan sohibnya yang ada di ujung bangunan, mereka ngodein Sunghoon buat nimbrung kesana. Sunghoon ngeliat Nicholas yang lagi merhatiin anak-anak main basket.

"Nicho, lu mau ke kelas sekarang?"

Nicholas menatap jam ditangannya, "eh udah mau masuk ya? Aku harus ke ruang admin dulu, ngambil seragam. Kamu temenin aku bisa gak?"

Sunghoon ngelirik gerombolan temennya itu, mereka nyuruh buru-buru, pasti ada hal genting yang mau mereka kasih tau.

"Kalo gak gua temenin, gak apa-apa kan?"

Badboy-Goodboy || SungcholWhere stories live. Discover now