1. Hukuman

138 10 0
                                    

Wajah polos bangun tidur sudah terbiasa baginya, siapa lagi kalau bukan Retha.

Mendekati ujian akhir, membuat Retha akhir akhir ini tidak ada kesempatan untuk bermain main. Apalagi guru kelasnya yang sangat memantau perkembangan nilainya sekarang.

"Semangat Retha! Abaikan guru mesum itu jika dirimu ingin sukses dan kaya raya!. " Menyemangati diri sendiri depan kaca, itu sudah hal rutinitas bagi seorang Retha.

Retha yang sudah selesai dengan urusannya, bergegas turun kebawah dan menemui sang ibu yang setia dengan televisi nya.

"Pagi bu, Retha berangkat dulu. "Pamit Retha kemudian mencium tangan sang ibu.

" Okey hati hati di jalan jangan ngebut bawa motornya!. "Pesan ibu Retha yang tidak pernah ketinggalan, membuat Retha mengangguk kepalanya paham.
.

.

.

Love My Teacher

Retha sudah sampai sepuluh menit yang lalu. Sekolahnya sudah mulai ramai kelasnya pun begitu.

Banyak sekali tingkah kelas di dalam ini, ada yang bergosip, ada yang menjaga pintu, dan ada juga merapihkan berdandan.

Retha yang sedari dulu menyendiri, hanya diam di pojok kelasnya dan enggan untuk berbaur. Hingga pada akhirnya waktu belajar tiba.

" Pagi anak anak!. "

"Pagi Pak!. "Teriak murid serempak tapi tidak dengan Retha. Dirinya malas menyambut guru yang satu ini.

"Kalian bawa modul yang saya bawa. " Retha yang tadinya bersantai, kini mata itu membulat kaget. Buru buru memeriksa ranselnya berharap barang itu ada di dalam ranselnya.

"Bawa Pak!. "

Teriak murid sekali lagi, tapi lagi lagi Retha tidak mendengar pertanyaan itu. Kini ia sibuk dengan isi tasnya.

Takkkk...

Jidat yang tidak bersalah itu tiba tiba di pukulnya keras. "Akhh sial modulnya ketinggalan. " Kesalnya sendiri dan panik, membuat gurunya yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Retha mulai menimbulkan pertanyaan yang membuat Retha tidak bisa berkutik sedikit pun.

"Retha, kau tidak membawa modul?. "
Perlahan tapi pasti, guru itu mulai mendekati Retha. Tidak lupa dengan tatapan tajamnya.

Badannya tegak kembali dan mulai bersuara keras. "Siapapun yang tidak membawa modul keluar dari kelas sekarang juga!. "

Mampus!

Tidak ada satupun yang bergerak dari tempat duduknya. Itu artinya hanya Retha yang tidak membawa modul sialan itu. Perlahan lahan dirinya berdiri tegak di hadapan sang guru.

"Maaf Pak, Retha lupa membawa modul. " Menunduk takut, dan terdengar helaan nafas berat dari sang guru.

"Keluar sekarang! Dan setelah pelajaran ini berakhir segera keruangan ku!. " Tegasnya dan kembali ke tempat meja guru, sedangkan Retha kini meratapi nasib di luar ruang kelasnya.

...

Pelajaran sudah berlangsung lima belas menit yang lalu, kini Retha merasa bosan hendak ingin pergi ke kantin tapi takut nanti dirinya kedapatan dan berujung hukumannya bertambah menjadi dua kali lipat.

MY LOVE TEACHER [Hiatus]Where stories live. Discover now